Singkirkan Alex Marquez Adalah Strategi Bunuh Diri Nan Gila dari Repsol Honda
Honda telah melakukan bunuh diri jika akhirnya menyisihkan Alex Marquez di Repsol Honda.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, memberi pendapat tentang situasi yang dialami Alex Marquez di Honda.
Bursa transfer pembalap MotoGP saat ini sedang panas dengan spekulasi Alex Marquez terancam didepak Honda.
Padahal Alex Marquez belum menunjukkan tajinya untuk mengarungi MotoGP 2020.
Baca: Analisis Alasan Repsol Honda Depak Adik Marc Marquez yang Belum Jalani Debut di MotoGP
Dia kini sedang santer dispekulasikan terdepak karena Honda mengincar Pol Espargaro.
Wacana perekrutan Honda menggaet Pol Espargaro menggantikan posisi Alex Marquez itu tengah menjadi pembicaraan panas.
Carlo Pernat kini buka suara terkait keputusan Honda mendepak Alex Marquez.
Baca: Kabar Panas dari Repsol Honda, Marc Marquez Siap-Siap Hengkang Seusai Adiknya Ditendang?
Menurut pengamat MotoGP itu, Honda telah melakukan bunuh diri jika akhirnya menyisihkan Alex Marquez di Repsol Honda.
"Saya tidak tahu apakah Marc Marquez akan menandatangi kontrak empat tahun setelah apa yang terjadi," kata Pernat dilansir BolaSport.com dari GPone.
"Ini benar-benar gila, karena sekarang ini bukan awal yang mudah bagi Honda. Jika ini strategi Alberto Puig (Manajer Repsol Honda), ini benar-benar gila, ini bunuh diri," katanya.
Pernat lebih menyoroti keputusan Alberto Puig ketika mendepak Alex Marquez.
Dia merasa langkah yang dibuat Puig ini dapat menghilangkan simpati Marc Marquez dan Emilio Alzamora.
"Menurut saya keputusan ini bisa menjadi melawan Marc Marquez, karena dia akan melihatnya sebagai kemunduran mengingat ketertarikan kontraknya atas dasar saudaranya," ucap Pernat.
"Ini benar-benar gila, karena HRC sekarang telah melawan Marc dan Alzamora. Namun, semua ini berasal dari sebuah ide gila oleh Alberto Puig," ucapnya