Panitia Dilema Tentukan Tanggal, Pelaksanaan Piala Thomas dan Uber Cup 2020 Belum Jelas
Panitia penyelenggara turnamen Piala Thomas dan Uber merasa dilematis terhadap kondisi terkini dunia di tengah situasi wabah virus corona.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Panitia penyelenggara turnamen Piala Thomas dan Uber merasa dilema terhadap kondisi terkini dunia di tengah situasi wabah virus corona.
Bagaimana tidak, virus corona yang awalnya berasal dari Wuhan tersebut telah mengganggu berbagai jadwal pertandingan olahraga dunia, tak terkecuali bulu tangkis.
Salah satu turnamen bulu tangkis bergengsi bertajuk Piala Thomas dan Uber akhirnya juga harus terdampak akibat wabah virus corona tersebut.
Piala Thomas dan Uber yang awalnya akan digelar pada 16-24 Mei mendatang telah diputuskan mundur tanggal pelaksanaannya.
Tanggal 15-23 Agustus 2020 menjadi jadwal terbaru penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber Cup tahun ini.
Baca: Ayah Thomas Partey Benarkan ada Pendekatan dari Arsenal
Baca: BWF Tunjuk Delapan Wajah Baru Duta Kampanye I Am Badminton, Termasuk Zheng Siwei/Huang Yaqiong
Kota Aarhus, Denmark akan menjadi tempat penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber edisi kali ini.
Terbaru, tanggal pelaksaan yang terbaru tersebut berpeluang kembali mengalami perubahan jika kondisi belum membaik.
Denmark sendiri sejauh ini telah mencatatkan kasus positif virus corona mencapai 8000, dimana 384 orang dipastikan telah meninggal dunia.
Walaupun demikian, pemerintah Denmark baru-baru ini telah mengumumkan pada hari Selasa bahwa diijinkan bagi siapapun untuk mengadakan pertemuan besar dengan maksimal 500 orang dari 10 Mei hingga 1 September mendatang.
Dengan keputusan tersebut, sebenarnya penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber bisa diselenggarakan sesuai jadwal yang telah disepakati.
Baca: Tanggapan Lee Chong Wei Perihal Wacana Perubahan Sistem Penilaian 21x3 jadi 11x5
Namun, pihak penyelenggara merasa cukup dilematis karena mereka tetap menginginkan penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber dapat disaksikan banyak orang tanpa batasan jumlah.
Hal itu dikarenakan agar suasana penyelenggaraan turnamen nantinya bisa lebih hidup.
"Ini tantangan bagi kami tetapi kamu sudah siap menghadapi hal tersebut, kami sudah mencoba mencari alternatif lain," kata Kepala Badminton Denmark, Bo Jensen kepada Media Denmark, dilansir The Star.
"Kami lebih suka menjalankan kompetisi dengan sebanyak mungkin penonton dan karenanya kami melihat kemungkinan untuk memindahkan turnamen ke musim gugur yakni September hingga Desember," lanjutnya.
Lebih lanjut, pihak penyelenggara akan berusaha menjalin komunikasi terlebih dahulu kepada BWF terkait berbagai opsi tanggal pelaksanaan.
Hal ini dikarenakan ada beberapa turnamen lain yang juga harus ditunda.
Situasi tersebut tentu akan membuat jadwal turnamen bulu tangkis BWF akan semakin padat ketika kondisi telah pulih seperti sedia kala.
"Tentu saja kita bisa mengaturnya sesuai rencana tanpa jumlah penonton yang diinginkan," lanjut Bo Jensen.
"Hak komersial dan TV telah dijual dengan jumlah yang jauh lebih besar dari penjualan tiket jadi bukan hanya kita yang memutuskan masalah ini," sambungnya.
Baca: Badminton Akan Kehilangan Identitasnya jika Terlalu Banyak Perubahan Aturan Baru
Sebelumnya, BWF terpaksa telah membatalkan sejumlah agenda turnamen bulutangkis bergengsi dunia karena alasan yang sama yakni pandemi virus corona.
Berbagai turnamen bergengsi mulai German Open, Swiss Open, India Open, Malaysia Open, Singapura Open, hingga Kejuaraan Bulu Tangkis Asia terpaksa ditangguhkan karena Covid-19.
Indonesia sendiri dipastikan telah meloloskan tim putra dan putri ke Piala Thomas dan Uber 2020.
Tahun ini akan menjadi perhelatan Piala Thomas edisi ke-31, sedangkan Piala Uber memasuki edisi ke-28.
Turnamen badminton beregu paling bergengsi di dunia ini akan diikuti oleh 32 tim dari berbagai negara.
Sebanyak empat tim sudah lolos secara otomatis ke Piala Thomas dan Uber 2020.
Tiket lolos otomatis itu dimiliki oleh tim putra dan putri Denmark selaku tuan rumah.
Selain itu, ada juga tim putra China dan tim putri Jepang yang merupakan juara bertahan sehingga bisa lolos otomatis ke Piala Thomas dan Uber tahun ini.
Indonesia menjadi negara tersukses di Piala Thomas dengan 13 gelar juara.
Namun, paceklik gelar juga sudah lama dialami Indonesia di Piala Thomas, tepatnya sejak trofi terakhir pada 2002.
Baca: UPDATE RANKING BWF 2020 Pasca All England: Praveen/Melati Tembus 4 Besar, Anthony Ginting Anjlok
Baca: Pulang dari All England 2020, Ahsan/Hendra Jalani Isolasi Mandiri di Asrama Pelatnas
Daftar Peserta Piala Thomas 2020:
Tuan rumah: Denmark
Juara Bertahan: China
Asia: Indonesia, India, Jepang, Malaysia
Eropa: Prancis, Belanda, Rusia, Inggris
Oseania: Australia
Pan-Amerika: Kanada
Afrika: Aljazair
Berdasarkan Ranking Dunia: Taiwan, Korea Selatan, Thailand.
Daftar Peserta Piala Uber 2020:
Tuan Rumah: Denmark
Juara Bertahan: Jepang
Asia: Korea Selatan, Malaysia, Thailand, China
Eropa: Prancis, Jerman, Skotlandia, Rusia
Oseania: Australia
Pan-Amerika: Kanada
Afrika: Mesir
Berdasarkan Ranking Dunia: Indonesia, Taiwan, India.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)