TRIBUNNEWS.COM - Keinginan Joan Mir untuk mengakui tidak terlalu kecewa setelah gagal mengkudeta posisi Fabio Quararto selaku pemuncak klasemen MotoGP 2020.

Pembalap Suzuki Ecstar itu sebenarnya memiliki peluang untuk menyalip Quartararo jika mendapat hasil bagus di MotoGP Perancis.

Hanya saja harapan besar dari Joan Mir gagal terwujud setelah dirinya hanya mampu menyelesaikan balapan pada urutan ke-11.

Pembalap 25 tahun itu sekarang mempunyai selisih 10 poin dari pemimpin klasemen, yaitu Fabio Quartararo.

Dalam gelaran MotoGP Perancis, Minggu (12/10/2020), saat balapan baru dimulai dengan lintasan basah, Mir juga terkena dampak akibat Valentino Rossi kecelakaan ditikungan kedua.

Mir kala itu berusaha untuk menghindari Rossi yang terjatuh tepat di depannya hingga melewati batas lintasan.

Alhasil Mir berjuang dari posisi terbelakang selama balapan berlangsung.

Berjuang di lintasan basah membuat juara Moto3 2017 itu mengeluarkan aksi cemerlangnya.

Mendapatkan hasil buruk dengan finis diluar 10 besar, Mir mempermasalahkan hal tersebut.

"Jadi, tak masalah seperti ini. Mendapatkan satu balapan buruk juga diperbolehkan, tetapi kami tidak boleh mengulangi penampilan seperti ini di Aragon," ucap Mir, dikutip BolaSport.com dari Motorsport.

Mir juga membicarakan tentang persaingan melawan Fabio Quartararo untuk merebut posisi pertama dalam klasemen.

Mengingat Mir dan Quartararo sedang bertarung sengit sebagai kandidat peraih gelar MotoGP 2020.

Adapun kedua pembalap tersebut juga menuai hasil buruk ketika mengikuti MotoGP Perancis 2020.

"Saya pikir kami berdua tidak dalam posisi yang kami harapkan atau yang diharapkan orang lain," tutur Mir.

"Tidak masalah karena dalam kondisi lintasan kering, dia memiliki sesuatu yang lebih dari orang lain dan mungkin dia bisa memiliki peluang menang," ucapnya menambahkan.

Tambahan lima poin membuat Mir masih menduduki posisi kedua dengan 105 poin.

Artikel ini telah tayang di Bolasport.com "MotoGP Prancis 2020 - Gagal Jadi Jagoan pada Akhir Balapan, Joan Mir Ikhlas".