Kemenpora Ajak Pemuda Indonesia Terjun Pada Pengembangan Industri Olahraga
Kemenpora melalui PP-PON kembali menyelenggarakan kegiatan webinar dengan tema pengembangan industri dan inspirasi menjanjikan untuk pemuda.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemenpora melalui PP-PON kembali menyelenggarakan kegiatan webinar dengan tema pengembangan industri dan inspirasi menjanjikan untuk pemuda.
Kegiatan tersebut berlangsung pada Selasa (1/9/2020), dan mampu menarik banyak minat pemuda di Indonesia untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Dalam kegiatan webinar tersebut diisi oleh narasumber yang ahli dan kompeten dibidangnya.
Narasumbernya yaitu Mahfudin Nigara (Staf Khusus Bidang Pengembangan dan Prestasi Olahraga Kemenpora), Firmansyah Dlis (Guru Besar Universitas Negeri Jakarta), Sri Wahyuni (Asisten Deputi Industri Promosi Olahraga Deputi IV), Chris John (Petinju Indonesia), dan Yano Irano (Direktur PT. Maestro Perkasa Sportindo).
Dasar dari pelaksanaan kegiatan ini merupakan program prioritas keenam Kemenpora Tahun 2020-2024, yakni pemasyarakat olahraga yang menimbulkan kegemaran untuk hidup lebih sehat dan bugar dikalangan masyarakat.
Maksud dan tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memberikan informasi yang akurat dalam strategi pengembangan kegiatan olahraga menjadi industri dan bisnis olahraga di Indonesia.
Selain itu, Kemenpora ingin menjadikan webinar pemuda penggerak industri dan bisnis olahraga sebagai kebutuhan pengetahuan, pengalaman dan meningkatkan kualitas dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Faisal Abdullah yang bertindak sebagai keynote speaker menuturkan, kebanyakan pemuda di Indonesia hanya ingin mendapat hasil yang instant.
Sangat jarang di Indonesia saat ini yang aktif dan memulai semuanya dari nol, terutama di industri olahraga.
"Padahal peluang bisnis di industri olahraga ini sangat besar sekali. Seperti produk olahraga, kepemilikan pusat kebugaran, hingga menjadi EO suatu pertandingan. Lapangan kerja sangat banyak dan variasi,” kata Faisal Abdullah, Rabu (2/9/2020).
Faisal berharap dengan adanya kegiatan ini membuat para pemuda bisa lebih tertarik untuk bisa terjun di industri olahraga.
Sementara itu, Mahfudin Nigara menjelaskan, produk dari Indonesia sudah banyak menghiasi dunia olahraga international.
Hal itu terlihat dari digunakannya bola asli buatan Indonesia di Piala Dunia pada tahun 1974 dan 1978.
Saat itu, bola yang digunakan buatan Indonesia yaitu diproduksi di daerah Sukabumi dan Ciamis.
Akan tetapi, Nigara menilai terdapat kelemahan dari Indonesia yang belum bisa menjaga kepercayaan yang telah diberikan pihak-pihak terkait.
”Kita lebih suka melakukan pelanggaran dari pada mematuhi aturan. Karena bola yang ada tidak boleh dijiplak, tapi malah dikloning. Akhirnya ditarik dan pada 1982 pembuatan bola berpindah ke Bangladesh,” tuturnya.