TRIBUNNEWS.COM - Tunggal putra andalan Malaysia, Lee Zii Jia membocorkan satu hal yang paling ia benci ketika menjalani sesi latihan.

Lee Zii Jia sendiri menjadi salah satu pebulu tangkis yang tengah naik daun berkat performa impresif yang ia torehkan.

Salah satu performa mengejutkannya ketika ia mampu menjadi semifinal ajang All England dalam debutnya pada tahun ini.

Pebulu tangkis yang masih berusia 22 tahun tersebut bahkan digadang-gadang akan menjadi penerus Lee Chong Wei.

Baca: Mengulas Sosok Lee Zii Jia, Sosok Penerus Lee Chong Wei, Ancaman Baru Tunggal Putra Dunia

Baca: Dianggap The Next Lee Chong Wei, Lee Zii Jia Bertekad Ubah Tekanan jadi Motivasi

Dilansir The Star, Lee Zii Jia mengakui ada satu hal utama yang membuat dirinya bisa marah besar ketika melakoni sesi latihan.

Lee Zii Jia mengaku akan marah besar ketika dirinya menelan kekalahan melawan juniornya dalam sebuah latihan.

Hal itulah yang dibenci oleh Lee Zii Jia, sehingga dalam pertandingan apapun ia bertekad untuk selalu menang.

"Ketika saya kalah dari seorang junior dalam pelatihan, itu akan membuatku sangat marah," ujar Lee Zii Jia dalam sebuah wawancara bersama Badminton Unlimited.

Selain itu, Lee Zii Jia mengutarakan ada hal lain yang ia tidak sukai ketika menjalani latihan.

Baca: Keyakinan Indra Wijaya terhadap Potensi Menjanjikan Nomor Tunggal Putri Malaysia

Hal tersebut yakni ketika dirinya diminta untuk berlari.

"Berlari selama latihan, aku juga benci itu," ujar Lee Zii Jia ketika ditanya tentang hal yang paling tidak ia sukai.

Ketika disinggung terkait respon kemarahan Lee Zii Jia ketika kalah dalam latihan.

Mantan rekan setim Lee Zii Jia, Soong Joo Ven membenarkan hal tersebut.

Soong Joo Ven memandang kemarahan tersebut cukup wajar.

Hal ini mengingat setiap atlet tentu ingin terus meraih kemenangan dalam sebuah pertandingan, termasuk dirinya.

"Tentu saja kita tidak bisa menang setiap saat, ketika anda tidak bermain dengan baik, anda pasti akan dikalahkan oleh junior," ujar Soong Joo Ven yang telah dikeluarkan dari pelatnas sejak Januari lalu.

"Mereka tahu permainan kami dengan baik karena kami bermain setiap hari, bukan hanya Lee Zii Jia saja, bahkan diriku dan Cheam June Wei juga," lanjutnya.

Lebih lanjut, Soong Joo Ven memberikan contoh salah satu bentuk kemarahan yang bisa dilakukan adalah dengan membanting raket.

"Kita bisa sangat marah dengan diri kita sendiri dan bisa saja melemparkan raket kita ke lantai," jujurnya.

"Tapi kami berusaha untuk tidak melakukan itu terlalu sering karena mantan pelatih kami tidak suka dengan hal tersebut," lanjut Soong Joo Ven.

"Dia akan mengatakan raket adalah senjatamu, jadi bagaimana kamu malah membuangnya," tutupnya.

Baca: Ibarat Keluar dari Zonanya, Indra Wijaya Akui Antusias dengan Amanah Barunya

Baca: 5 Agenda BWF World Tour 2020 Batal, Sekjen BAM Layangkan Tanggapannya

Lee Zii Jia yang saat ini baru berusia 22 tahun telah menempati ranking 10 dunia.

Semifinal All England dan Malaysia Masters tersebut diyakini banyak pihak akan mampu menjelma sebagai sosok penerus Lee Chong Wei.

Ia berhasil menjalani debut sebagai pebulu tangkis profesional sejak usia 13 tahun.

Turnamen internasional perdana yang diikutinya adalah Belgium Internasional Challenge 2016.

Selama meniti karier di sektor tunggal putra, Lee Zii Jia telah bermain sebanyak 228 laga.

Dimana, Lee Zii Jia mampu menorehkan 157 kemenangan dan 71 laga lainnya berakhir dengan kekalahan.

(Tribunnews/Dwi Setiawan)