TRIBUNNEWS.COM, SERPONG - Keceriaan terlihat di wajah atlet difable Tangerang dan anak yatim ketika Ketua Umum Pengurus Pusat Indonesia Teqball (PP Inateq), Hellen Sarita Delima tiba di Markas South Tangerang Club (STC) Lapangan Futsal Atlantic Sport Club Bumi Serpong Damai (BSD), Banten, Sabtu (20/2/2021) siang.

"Hanya ucapan terima kasih yang bisa saya sampaikan kepada bu Hellen Sarita Delima yang telah bersedia datang. Hari ini, saya benar-benar terharu dimana PP Inateq mau merangkul NPC Kabupaten Tangerang untuk memassalkan olahraga Teqball. Ini merupakan suatu kehormatan yang tak ternilai harganya," ungkap Ketua National Paralympic Committee (NPC) Kabupaten Tangerang, Sri Rahayu saat menyambut kedatangan Hellen Sarita Delima yang didampingi Ketua Pengprov Inateq Banten, Rifky Hermiansyah.

Sebanyak empat atlet difable Kabupaten Tangerang yakni Hawasih, Sarmidi, Sarmiah dan Anisssa memperlihatkan kemampuannya bermain Teqball yang cukup bagus.

Padahal, mereka belum lama diperkenalkan dan mendapat bimbingan dari pelatih teqball Pengprov Inateq Banten.

"Saat ini, NPC Kabupaten Tangerang sudah membentuk klub teqball yang diberi nama Tangerang Gemilang. Ini merupakan cikal bakal untuk pengembangan olahraga teqball di kalangan atlet difable Tangerang," kata Sri Rahayu.

"Saya memang baru beberapa hari diperkenalkan tetapi saya senang dengan olahraga teqball. Permainannya menarik dan penuh tantangan. Terima kasih kami telah diperkenalkan dengan olahraga teqball dan saya akan lebih giat lagi latihan agar bisa tampil lebih sempurna lagi," tutur Sarmidi yang selama ini menekuni olahraga atletik dan tenis lapangan yang langsung diamini Hawasih.

Ucapan terimakasih juga disampaikan Sarmiah dan Anissa yang terdaftar sebagai atlet atletik difable Kabupaten Tangerang.

"Saya merasa terhormat bisa tampil di hadapan Ketua Umum PP Inateq dan Pengprov Inateq Banten. Saya memang baru kenal tetapi saya bisa menikmati permainan Teqball yang membutuhkan skill yang bagus," kata Sarmiah.

Hellen Sarita Delima dan Rifky Hermiansyah terlihat menikmati permainan yang disajikan keempat atlet difable Kabupaten Tangerang tersebut.

"Mereka cukup memahami tata cara permainan Teqbal dan penampilannya pun tidak terlalu mengecewakan. Saya cukup maklum karena mereka baru saja mengenal olahraga teqball," ujar Hellen Sarita Delima yang juga mantan Plt Sekjen Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Menurut Hellen, PP Inateq memang ditugaskan untuk mengembangkan olahraga teqball ke berbagai kalangan termasuk kaum difable. Apalagi, Federasi Teqball Internasional (Fiteq) sudah mengakomodir pelaksanaan event Para Teqball di Eropa.

"Program pengembangan olahraga teqball di berbagai kalangan termasuk kaum difable itu merupakan amanah dari AD/ART Fiteq. Semoga ke depan melalui atlet teqball difabel dan juga yang berasal dari yatim piatu bisa mengibarkan Merah Putih di manca negara melalui olahraga Teqball," ungkapnya.
Kedatangan Hellen Sarita Delima memenuhi janji di tengah banjir melanda sebagian Jakarta dan Banten itu sebagai bentuk komitmen untuk memperkenalkan olahraga Teqball yang bisa dimainkan berbagai kalangan.
"Ya, saya dan beberapa pengurus PP Inateq harus datang menyambangi markas STC dalam memenuhi janji memperkenalkan dan memassalkan olahraga Teqball kepada anak yatim dan kaum difable. Ini merupakan bagian dari program memassalkan olahraga Teqball yang bisa dimainkan berbagai kalangan termasuk kaum difable," tandasnya,
Selain mengembangkan olahraga Teqball, kata Hellen, Fiteq juga mewajibkan anggotanya untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan sebagai program Corporate Social Responsibility (CSR). Pekan lalu, katanya, PP Inateq melakukan penananam berbagai jenis pohon untuk pelestasian lingkungan di Kampoeng Pepohonan 99 yang berada di Jl Muhasan II Cinere Limo Depok, Jawa Barat.