Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Stoner: Memalukan Legenda Seperti Valentino Rossi Akhiri Karier di Tim Satelit

Valentino Rossi menjadi bahan olok-olokan mantan pebalap MotoGP yang juga rival terberatnya, Casey Stoner.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Stoner: Memalukan Legenda Seperti Valentino Rossi Akhiri Karier di Tim Satelit
MotoGP
Valentino Rossi masih butuh waktu untuk menentukan kelanjutan karirnya di MotoGP 2021 

TRIBUNNEWS.COM - Kontrak pebalap MotoGP asal Italia, Valentino Rossi, di Monster Energy Yamaha berakhir musim ini.

Tim pabrikan Monster Energy Yamaha telah merekrut Fabio Quartararo dari Petronas Yamaha SRT sebagai gantinya.

Kabar beredar, Rossi bakal bergabung dengan tim satelit, Petronas Yamaha SRT, jika ingin bertahan di MotoGP.

Opsi untuk membalap bersama Petronas Yamaha SRT menjadi pilihan realistis lantaran musim ini dinilai bukan menjadi waktu yang tepat dari pebalap asal Italia itu untuk pensiun.

Baca: Kode dari Valentino Rossi: Turun Kasta, Musim Depan Tetap Beraksi di MotoGP

Valentino Rossi memacu Yamaha YZR-M1 2020 di tes pramusim MotoGP Sepang (7/2/2020)
Valentino Rossi memacu Yamaha YZR-M1 2020 di tes pramusim MotoGP Sepang (7/2/2020) (Twitter/Monster Energy Yamaha MotoGP)

Akan tetapi, andai langkah tersebut dia ambil, Rossi menjadi bahan olok-olokan mantan pebalap MotoGP yang juga rival terberatnya, Casey Stoner.

Pebalap Australia menyebut Rossi salah ambil keputusan jika harus bergabung dengan Petronas Yamaha SRT.

Stoner bahkan tak segan mengatakan opsi itu adalah langkah blunder dan memalukan.

Berita Rekomendasi

Pria 34 tahun tersebut lebih menyarankan Rossi pensiun meski kondisi saat ini sedang buruk-buruknya.

"Akan sangat memalukan melihat legenda seperti Valentino Rossi mengakhiri karirnya di tim satelit," ujar Stoner kepada Corsedimoto.

Baca: Lima Sindiran Pedas Casey Stoner Buat Valentino Rossi: Gedean Ambisi Ketimbang Talenta, Pensiun Saja

"Dia bahkan lebih baik pensiun lebih cepat untuk meninggalkan memori yang lebih bagus," katanya.

Kendati demikian, bakat Rossi masih bisa melawan usianya yang menginjak 41 tahun jika tetap berkarier pada MotoGP musim depan.

The Doctor, julukan Rossi, tetap bisa bersinar meski bergabung dengan tim satelit.

"Tidak ada yang kehilangan bakat dan saya yakin dia masih memiliki potensi untuk mencapai hasil yang bagus dan berjuang untuk memenangkan perlombaan," ucap Stoner.

"Tapi saya pikir kita tidak bisa melihatnya lebih sering berada di podium seperti pada masa lalu," ungkapnya.

Baca: Perbedaan Mencolok dari Tindakan Rossi dan Marquez Saat Dianggap Juara Karena Faktor Motor

Terlebih, pebalap motocross Gautier Paulin mengaku tak bisa membayangkan MotoGP tanpa kehadiran Valentino Rossi.

"Valentino Rossi sudah menjadi sebuah monumen, saya rasa dia telah memberikan banyak hal untuk olahraga ini," kata Gautier Paulin.

"Tak ada seorang pun yang bisa membayangkan MotoGP tanpa Valentino Rossi."

"Berusia 41 tahun adalah sebuah angka saja, dia tertawa dan bercanda dengan pebalap muda, dia merasa seperti mereka," katanya. (Mochamad Sadheli/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Casey Stoner: Valentino Rossi Pindah Tim Satelit? Memalukan"

Lima Sindiran Pedas

Bukan kali ini saja Stoner melemparkan sindiran pedas bagi Valentino Rossi.

Dilansir BolaSport.com, berikut rangkuman kritik pedas yang pernah dilontarkan Casey Stoner kepada Valentino Rossi:

Baca: Respons PSSI Terkait Pernyataan Shin Tae-yong di Media Korsel Soal Janji Tinggal Janji

Baca: Tiga Keputusan PSSI yang Dianggap Aneh Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong

1. Saya Kehilangan Respek

Casey Stoner (Ducati) geram bukan main ketika dikalahkan Valentino Rossi (FIAT Yamaha) dalam balapan MotoGP AS di Sirkuit Laguna Seca.

