Piala Thomas 2020 - Kepemimpinan Lee Zii Jia Dipercaya Mampu Bawa Malaysia Terbang Tinggi
Tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia mendapatkan tugas tak mudah ketika dipercaya menjadi pemimpin tim bulu tangkis putra dalam ajang Piala Thomas 2020
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia mendapatkan tugas tak mudah ketika dipercaya menjadi pemimpin tim bulu tangkis putra dalam perhelatan Piala Thomas 2020.
Lee Zii Jia harus mampu menjadi motivator utamanya timnya untuk menorehkan prestasi dalam ajang dua tahunan tersebut.
Malaysia dipastikan akan tergabung bersama Indonesia, Belanda, dan Inggris di grup A dalam perhelatan Piala Thomas 2020.
Baca: Thomas Cup 2020 - Lim Chong King Optimis Tembus Skuat Utama Malaysia, Dampingi Lee Zii Jia
Hendrawan selaku pelatih tunggal putra percaya karakter kepemimpinan Lee Zii Jia akan mampu membawa Malaysia terbang tinggi dalam turnamen tersebut.
"Lee Zii Jia telah memiliki pengalaman bermain di acara-acara seperti ini, dia juga telah bermain di Piala Thomas pada dua tahun lalu," ujar Hendrawan dilansir New Straits Times.
"Dia juga tampil dalam turnamen di Piala Sudirman, Asian Games, dan SEA Games,"jelasnya.
Lebih lanjut, Hendrawan mengingatkan agar timnya tidak hanya fokus menghadapi kontingen Indonesia saja yang mereka pandang sebagai tim terkuat dalam grup tersebut.
Baca: Thomas Cup 2020 - Hendrawan Harap Tim Malaysia Tak Hanya Fokus Kalahkan Indonesia Saja
Hal ini mengingat masih ada tim Belanda dan Inggris yang tidak boleh diremehkan kekuatannya.
Hendrawan berharap timnya agar siap tempur dengan kekuatan terbaiknya siapapun lawan yang akan dihadapi.
"Di atas kertas, tampaknya cukup menjanjikan bagi kami, yang terpenting adalah kami harus mengalahkan Inggris dan Belanda terlebih dahulu," ujar Hendrawan.
"Kami harus mengambil langkah demi langkah serta bisa merencanakan setiap pertandingan,".
"Laga perempatfinal akan lebih mudah bagi kami jika mampu mengalahkan Indonesia dan memenangkan laga lainnya daripada harus finish pada posisi kedua di grup," jelasnya.
Lebih lanjut, Hendrawan mengutarakan Piala Thomas adalah ajang dua tahunan yang memiliki sejarah historis yang tinggi.
Sehingga ia memandang Malaysia harus mau bekerja lebih keras untuk bisa menorehkan dalam ajang tersebut pada edisi kali ini.
"Kami juga harus mampu memberikan yang terbaik karena Piala Thomas adalah turnamen besar," tegas pelatih kelahiran Indonesia itu.
"Untuk pemilihan pemain, nantinya kami akan pilih berdasarkan bentuk permainan dan peringkat dunia mereka,".
Sebelumnya, dukungan juga telah mengalir dari Lee Chong Wei yang mengaku tidak ragu dengan kemampuan dan kepemimpinan yang dimiliki oleh Lee Zii Jia guna memimpin timnya meraih prestasi dalam ajang Piala Thomas.
"Saya tidak memberikan tekanan tambahan pada Zii Jia, tapi inilah faktanya. Dia tahu ini juga," kata Lee Chong Wei.
"Ketika anda ke lapangan pada pertandingan pertama sebagai tunggal putra di Piala Thomas, anda bisa meningkatkan atau bisa juga mematahkan semangat tim."
"Karena itu saya memiliki banyak kepercayaan pada Zii Jia dan tim pendukung sekitarnya," tambah Chong Wei.
Baca: Thomas Cup 2020 - Pebulu Tangkis Muda Malaysia Waspadai Kekuatan Tim Indonesia
Baca: Demi Juara Grup Piala Thomas, Aaron Chia Antusias Kalahkan Kontingen Indonesia
Mantan pemain nomor satu dunia itu meminta Zii Jia juga jangan gugup mendapatkan tanggung jawab besar, karena terdapat para pelatih yang akan membantunya.
"Pelatih seperti Hendrawan dan Wong Choong Hann adalah mantan pemain yang berpengalaman yang pernah merasakan jadi jangkar untuk tim Piala Thomas. Mereka akan membantu dalam membimbing Zii Jia," ujar Lee.
"Selain itu, ada pemain senior sepeti Tan Wei Kiong yang terpilih masuk skuat tahun ini, saya kira kami punya peluang bagus untuk tampil baik."
Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (Badminton Association of Malaysia/BAM) akan menyempurnakan formasi tim Piala Thomas dan Uber 2020 bulan depan.
Pada tahun ini, Malaysia berharap hasil baik untuk menjadi juara di Piala Thomas yang terakhir kali bisa diraih pada 1992 silam.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)