Ben Rothwell Layangkan Kritikan Tajam terhadap Kepemimpinan Wasit UFC 249
Kepemimpinan para pengadil pertandingan dalam perhelatan UFC 249 di Jacksonville pada pekan lalu tengah mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Ada sejumlah PR yang tersisa setelah dihelatnya UFC edisi 249 di Jacksonville pada pekan lalu.
Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah kepemimpinan wasit yang dinilai belum maksimal.
Salah satu petarung yang memberikan sorotan tajam terhadap kepemimpinan wasit dalam perhelatan UFC 249 adalah Ben Rothwell.
Ben Rothwell sendiri merupakan salah satu petarung UFC yang bertanding di kelas berat.
Dilansir Bloodyelbow, petarung asal Amerika Serikat tersebut sejatinya turut ambil bagian dalam perhelatan UFC 249 pekan lalu.
Baca: Mantan Juara UFC Sebut Conor McGregor Bisa Menang KO Lawan Justin Gaethje
Baca: Ayah Khabib Nurmagomedov Positif Corona, Media Soroti Kondisi Terkini Dagestan
Berhadapan dengan Ovince Saint-Preux, Ben Rothwell mampu mendulang kemenangan dengan raihan skor 38-12.
Kemenangan tersebut mewarnai pertarungan kelima puluh yang dilakoni Ben Rothwell dalam karir profesionalnya.
Meskipun demikian, Ben Rothwell tak segan untuk melayangkan kritikan pedas terhadap kepemimpinan wasit dalam perhelatan UFC edisi 249 pekan lalu.
Ungkapan kritikan Ben Rothwell tersebut disampaikan melalui akun twitter pribadinya menanggapi tweet dari Angela Hill.
Angela Hill memprotes sejumlah keputusan wasit yang dianggapnya keliru sekaligus merugikan dirinya.
"Prajurit, aku merasakan apa yang kamu rasakan, keputusan wasit belakang ini sangat menjijikan," kritik Ben Rothwell.
Terdapat beberapa laga yang memang mendapat kritikan tajam, utamanya perihal kepemimpinan wasit yang kerap salah dalam mengeluarkan keputusan.
Mulai dari pertarungan antara Dan Ige versus Edson Barboza, Song Yadong vs Marlon Vera, Gadelha vs Hill, serta Teixeira vs Smith.
Pertandingan yang mempertemukan antara Glover Teixeira versus Anthony Smith menjadi salah satu laga yang dikritik tajam.
Beberapa pihak menganggap pertarungan Teixeira kontra Smith seharusnya bisa dihentikan lebih cepat.
Baca: Sang Manajer Ungkap Kepedulian Pemimpin Rusia Soal Kondisi Ayah Khabib Nurmagomedov
Hal ini dikarenakan Smith sudah dalam kondisi babak belur sekaligus ia dirasa sudah seharusnya tidak melanjutkan pertandingan kemarin.
Berbagai kritikan tersebut mendapat tanggapan dan perhatian dari salah satu pakar ahli ESPN, Raimondi.
Raimondi menilai memang laga antara Teixeira versus Smith pekan lalu seharusnya bisa dihentikan lebih awal.
"Mungkin itu bisa dihentikan, tetapi Smith adalah salah satu pria paling tangguh dalam arena UFC," kata Raimondi, dilansir ESPN.
"Saya bisa mengerti mengapa dia ingin beratahan dan pelatihnya juga tahu betapa tahan lama dia," lanjutnya.
Raimondi menilai Smith mampu tampil cukup baik pada ronde pertama melawan Teixeira.
"Smith mampu memenangkan babak pertama dan melakukannya dengan baik," ujarnya.
"Namun, saya juga tidak masalah jika wasit menghentikan laga pada babak ketiga saat Smith terjauh oleh pukulan keras dari Teixeira," sambung Raimondi.
Baca: Kemenangan Glover Teixeira Lawan Anthony Smith Diwarnai Kritikan Pedas
Baca: Anthony Smith Alami Cedera Serius Pasca Telan Kekalahan dari Glover Teixeira
Lebih lanjut, Raimondi tak sungkan menganggap Jason Herzog yang memimpin pertarungan tersebut merupakan salah satu wasit terbaik dunia.
"Herzog adalah wasit terbaik dunia dan dia memberi Smith banyak peluang untuk terus maju," sanjungnya.
"Memang ada beberapa kali hal yang bisa dihentikan tetapi itu jauh dari situasi terburuk yang pernah dilihat siapapun di ajang MMA," tambah Raimondi.
Laga tersebut akhirnya dimenangkan oleh Teixeira yang telah menginjak usia ke 40 tahun.
Itu juga merupakan kemenangan keempat beruntung yang diraih oleh Teixeira dalam perhelatan UFC.
Kemenangan atas Smith membuat Teixiera kini telah mencatatkan penampilan sebanyak 38 pertarungan selama 18 tahun karirnya.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)