Tampil dominan sejak latihan hingga kualifikasi, Stoner dikejutkan dengan perlawanan sengit yang diberikan Rossi sepanjang balapan.

Rossi sukses mengacaukan ritme Stoner dengan bolak-balik menyalipnya sekaligus tidak memberi Stoner kesempatan untuk membuat jarak.

Persaingan kedua pembalap semakin membuat penonton menahan napas ketika Rossi menyalip Stoner melalui garis lintasan di corkscrew.

Kesuksesan mengatasi kecepatan Casey Stoner (#1) dalam balapan MotoGP Amerika Serikat di Laguna Seca (20/7/2008) menjadi salah satu penampilan terbaik Valentino Rossi (#46) sepanjang kariernya.
TWITTER.COM/MOTOGP
Kesuksesan mengatasi kecepatan Casey Stoner (#1) dalam balapan MotoGP Amerika Serikat di Laguna Seca (20/7/2008) menjadi salah satu penampilan terbaik Valentino Rossi (#46) sepanjang kariernya.
Motor Rossi dan Stoner berbenturan di tikungan zig-zag yang menurun tersebut, keduanya selamat namun manuver itu membuat Stoner kesal.

Rossi sukses keluar sebagai pemenang.

Adapun Stoner harus rela menjadi runner-up setelah terjatuh karena melaju terlalu kencang saat akan melewati tikungan terakhir.

Saking marahnya, Stoner menolak ajakan Rossi untuk berjabat tangan. Kekesalan Stoner dilampiaskan dengan pengakuan menohok kepada Rossi.

"Saya kehilangan respek kepada salah satu pembalap terhebat dalam sejarah," ucap Stoner.

Atas komentarnya, Stoner meminta maaf kepada Rossi pada balapan berikutnya.

2. Ambisi Rossi Melebihi Talentanya

Rivalitas Valentino Rossi dan Casey Stoner mereda setelah keduanya mengalami masalah masing-masing untuk bersaing di MotoGP.

Keduanya baru terlibat insiden pada balapan MotoGP Spanyol 2011.

Rossi yang masih beradaptasi dengan motor Ducati mendapat kesempatan untuk meraih hasil baik setelah hujan mengguyur Sirkuit Jerez.

Malang, usaha Rossi untuk menyalip Stoner gagal karena ban depannya selip. Stoner yang berada di samping Rossi ikut terjatuh karena tak sempat menghindar.

Casey Stoner (kiri) dan Valentino Rossi (kanan) terjatuh saat balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 3 April 2011.
TWITTER.COM/JEREZESMOTOR
Casey Stoner (kiri) dan Valentino Rossi (kanan) terjatuh saat balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 3 April 2011.
Stoner gigit jari karena dirinya gagal finis sementara Rossi dapat melanjutkan balapan. Stoner semakin kesal karena merasa 'dianaktirikan' marshal.

Pembalap berjuluk The Curry Curry Boy itu bahkan sempat menunggu Rossi di pinggir lintasan untuk memberikan tepuk tangan sebagai bentuk sindiran.

Tak cukup sampai di situ, Stoner memberikan sindiran di depan wajah Rossi ketika nama yang disebut terakhir berusaha meminta maaf.

"Jelas sekali jika ambisi Anda melebihi bakat Anda," kata Stoner kepada Rossi yang masih mengenakan helm dan baju balapnya.

3. Rossi Sendiri yang Merusak Peluang untuk Juara

Valentino Rossi mendapat petaka ketika aksi melabrak Marc Marquez di tengah balapan MotoGP Malaysia membuat dirinya kehilangan kans untuk menjadi juara.

Kendati hasil balapannya tetap diakui, Rossi mendapat sanksi berat hingga akhirnya terpaksa start dalam balapan terakhir di Valencia.

Hukuman itu menjadi kerugian besar bagi Rossi. Lebih-lebih posisinya di puncak klasemen hanya berjarak tujuh poin dari rekan setimnya, Jorge Lorenzo, di tabel klasemen.

Baca: Bek Kanan Blackburn Rovers Joseph Ferguson Simatupang Siap Dipanggil Timnas Indonesia

Baca: Kenapa Aksi Paul Pogba di Man United Tak Seimpresif Waktu di Juventus? Dia Masih Bingung. . . .

