Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Kisah Valentino Rossi Sempat Buat Keputusan Tak Waras Hengkang dari Honda

Valentino Rossi menceritakan bagaimana dirinya sempat membuat keputusan yang tergolong tak waras, memilih hengkang dari Honda dan bergabung ke Yamaha.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
zoom-in Kisah Valentino Rossi Sempat Buat Keputusan Tak Waras Hengkang dari Honda
TRIBUN PONTIANAK/TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
ILUSTRASI Valentino Rossi menceritakan bagaimana dirinya sempat membuat keputusan yang tergolong tak waras, memilih hengkang dari Honda dan bergabung ke Yamaha. 

TRIBUNNEWS.COM - Valentino Rossi menceritakan bagaimana dirinya sempat membuat keputusan yang tergolong tak waras.

Keputusan yang dimaksud oleh Valentino Rossi ialah, hengkang dari Honda dan justru memilih bergabung dengan Yamaha.

Tepatnya keputusan Rossi untuk berpisah kasih dengan Honda terjadi di tahun 2004.

Para Rider saat bertarung menjadi juara  pada balapan Moto GP di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (25/10/2015). Pada balapan tersebut, Dani Pedrosa berhasil keluar sebagai juara dan  di susul oleh Jorge Lorenzo pada podium kedua, serta podium tiga berhasil di menangi oleh Valentino Rossi. dalam balapan tersebut sempat terjadi duel sengit antara Valentino Rossi dan Marc Marquez, yang mengakibatkan Marquez terjatuh. TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Para Rider saat bertarung menjadi juara pada balapan Moto GP di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (25/10/2015). Pada balapan tersebut, Dani Pedrosa berhasil keluar sebagai juara dan di susul oleh Jorge Lorenzo pada podium kedua, serta podium tiga berhasil di menangi oleh Valentino Rossi. dalam balapan tersebut sempat terjadi duel sengit antara Valentino Rossi dan Marc Marquez, yang mengakibatkan Marquez terjatuh. TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA (TRIBUN PONTIANAK/TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)

Baca: Lockdown Buat Valentino Rossi Berpikir Santai Mengenai Rencana Pensiun

Baca: Sekalipun Gabung Yamaha Petronas, Valentino Rossi Diprediksi Gagal di MotoGP 2021

Padahal secara catatan, The Doctor memiliki rasio kemenangan yang bagus kala membela panji tim oranye.

Terhitung sejak tahun 2000 hingga 2003, Rossi mampu menggransi 3 gelar juara dunia dan satu posisi runner-up.

"Pada tahun-tahun tersebut, banyak orang yang mengatakan bahwa saya mampu menjadi jawara berkat Honda," terangnya, seperti yang dilansir dari laman Corsedimoto.

Rossi pun mengakui bahwa keputusannya untuk hengkang saat itu adalah hal yang termasuk tak waras alias gila.

Berita Rekomendasi

"Itu adalah kepuasan yang pernah saya lakukan ketika memutuskan untuk transisi membela Yamaha,"

"Jujur saya katakan bahwa itu adalah hal yang gila," terang pembalap asal Tavullia, Italia.

Rossi pun mengibaratkan kepindahannya ke Yamaha layaknya kasus Lewis Hemilton yang hengkang dari Mercedes ke McLaren.

Para Rider saat bertarung menjadi juara  pada balapan Moto GP di Sirkuit Sepang, malaysia, Minggu(25/10/2015). Pada balapan tersebut, Dani Pedrosa berhasil keluar sebagai juara dan  di susul oleh Jorge Lorenzo pada podium kedua, serta podium tiga berhasil di menangi oleh Valentino Rossi. dalam balapan tersebut sempat terjadi duel sengit antara Valentino Rossi dan Marc Marquez, yang mengakibatkan Marquez terjatuh. TRIBUN PONTIANAK / ANESH VIDUKA
Para Rider saat bertarung menjadi juara pada balapan Moto GP di Sirkuit Sepang, malaysia, Minggu(25/10/2015). Pada balapan tersebut, Dani Pedrosa berhasil keluar sebagai juara dan di susul oleh Jorge Lorenzo pada podium kedua, serta podium tiga berhasil di menangi oleh Valentino Rossi. dalam balapan tersebut sempat terjadi duel sengit antara Valentino Rossi dan Marc Marquez, yang mengakibatkan Marquez terjatuh. TRIBUN PONTIANAK / ANESH VIDUKA (TRIBUN PONTIANAK/TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)

"Saya membuat pilihan gila pada saat itu, agak seperti jika di F1 Hamilton meninggalkan Mercedes untuk pergi balap dengan McLaren."

Tak hanya dirinya yang merasa pilihannya tergolong tak waras.

Honda pun merasa hal yang sama ketika Rossi diketahui enggan menandatangani sodoran kontrak anyar kala itu.

"Tak hanya saya yang merasa tak waras, Honda pun menilai bahwa saya melakukan hal yang gila dengan tak menandatangani kontrak baru dan memilih untuk gabung ke Yamaha," tukasnya melanjutkan.

Meskipun demikian, Rossi mengaku bahwa keputusan yang ia ambil saat itu membuat dirinya puas.

Meskipun keputusan yang sulit, namun Rossi mengatakan bahwa langkah yang diambilnya merupakan langkah yang tepat untuk karier balapnya.

“Sungguh gila melihatnya lagi, tetapi itu indah. Itulah kepuasan terbesar dalam karier saya."

Peraih 9 kali gelar juara dunia itu pun memang sangat identik dnegan Yamaha.

Setelah 15 tahun membela Movistar Yamaha, Rossi menilai bahwa timnya tersebut bak seperti keluarga sendiri.

Namun untuk gelaran MotoGP 2021 nampaknya Rossi akan berpisah dnegan keluarganya tersebut.

Posisinya untuk ajang balap Grand Prix musim depan digantikan oleh Fabio Quartararo.

Alasan terdepaknya The Doctor dari tim utama Movistar ialah catatannya musim lalu yang menurun drastis.

Bersama tim pabrikan, pembalap Italia itu hanya sanggup mengakhiri kejuaraan di posisi ketujuh.

Baca: Fabio Quartararo Dinilai Hancurkan Pasar Transfer, Valentino Rossi Kena Getahnya

Baca: Sempat Down, Valentino Rossi Ternyata Pernah Ingin Pensiun bersama Ducati

Catatan tersebut bahkan kalah dari Quartararo yang menempati urutan kelima, yang notabene-nya membela tim satelit.

Masa depan Rossi hingga saat ini masih menggantung.

The Doctor belum memberikan keputusan resminya.

Apakah nantinya akan tetap membalap di ajang Grand Prix atau justru sebaliknya.

Tim yang memiliki keinginan kuat untuk menggunakan jasa Valentino Rossi ialah Petronas SRT.

Meskipun demikian, hingga saat ini kedua belah pihak belum melakukan pertemuan untuk membahas jalinan kontraknya.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas