Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Pro Kontra Wacana Perubahan Sistem Penilaian Bulutangkis dari 21x3 ke 11x5

Munculnya kembali wacana untuk merubah sistem penilaian skor bulu tangkis saat ini mendapat tanggapan dari beberapa atlet olahraga tepok bulu.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Pro Kontra Wacana Perubahan Sistem Penilaian Bulutangkis dari 21x3 ke 11x5
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Badminton World Championship 

TRIBUNNEWS.COM - Munculnya kembali wacana untuk merubah sistem penilaian skor bulu tangkis saat ini mendapat tanggapan dari beberapa atlet yang berkecimpung di dunia tepok bulu.

Sebelumnya, Poul-Erik Larsen selaku Presiden BWF melontarkan pernyataan akan kembali memperjuangkan format penilaian 11x5.

Terhitung telah dua tahun proposal Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) melayangkan opsi untuk mengganti format penilaian skor yang berlaku saat ini.

Format penilaian bulutangkis yang berlaku saat ini yakni 21x3, dimana pihak BWF ingin menggantinya menjadi 11x5.

Baca: Jalan Terjal Presiden BWF Ubah Format Penilaian Bulutangkis 21x3 jadi 11x5

Baca: Viktor Axelsen Diuntungkan dengan Skema Perubahan Skor 21x3 jadi 11x5

Badminton World Championship
Badminton World Championship (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Salah satu alasan yang membuat Poul-Erik Hoyer ingin mengubah sistem poin saat ini karena dinilai terlalu lama dan kurang menarik bagi para penonton.

"Ada satu hal yang pasti, saya masih ingin mengubah sistem penilaian," ujar Poul-Erik Hoyer kepada TV2 Danmark, dilansir The Star.

"Saya pikir kami saat ini terlalu konservatif dan stagnan," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Gagasan yang disampaikan oleh sang Presiden BWF yang berasal dari Denmark tersebut telah ditanggapi oleh beberapa pihak.

Berikut ini tanggapan para pebulu tangkis dunia terkait wacana perubahan sistem penilaian tersebut, dihimpun oleh Tribunnews:

1. Viktor Axelsen (Tunggal Putra/Denmark)

Viktor Axelsen yang merupakan penerus Poul-Erik Hoyer sebagai pebulutangkis tunggal putra andalan Denmark mengungkapkan format baru tersebut akan berkutat dengan fisik para atlet.

"Format 11x5 akan menguras bagian fisik permainan karena seseorang tidak harus dituntut kuat fisik saja untuk memenangkan pertandingan," ungkap Viktor Axelsen yang baru saja menjuarai All England 2020.

"Itu justru akan terasa membosankan juga, saya menikmati dan berkembang dengan sistem yang memainkan fisik," lanjutnya.

Axelsen yang kerap bermain menyerang sebenarnya cukup diuntungkan dengan perubahan tersebut.

Pebulu tangkis tunggal putra DenmarK Viktor Axelsen mengembalikan kok kearah pebulu tangkis tunggal putra Jepang Kento Momota pada pertandingan final kejuaraan Blibli Indonesia Open 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (8/7/2018). Kento Momota berhasil menjadi juara setelah menaklukan unggulan satu asal Denmark tersebut dengan skor 21-14 dan 21-9. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pebulu tangkis tunggal putra DenmarK Viktor Axelsen mengembalikan kok kearah pebulu tangkis tunggal putra Jepang Kento Momota pada pertandingan final kejuaraan Blibli Indonesia Open 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (8/7/2018). Kento Momota berhasil menjadi juara setelah menaklukan unggulan satu asal Denmark tersebut dengan skor 21-14 dan 21-9. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

2. Tan Kian Meng (Ganda Campuran/Malaysia)

Pebulu tangkis ganda campuran Malaysia, Tan Kian Meng mengkritisi wacana yang kembali digulirkan oleh sang Presiden BWF tersebut.

Tan Kian Meng menilai permainan bulu tangkis dengan aturan skor 11x5 justru akan berjalan kurang menyenangkan.

"Sebagian besar pemain akan bermain dengan niat untuk menyerang sehingga anda akan meliahat teknik bertahan yang kurang dalam pertandingan," ujar Tan Kian Meng.

