Greysia Polii Temukan Kekuatan di Balik Kelemahannya, Teknik Servisnya Kini jadi Ciri Khas
Pemain ganda putri Indonesia, Greysia Polii mengungkapkan rahasia di balik teknik servisnya yang lain daripada yang lain.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Pemain ganda putri andalan Indonesia, Greysia Polii baru-baru ini mengungkapkan rahasia di balik teknik servisnya yang unik.
Pebulu tangkis yang kerap disapa Greys ini menggunakan teknik forehand serve sebagai satu di antara senjatnya.
Ia tak lagi menggunakan backhand serve untuk memulai adu raket dengan lawannya.
Baca juga: BWF Revisi Jadwal Turnamen Lagi, Indonesia Open & Indonesia Masters 2021 Terdampak
Baca juga: UPDATE Ranking BWF Sektor Tunggal Putra: Axelsen Langkahi Chou Tien Chen, Ginting Tembus 5 Besar
Rupanya, Greysia Polii tak sekonyong-konyong dalam melakukan hal tersebut.
Pebulu tangkis berusia 34 tahun itu mengungkapkan sebuah cedera yang ia alami membuatnya mengubah gaya service-nya.
Dikutip dari laman resmi BWF, Greysia Polii mengalami cedera bahu pada tahun 2011 lalu yang membuat dirinya kesulitan melakukan serve.
Ia sempat merasakan gundah yang luar biasa mengetahui dirinya mengalami kesulitan melakukan satu di antara teknik dasar bulu tangkis itu.
"Serve adalah kebanggan saya waktu itu," ungkap Greysia Polii.
"Saya lalu berpikir, bagaimana bisa sebagai pemain profesional, saya tidak bisa melakukan serve," sambungnya.
Baca juga: Ikuti Malaysia Open 2021, PBSI Kirim Wakil Terbaik, Jojo, Ginting Hingga Minions Siap Tempur
Selama beberapa waktu, Greys tetap memaksakan diri untuk menggunakan teknik backhand serve.
Hasilnya ternyata tak berpihak kepadanya.
Mantan pasangan duet Vita Marissa ini kerap melakukan error yang merugikan diri sendiri.
"Saya sangat ceroboh dahulu," ujar Greysia Polii.
"Saya mengalami cedera bahu pada 2011 lalu dan setelah itu saya tidak bisa melakukan backhand serve," lanjutnya.
Baca juga: Main Saling Melengkapi, Kehebatan Minions Bikin Pemain Ganda Putra Denmark Takjub
Pelatih pun tak tinggal diam menyaksikan fenomena tersebut.
Greys dibujuk untuk tak terpaku dengan backhand serve.
Sang pelatih meyakinkan bahwa cara serve tidaklah menjadi hal yang penting dalam bulu tangkis.
Poin yang diraih dari serve itulah yang menjadi tujuan utamanya.
Greys pun tak langsung menerima begitu saja saran dari sang pelatih.
Pebulu tangkis senior ini kala itu masih menganggap bila mengganti teknik serve nya artinya menunjukkan kelemahan kepada lawan-lawannya.
Rekan dari Apriyani Rahayu ini memerlukan beberapa saat untuk bisa menerima saran tersebut, dan tak lagi mengangap itu sebagai kelemahan.
Sebaliknya, forehand serve kini menjadi andalan dan ciri khas yang ia miliki.
"Setelah beberapa saat, saya akhirnya menerima saran itu dan mengganti gara serve," ucap Greysia Polii.
Gelaran Malaysia Masters 2020 menjadi titik balik Greysia Polii.
Baca juga: Skill Menawan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Bikin Takjub Legenda Bulu Tangkis Dunia
Pasalnya di turnamen itu, ia memutuskan menggunakan teknik forehand serve.
"Pelatih saya bilang, yang penting poinnya, bukan metode servisnya," kata Greysia Polii.
"Jadi saya mengubahnya dari bulan pertama tahun lalu, dari Malaysia Masters 2020," pungkasnya.
Hingga sekarang, Greys masih konsisten menggunakan teknik forehand serve.
Perubahan itu turut membuatnya menyabet satu gelar di ajang Thailand Open bulan Januari 2021 lalu.
Tak hanya itu, ia yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu juga lolos hingga babak semifinal di ajang Thailand Open II.
(Tribunnews.com/Guruh)