Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Tangerang tak ingin bermain-main dalam meningkatkan prestasi para atlet.

Bidang prestasi KONI Kabupaten Tangerang mencatat dari 40 pelatih cabor, sebagian besar masih mengandalkan pengalaman pribadi dalam mempersiapkan para atlet.

Hal ini diketahui saat pelatih dari 40 cabor melakukan pemaparan program sekira secara bergantian di tanggal 23-25 Oktober lalu.

Hal ini lah yang diubah dengan mengadakan pelatihan para pelatih selama dua hari oleh bidang dan penataran KONI Kabupaten Tangerang.

Lewat pelatihan yang dilakukan di Oktober lalu, pelatih diajarkan menerapkan sport science dalam membuat program latihan serta penanganan cedera atlet dan juga perbaikan gizi atlet.

"Program kami berkesinambungan, kami ingin pelatih tidak autodidak lagi ya. Kami mengajarkan bagaimana mereka mengandal sport science khususnya di program latihan," ucap Aries Maulansyah selaku humas KONI Kabupaten Tangerang.

Setiap pelatih yang ikut pelatihan pun wajib membuat periodesisasi latihan, menyusun program agar mencapai tingkat performa dan melaporkannya setiap akhir bulan.

Jika tidak, maka sanksi akan menanti.

"Kalau tidak melaporkan latihan dan pencapaian atlet, sanksinya dana pembinaan pelatih ditahan hingga menyerahkan program latihan dan perkembangan atlet," tambahnya.

Selain itu, penerapan promosi degradasi di tingkat pelatih pun digalakkan.

Jika hasil analisa dan evaluasi kinerja pelatih jauh dibawah harapan, maka pelatih tersebut akan diusulkan untuk diganti.

"Pelatih juga ada kompetisi. Jika kurang kompeten, maka binpres akan mengusulkan kepada pengcab untuk mengevaluasi kinerja pelatih, jika perlu menggantinya," terangnya.

Ada pun KONI Kabupaten Tangerang menargetkan 219 medali emas di Porprov Banten 2022 mendatang.