Walaupun, Tan Kian Meng memprediski karir seorang pebulu tangkis akan bertahan lebih lama dengan sistem tersebut.

"Namun, ada keuntungannya yakni durasi pertandingan yang lebih singkat dimana karir pemain dapat diperpanjang waktunya," ujarnya.

"Tapi secara pribadi, saya lebih suka sistem 21x3," pungkas Tan Kian Meng.

Baca: Lee Chong Wei Sebut Lin Dan Pebulutangkis Legenda yang Harus Dihormati

Baca: Lee Chong Wei Anggap Penundaan Olimpiade Justru Untungkan Kento Momota

3. Chan Peeng Soon (Ganda Campuran/Malaysia)

Salah seorang pebulu tangkis ganda campuran Malaysia lainnya, Chan Peeng Soon secara terbuka mendukung wacana tersebut.

Peng Soon menilai format 11x5 akan membuat bulu tangkis terasa lebih menyegarkan dilihatnya.

"Ini akan menyuntikkan kesegaran dalam olahraga, menurut pendapat saya tentu itu bagus karena kami telah berpegang dengan sistem 21 point dalam beberapa waktu," buka Peng Soon.

"Semua orang akan bersemangat. Bukan hanya para penggemar bahkan para pelatih hingga pemain akan bertanya bagaimana gaya bermain untuk bisa berkembang menyesuaikan format baru tersebut," lanjut pasangan Goh Liu Yung tersebut.

"Semua poin pembicaraan ini diatur untuk membangkitkan antusiasme dalam olahraga ini," sambungnya.

Peng Soon menambahkan sistem 11x5 tidak akan mengurangsi durasi pertandingan secara besar-besaran.

Hal ini dikarenakan dugaan yang pernah ia lontarkan ketika bermain dengan sistem 21x3 pada awal karirnya.

"Saya ingat ketika pertama kali mulai memainkan format 21x3, kami semua dibuat percaya bahwa permainan bisa lebih dipersingkat," ungkap Peng Soon.

"Tetapi pada akhirnya, ada pertandingan yang membutuhkan waktu bahkan dua jam untuk selesai," lanjutnya.

Secara umum, Peng Soon setuju dengan penerapan penilaian bulutangkis 11x5.

4. Lin Dan (Tunggal Putra/China)

Lin Dan yang merupakan salah satu pebulu tangkis tersukses dalam sejarah melontarkan ketidaksetujuannya terhadap wacana tersebut.

Hal ini dikarenakan memang sistem penilaian saat ini sudah tepat serta tidak perlu perubahan sama sekali.

"Aku tidak suka itu karena saya tidak berpikir untuk membuat perubahan seperti itu akan bagus untuk permainan," tegas Lin Dan.

"Tidak ada yang salah dengan sistem yang berlaku untuk saat ini," pungkasnya.

Walaupun, Lin Dan diprediksi akan memutuskan pensiun dalam waktu dekat.

Secara umum, musuh bebuyutan Lee Chong Weei tersebut tidak setuju dengan wacana yang digulirkan Presiden BWF itu.

5. Wong Choong Hann (Direktur Pelatih Malaysia)

Wong Choong Hann yang kini menduduki posisi sebagai Direktur Pelatih Malaysia angkat bicara terkait isu wacana perubahan skor bulutangkis.

Choong Hann dengan cepat langsung membandingkan sistem 11x5 dengan format 7x5 yang pernah diterapkan pada tahun 2002.

Ia memandang penerapan sistem tersebut justru akan menjadi bumerang.

Hal ini mengingat format penilaian 11x5 bisa berpeluang mengurangi daya saing permainan.

"Sistem 11x5 jika diterapkan, mungkin akan mengurangi daya saing permainan," kata Choong Hann.

"Saya pernah memainkan format 7x5 yang dikenalkan tahun 2002, pertandingan bisa berakhir dalam waktu singkat," lanjutnya.

"Itu bisa dimenangkan dalam tiga set langsung dan itu akan memakan waktu kurang dari 20 menit saja," ungkap Choong Hann.

Alhasil, para penonton diyakini akan kehilangan momen untuk menikmati sentuhan terbaik para pemain dalam permainan.

(Tribunnews/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas