Mengulas Profil Anona Pak, Pebulu Tangkis Selandia Baru yang Kuasai 6 Bahasa, Pernah Bekerja di Lab
Ada beberapa fakta menarik yang perlu kamu ketahui ketika mengenal sosok pebulu tangkis wanita asal Selandia Baru, Anona Pak.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Ada beberapa fakta menarik yang perlu kamu ketahui ketika mengenal sosok pebulu tangkis wanita asal Selandia Baru, Anona Pak.
Anona Pak sendiri merupakan pebulu tangkis yang lahir pada tanggal 29 November 1993, di Selandia Baru.
Usia pebulu tangkis yang bermain di sektor ganda campuran dan ganda putri tersebut kini sudah menginjak 26 tahun.
Di sektor ganda campuran, Anona Pak bermain bersama Oliver Leydon-Davis.
Baca: Mengenal Indah Cahya, Sosok Penerus Lilyana Natsir, Calon Bintang Masa Depan Indonesia
Baca: BWF Umumkan Ketentuan Kualifikasi Olimpiade 2021, Berikut Poin-Poinnya
Keduanya kini masih menempati peringkat ke-70 dunia di sektor ganda campuran.
Sementara itu, Anona Pak juga bermain di sektor ganda putri bersama Shaunna Li.
Posisi pasangan Anona Pak/Shaunna Li di ranking dunia terpantau cukup jauh yakni 167 dunia.
Walaupun demikian, kehidupan Anona Pak dapat dikatakan cukup bisa dijadikan sebagai inspirasi bagi banyak orang.
Bagaimana tidak, ternyata Anona Pak menjadi salah seorang pebulu tangkis yang mampu mengusai enam bahasa.
Bahasa asing terbaru yang berhasil dia kuasai adalah bahasa Jerman.
Di tengah situasi pelik akibat wabah virus corona, ternyata Anona Pak mampu menjadi aktifitasnya tetap produktif.
Ia tak segan untuk belajar untuk bisa menguasai bahasa Jerman.
Anona Pak sekarang sudah dapat berbicara enam bahasa, termasuk bahasa Inggris yang menjadi bahasa utama.
Ketika ia ditempatkan di Wina, Austria selama enam hari sambil menunggu turnamen Jerman Open 2020 yang akhirnya ditanguhkan.
Anona Pak justru memanfaatkan momen tersebut untuk memahami bahasa jerman.
Baca: Indra Wijaya Bocorkan Sosok Panutannya, Berasal dari Indonesia Serta Tokoh Kunci Kesuksesan Lin Dan
Ia menjelaskan bisa menguasai belajar Jerman setelah mengikuti kelas virtual dan memiliki beberapa buku buat latihan.
"Setelah berpergian ke Wina untuk mempersiapkan Jerman Terbuka, saya awalnya jadi penasaran," ucap Anona Pak, dilansir laman resmi BWF.
"Saya sekarang sudah bisa berbicara dan menulis bahasa Cina, Jepang, Korea, dan Perancis di tingkat menengah," lanjutnya.
"Ketika saya tiba kembali di Selandia Baru, saya memulai kelas virtual dan mengunduh beberapa file kerja untuk mempelajari bahasa itu," jujur Anona Pak.
Tak hanya itu, Anona Pak ternyata juga tertarik untuk mengisi waktu luangnya guna mempelajari tentang virus corona lebih mendalam.
Usut demi usut ternyata Anona Pak pernah bekerja sebagai seorang peneliti di laboratorium.
Anona Pak sendiri memang memiliki gelar sains khususnya laboratorium medis.
"Saya memiliki pengalaman bekerja di laboratorium genetika," jawabnya.
"Karena itu saya tertarik pada susunan virus jadi saya membaca banyak jurnal dan artikel, saya menanti-menanti hari ditemukannya obat atau vaksinnya," tutup Anona Pak.
Baca: Mengulas Sosok Magnus Johannesen, Tunggal Putra Masa Depan Denmark yang Idolakan Momota
Baca: Kunlavut Vitidsarn, Sang Pebulu Tangkis Masa Depan Thailand, Peraih Hattrick Juara Dunia Junior
Baca: Mengenal Lee Chong Wei, Sosok Raja Super Series Tanpa Gelar Juara Dunia dan Olimpiade
Didorong untuk tetap produktif, ternyata Anona Pak juga andal dalam urusan penyiaran tv dimana ia beberapa kali jadi tamu undangan pula.
Anona Pak sendiri tercatat pernah memenangkan medali perak dalam di Syden International.
Selain itu, ia juga pernah menjadi jawara dalam Victor Oceania Team Championship 2020 tahun lalu.
Selama karirnya di sektor ganda campuran, Anona Pak telah tampil sebanyak 95 laga.
Dimana 51 pertandingan diantaranya berhasil diakhiri dengan raihan kemenangan.
Sementara, 44 laga lainnya harus berakhir dengan kekalahan.
Di sektor ganda putri, karirnya tidak terlalu bagus baginya.
Tercatat Anona Pak harus kalah sebanyak 41 kali dalam 73 penampilannya.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)