Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program dinas pemuda dan olah raga DKI Jakarta dalam meningkatkan fasilitas olah raga di wilayah DKI Jakarta, termasuk revitalisasi stadion menjadi stadion berumput sintesis tampaknya menemui jalan terjal.

Pasalnya pandemi Covid-19 sedang melanda Indonesia termasuk DKI Jakarta. Mau tidak mau, Dispora DKI Jakarta harus menggunakan plan B dalam melanjutkan program revitalisasi beberapa stadion di wilayah DKI Jakarta.

Achmad Firdaus, selaku kepala dinas pemuda dan olah raga DKI Jakarta mengatakan pihaknya tak dapat berharap banyak pada anggaran APBD yang digunakan untuk program tersebut.

"Dalam kondisi pandemi saat ini, penanggulangan Covid-19 jauh lebih penting. Untuk revitalisasi stadion menjadi stadion berumput sintesis, kami akan mengandalkan dana KLB," ujarnya, Kamis (25/6/2020).

Dana KLB sendiri merupakan kompensasi koefisien lantai bangunan. Dana ini merupakan dana yang dibebankan DKI Jakarta kepada pengembang ketika membangun gedung melampaui lantai yang ditetapkan.

Achmad menambahkan, proses revitalisasi yang berasal dari dana KLB memiliki arti, perusahaan pengembang yang sudah bekerja sama dipercayai untuk mengubah lapangan. Ini akan di proses oleh BPAD yang akan menghasilkan SK pengguna barang, dan SK tersebut akan diserahterimakan kepada Dispora sebagai pengelola lapangan atau stadion tersebut.

"Setelah semuanya selesai, kami akan optimalkan lapangan sintesis ini. Saya sudah koordinasi dengan Askot dan PSSI Provinsi DKI Jakarta agar memaksimalkan lapangan sepak bola ini untuk menciptakan prestasi, khususnya pemain DKI, pasti perlu waktu untuk meningkatkan ini, kami juga memfasilitasi masyarakat dengan adanya lapangan ini," tutup Achmad.

Ada pun sejak tahun 2019 lalu, Dispora DKI Jakarta telah berhasil mencapai program revitalisasi lima stadion dimana satu setiap wilayah DKI Jakarta. Ke lima stadion berumput sintesis tersebut tinggal menunggu waktu untuk serah terima kepada Dispora.