Marc Marquez (#93) dan Valentino Rossi (#46) pernah terlibat dalam insiden dalam balapan MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, Malaysia, 25 Oktober 2015.
TWITTER.COM/MOTOSPORTSPT
Marc Marquez (#93) dan Valentino Rossi (#46) pernah terlibat dalam insiden dalam balapan MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, Malaysia, 25 Oktober 2015.
Casey Stoner lantas menyoroti aksi Rossi tersebut.

"Jika seseorang melakukan apa yang Valentino lakukan, dia akan mendapatkan bendera hitam (didiskualifikasi, red) dengan segera," tulis Stoner di akun Twitternya.

Stoner juga mengkritik Rossi karena tidak bersikap seperti pembalap yang berpengalaman.

"Dia (Rossi) kehilangan ketenangannya. Dia sendiri yang merusak peluangnya untuk menjadi juara," kata Stoner dikutip Bolasport dari GPUpdate.net.

"Saya memahami kenapa Valentino frustrasi di Sepang dan dia kehilangan ketenangannya. Saya berharap melihat pebalap yang lebih bijak karena pengalamannya."

4. Rossi Tak Akan Mau Membalap dengan Motor Susah

Kesulitan yang dialami Valentino Rossi di MotoGP dalam beberapa musim terakhir turut dikomentari Casey Stoner.

Stoner lantas angkat bicara perihal performa Rossi ketika menjadi bintang tamu dalam podcast di Australia, Rusty's Garage pada Desember silam.

Stoner menilai bahwa Rossi tidak menunjukkan daya juang untuk bisa tampil kompetitif dan memperbaiki hasil buruk yang diraihnya dalam beberapa balapan terakhir.

Kegagalan Rossi bersaing dengan sesama pembalap Yamaha menjadi dasar pemenang dua gelar MotoGP tersebut berpendapat demikian.

Stoner tidak begitu heran melihat sikap Rossi tersebut.

"Rossi tak akan mau memacu motor yang tidak disukainya. Itulah perbedaan saya dengan dia. Saya selalu memaksimalkan potensi motor yang saya kendarai," tutur Stoner.

Stoner pun menunggu perubahan apa yang akan dilakukan Rossi untuk bisa tampil lebih baik. Menurut dia, Rossi sebaiknya belajar dari rival-rivalnya yang lebih muda.

"Saya tidak percaya bahwa Rossi sudah terlalu tua [untuk berlomba]. Saya percaya dia masih bisa bersaing di depan dan menjadi kompetitor yang kuat," kata Stoner.

"Tetapi saya pikir dia harus melakukannya dengan cara yang sedikit berbeda."

Baca: Video Gol Kilat Nan Indah dari Pemain Real Madrid yang Bikin Rekor Saat Baru Masuk Lapangan

Baca: Tiga Keputusan PSSI yang Dianggap Aneh Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong

5. Lebih Baik Pensiun

Dilansir BolaSport.com dari ESPN, Casey Stoner menilai bahwa Valentino Rossi akan mampu meninggalkan sejarah yang besar di MotoGP jika pensiun lebih awal.

"Saya rasa jika Valentino Rossi meninggalkan olahraga ini lebih awal, dia akan meninggalkan sejarah yang luar biasa, yang mana selalu akan dimilikinya," kata Casey Stoner.

Menurut pria asal Australia itu situasi Rossi saat ini sangat memprihatinkan lantaran kesulitan untuk bersaing di level teratas.

Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi (kanan), menunjuk David Munoz sebagai kepala kru baru untuk mengubah hasil buruknya di MotoGP.
TWITTER.COM/GPONE.COM
Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi (kanan), menunjuk David Munoz sebagai kepala kru baru untuk mengubah hasil buruknya di MotoGP.
Valentino Rossi memang tak pernah menang sejak GP Belanda pada Juni 2017.
Podium terakhir Rossi juga sudah lama, tepatnya dalam GP Americas pada April 2019.

"Sekarang, Valentino Rossi menjadi seorang pebalap yang sangat mungkin untuk dikalahkan," ucap Casey Stoner melanjutkan.

Kekecewaan Casey Stoner kian membuncah tatkala kemungkinan besar dia akan melihat pembalap sekelas Valentino Rossi mengaspal bersama sebuah tim satelit.

"Sangat mengecewakan melihat seseorang yang pernah diinginkan tim manapun ... sekarang (kemungkinan) diturunkan ke tim satelit," katanya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas