Viktor Axelsen Sebut Perhelatan Bulutangkis Tahun Ini Telah Usai
Pebulu tangkis asal Denmark, Viktor Axelsen secara mengejutkan menyebut musim bulu tangkis tahun ini sudah berakhir.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pebulu tangkis asal Denmark, Viktor Axelsen secara mengejutkan menyebut musim bulu tangkis tahun ini sudah berakhir.
Pernyataan tersebut secara tidak langsung bahwa perhelatan All England 2020 yang ia juarai disebut sebagai turnamen bulu tangkis terakhir tahun ini.
Pebulu tangkis yang bermain di sektor tunggal putra tersebut mengatakan hal itu setelah mengikuti perkembangan dunia yang tengah dilanda pandemi corona.
Wabah virus corona terlihat sudah memporak-porandakan beberapa sendi kehidupan.
Tak terkecuali, bagi olahraga bulu tangkis dimana berbagai turnamen kelas dunia terpaksa ditangguhkan akibat pandemi tersebut.
Baca: BAM Usulkan Perubahan Jadwal Malaysia Open 2020 ke BWF
Baca: Kasus Covid-19 Melonjak, Perhelatan Amerika Serikat Terbuka 2020 Resmi Ditangguhkan BWF
Virus yang berawal dari Wuhan tersebut tercatat telah menginfeksi 4,3 juta orang.
Termasuk 288.000 orang diantaranya harus meregang nyawa di seluruh dunia.
Terbaru, ada sebuah laporan yang menginformasikan bahwa virus tersebut muncul kembali di Wuhan.
Padahal selama sebulan sebelumnya, kota tersebut telah menyatakan nol kasus positif corona.
Hal itulah yang membuat Axelsen memandang ragu ketika disinggung bagaimana keberlanjutan turnamen bulu tangkis pada tahun ini.
"Saya sebenarnya berpikir bahwa kami mungkin tidak akan bermain lagi pada tahun ini," ujar Axelsen dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Denmark Politiken, dilansir The Star.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) sendiri belum jua mengumumkan kalender turnamen terbaru hasil revisi.
Turnamen BWF juga telah ditangguhkan hingga akhir Agustus mendatang.
Salah satu turnamen bergengsi dunia lainnya yakni Piala Thomas dan Uber 2020 bahkan sudah beberapa kali mengalami perubahan jadwal.
Sekedar informasi, akibat pandemi corona membuat Piala Thomas dan Uber 2020 sempat mengalami dua kali penundaan.
Sebelumnya Piala Thomas dan Uber dijadwalkan pada 16-24 Mei 2020, kemudian diundur menjadi 15-23 Agustus 2020.
Terbaru, perebutan supremasi bergengsi beregu putra dan putri ini akan dihelat pada 3-11 Oktober 2020 di Aarhus, Denmark.
Baca: PBSI Ajukan Pembatalan Indonesia Masters 2020 ke BWF
Baca: Road to Final All England 2020: Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Hampir Terjungkal di Babak Pertama
Penundaan yang sempat terjadi itu akibat dari kondisi tuan rumah yang tak memungkinkan untuk melaksanakan Piala Thomas dan Uber 2020 tanggal tersebut.
Pemerintah Denmark sendiri mengambil kebijakan untuk larangan mengumpulkan orang dalam skala besar hingga akhir Agustus 2020.
Menyikapi hal tersebut, Axelsen secara terbuka merekomendasikan turnamen yang akan digelar di negaranya tersebut lebih baik diundur tahun depan.
"Pertanyaan saya adalah apakah seluruh dunia siap bermain?," tanyanya.
"Jika ada empat atau lima negara teratas yang tidak dapat mengirim pemain ke Denmark, itu akan menjadi urusan penting dan itu tidak akan adil," lanjut Axelsen.
"Akan lebih baik untuk memindahkannya ke tahun depan dan menunda Piala Sudirman yang akan dihelat di Suzhou pada Mei tahun depan," saran tunggal putra yang menempati ranking empat dunia tersebut.
Pendapat berbeda justru dilayangkan oleh Sekjen BWF, Thomas Lund.
Thomas Lund selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) BWF mengungkapkan pihaknya sedang berusaha menata ulang jadwal BWF World Tour 2020.
"Kami telah bersiap untuk turnamen sesegara mungkin," ujar Thomas Lund kepada AFP, dilansir New Straits Times.
"Termasuk merumuskan kalender turnamen BWF yang akan segera diperbarui untuk tahun 2020," lanjutnya.
Baca: Hadapi Piala Uber & Thomas 2020, Kontingen Malaysia Kesulitan Pilih Wakil Terbaiknya
Baca: Sempat Dilanda Galau, Tunggal Putri Malaysia Ingin Buktikan Kualitasnya di Piala Uber 2020
Thomas Lund menambahkan BWF akan segera merilis jadwal terbaru jika pihaknya sudah selesai menyusunnya.
Namun, dia mengingatkan situasi saat ini masih sulit untuk diprediksi.
"Tetapi pada saat ini, sulit untuk memprediksi kapan perjalanan internasional dan pembatasan masuk akan dicabut oleh masing-masing negara maupun wilayah," sambung Thomas Lund.
"Harus ada jaminan bagi para pemain, rombongan mereka, pejabat dan staf yang berpartisipasi dalam turnamen agar tetap aman," harapnya.
Menarik untuk melihat bagaimana keberjalanan perhelatan bulu tangkis dunia pada tahun ini.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)