Bos Yamaha Tak Yakin MotoGP 2020 Dimulai Agustus
"Kami bergantung pada keputusan pemerintah dan bukan pada penyelenggara (mengacu Dorna)," kataa Bos Yamaha, Lin Jarvis.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Bos Yamaha, Lin Jarvis mengaku pesimis untuk dapat melangsungkan balap perdana MotoGP 2020 di bulan Agustus.
Menurut Lin Jarvis, gelaran MotoGP 2020 dapat berlangsung seiring dengan pernyataan pemerintah, bukan Dorna Spors selaku promotor MotGP.
Apa yang diungkapkan oleh Lin jarvis dapat dikatakan masuk akal.
Dengan pandemi Covid-19 (virus corona) yang merebak di berbagai negara, tentu Dorna baru dapat menyelenggarakan helatan MotoGP selaras apa yang menjadi ketetapan pemerintah.
Baca: Pol Espargaro Sebut Valentino Rossi Sebagai Kunci Sukses MotoGP di Seluruh Dunia
Baca: Dua Tim Berpeluang Besar Gunakan Jasa Valentino Rossi di MotoGP 2021
Jika pemerintah negara yang akan digunakan untuk helatan MotoGP melarang adanya event dengan skala besar, sekaliber Dorna Sports pun tentu tak bisa berbuat banyak.
Praktis hingga saat ini, Dorna belum menentukan kalender yang pasti untuk melangsungkan race perdana.
Carmelo Ezpeleta dan jajarannya harus sabar menunggu sekaligus mengamati perkembangan Covid-19.
"Kami bergantung pada keputusan pemerintah dan bukan pada penyelenggara (mengacu Dorna)," terang Lin jarvis seperti yang dikutip Tribunnews.com dari laman Corsedimoto.com.
Lin Jarvis bahkan mengatakan, melangsungkan race tanpa penonton sekalipun, adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan saat ini.
Mengingat untuk satu race saja, dalam Paddock paling tidak meilibatkan 1500 porsonil.
"Bahkan tanpa penonton, menyatukan 1500 orang dalam Paddock akan menjadi masalah tersendiri," terang Bos Yamaha itu.
Pun nantinya dapat melangsung GP di Austria da Brno, tim diprediksi tak mungkin akan kembali ke Italia.
Lin Jarvis memprediksi, MotoGP tak akan berlangsung hingga September mendatang.
"Jika mereka mengizinkan kita pergi ke Zeltweg atau Brno, maka apakah mereka akan membawa kita kembali ke Italia?"
"Perasaan saya adalah bahwa tidak akan ada kegiatan olahraga sampai September," terangnya.
Apa yang dilontarkan oleh Lin Jarvis memang berkaca pada situsi saat ini.
Secara berkala, race yang akan berlangsung di sejumlah negara sesuai dengan kalender Dorna Sports mengalami pembatalan hingga penundaan.
Seri MotoGP yang akan berlangsung di Jerez, Le Mans, Barcelona, Mugello TT Assen, hingga Sachsenring mengalami penundaan akibat pandemi Covid-19.
Dilansir AS, CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta memiliki 3 skenario yang dapat diterapkan untuk penyelenggaraan MotoGP tahun ini.
Skenario pertama, ajang balap Grand Prix roda dua itu dapat berlangsung di bulan Juli.
Jika memang terealisasi, maka race yang mengalami penundaan dapat dilangsungkan pada bulan tersebut.
Pahit-pahitnya, bulan Agustus dapat digunakan sebagai race perdana, diantaranya ialah GP seri Ceko ataupun Austria.
"Skenario pertama adalah membuka kejuaraan pada akhir Juli dengan balapan-balapan yang sudah ditunda," tutur Ezpleta.
"Jika tidak, kita bisa memulainya pada Agustus di Brno dan Austria, kemudian mengikuti jadwal yang belum dirilis sejauh ini dan menggelar balapan hingga akhir November."
Baca: Alex Rins Bersama Suzuki Ecstar Digadang-gadang Bakal Unjuk Gigi di MotoGP 2020
Baca: Valentino Rossi Makin Tergoda Untuk Bertahan di Arena MotoGP
Adapun skenario kedua adalah memulai kejuaraan pada September.
Jika demikian, MotoGP 2020 bisa berlangsung sampai pertengahan Desember.
"Awal kompetisi akan digelar di Eropa ketika cuacanya bagus kemudian kami beralih ke benua lain di mana kami bisa menggelar balapan," imbuih Ezpeleta.
"Dari sana kami bisa mengatur balapannya dan menggelar dua seri beruntun di tempat yang sama, dalam dua pekan secara beruntun, untuk meminimalisir perjalanan."
Sementara skenario terburuk adalah tidak menggelar balapan sama sekali dan hanya melangsungkan tes pada akhir tahun.
"Skenario terakhir adalah jika tersisa November dan Desember," kata Ezpeleta.
"Kami akan berkonsentrasi di dua atau tiga sirkuit dan melakukan tiga sesi tes di masing-masing sirkuit," ucapnya pria yang menjabat sebagai CEO Dorna Sports itu.
(Tribunnews.com/Giri)