MotoGP 2021 - Alasan Rossi Tak Terobsesi Kejar Gelar Ke-10, Singgung Kisah Teman jadi Rival
Valentino Rossi membongkar alasan dirinya tak terobsesi kejar gelar juara dunia ke-10, singgung hubungan sahabat jadi lawan dengan Morbidelli.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Pembalap Yamaha Petronas SRT, Valentino Rossi buka-bukaan mengenai alasan dirinya tak terobsesi untuk meraih gelar juara dunia ke-10nya.
Valentino Rossi mengakui bahwa fokus pada MotoGP 2021 adalah untuk kembali menemukan sentuhan terbaiknya.
Bagi rider yang berjuluk The Doctor itu, finis di lima besar merupakan pencapaian yang terbilang memuaskan bagi dirinya.
Baca juga: JADWAL MotoGP Qatar 2021, Live Trans7 - Rider akan Shakedown Test Besok di Sirkuit Losail
Baca juga: Lima Hal Favorit Valentino Rossi yang Jarang Diketahui, Dari Tidur Sampai Bob Marley
Sebagaimana yang diketahui, dalam beberapa musim terakhir MotoGP, nama Rossi terbilang mengalami penurunan performa.
Ia bahkan kesulitan untuk bersaing di grid depan dan imbasnya sangat besar bagi Rossi.
Musim ini, ia terdepak dari tim utama pabrikan Yamaha dan harus rela turun kasta bergabung ke tim satelit Yamaha Petronas SRT.
Bagi seorang The Doctor, kembali menemukan dirinya untuk bisa tampil kompetitif lebih penting dari sekedar memburu gelar juara dunia ke-10.
"Saya akan senang jika saya finis di 5 besar di akhir musim," terang Rossi, dikutip dari laman Corsedimoto.
"Setiap pembalap di grid berpikir dia bisa memenangkannya dan saya ada di daftar juga, mengapa tidak."
"Jelas sulit karena ada banyak pembalap yang sangat kuat dan itu akan bergantung pada banyak faktor."
"Namun, saya berlomba untuk menang, meski gelar ke-10 bukanlah obsesi. Saya juga akan senang untuk kembali merebut beberapa podium dan memenangkan perlombaan, secara umum untuk memiliki musim yang kompetitif," tambah rider asal Italia itu.
Ia memiliki alasan sendiri mengapa tampil kompetitif jauh lebih penting ketimbang obsesi untuk kembali meraih gelar juara dunia.
Bagi Rossi, mampu tampil baikd an bisa bersaing konsisten di grid depan menjadi tolak ukur dari masa depannya.
Jika pembalap asal Italia itu bisa tampil konsistens di grid depan, opsi untuk membalap di MotoGP 2022 selalu ada.
Namun jika keterbalikannya, bukan tidak mungkin MotoGP 2021 jadi balapan terakhir seorang Rossi di ajang MotoGP.
"Saya tidak balapan hanya untuk kesenangan saja, ini akan menjadi tahun yang penting. Saya ingin tampil kompetitif sepanjang musim."
Lebih lanjut The Doctor menyinggung soal kisah teman yang berubah menajdi rival.
Ia menggambarkan dirinya sendiri yangs aat ini berada di satu tim dengan Franco Morbidelli.
Keberadaan Valentino Rossi dan Franco Morbidelli dalam satu tim yang sama juga akan mengundang perhatian tersendiri, mengingat lazimnya rider akan langsung dibandingkan dengan rekan satu timnya sendiri.
Dengan kata lain, rekan setim sendiri bisa jadi rival pertama yang mesti dihadapi oleh seorang rider sebelum berjibaku di lintasan dengan para rival-rival lain
Sehubungan dengan itu, Franco Morbidelli sebelum ini sudah menegaskan bahwa persahabatannya dengan Valentino Rossi merupakan sesuatu yang lebih penting ketimbang persaingan di arena MotoGP.
Rossi pun mengaku senang mengetahui hal itu.
"Aku setuju dengan Franco. Aku senang dengan apa yang ia katakan," ujar Valentino Rossi.
"Sudah pasti persahabatan sejati adalah sesuatu yang amat penting buat diriku, juga karena aku selalu menghabiskan waktu dan tenaga bersama teman-teman baikku. Memang Anda harus sedikit bekerja keras untuk bisa memiliki teman baik dan sobat sejati."
"Itu tidak mudah!" tutur the Doctor.
Situasi yang dihadapi oleh Rossi dan Morbidelli sebagai rekan satu tim di MotoGP 2021 ini pun sepertinya juga menjadi salah satu fase ujian dalam persahabatan mereka.
"Aku sudah berteman baik dengan Franco untuk waktu lama. Kami sudah bekerja sama untuk membawanya ke MotoGP."
"Aku amat gembira kini bisa jadi rekan satu timnya karena ini adalah situasi yang amat menarik dan tak diduga-duga, termasuk oleh aku dan dia."
"Sudah pasti ini bakal berjalan tidak mudah karena rekan satu tim adalah rival pertamamu, jadi untuk bisa saling bersaing dan terus berteman, Anda harus benar-benar memiliki hubungan tulus, seorang sahabat sejati," pungkas Rossi menjelaskan.
(Tribunnews.com/Giri)