TRIBUNNEWS.COM, MADRID - Sederet pembalap telah berhasil membawa Repsol Honda menjadi juara di kelas utama ajang balap motor paling bergengsi di dunia, MotoGP.

Tidak bisa dipungkiri, dominasi Honda di MotoGP tidak terbantahkan lagi sejak mereka memutuskan untuk bekerja sama dengan perusahaan migas asal Spanyol, Repsol, pada 1995.

Di antara banyak pembalap yang membela tim berlogo sayap tunggal itu, ada nama-nama yang selalu melekat dalam ingatan para penggemar.

Sejak 1995, pabrikan asal Jepang itu sudah mengumpulkan total 15 gelar juara dunia di kelas tertinggi sejak era 500cc hingga berganti ke MotoGP.

Kesuksesan mereka dimulai dari penampilan gemilang yang ditunjukkan oleh rider asal Australia, Mick Doohan, pada 1995 di atas motor legendaris NSR 500.

Menyandang status sebagai juara bertahan pada musim sebelumnya, dia mampu meraih 10 podium dengan 7 kemenangan dari total 13 seri balap yang diperlombakan.

Dominasinya bertahan hingga musim 1998 sebelum akhirnya rekan setimnya kala itu, Alex Criville, mampu menggantikannya sebagai juara dunia yang baru pada 1999.

Setelah usainya era Mick Doohan, muncul Valentino Rossi yang sebelumnya berhasil mengejutkan dunia usai meraih gelar juara bersama tim satelit Honda, Nastro Azzurro, pada musim 2001.

Rider berjulukan The Doctor itu tampil menggila pada debutnya bersama Repsol Honda musim 2002 dengan membukukan total 15 podium dengan 11 kemenangan dari 16 seri balap.

Walau penampilannya tidak menunjukkan adanya tanda-tanda penurunan, pembalap asal Italia itu justru memutuskan pindah ke Yamaha usai kembali menyabet gelar juara dunia musim berikutnya.

Sejak kepergian Valentio Rossi ke Yamaha, Repsol Honda seakan kehilangan taringnya hingga mereka menemukan Marc Marquez yang kini memuncaki daftar pembalap tersukses tim itu.

Bagaimana tidak? Hingga berakhirnya MotoGP 2019, rider berjulukan The Baby Alien itu nyaris tak pernah gagal menjadi juara dunia sejak debutnya pada 2013.

Dengan total enam gelar juara dunia, Marc Marquez kini mempunyai peluang besar untuk bisa menyaingi pahlawan masa kecilnya, Valentino Rossi.

Satu-satunya kegagalan pembalap berusia 27 tahun itu meraih gelar juara dunia terjadi pada musim 2015.