Kecaman Menpora, BWF Tidak Profesional hingga Diskriminatif, Jangan Berlindung Aturan di Inggris!
Menpora Zainudin Amali mengecam BWF tidak transparan, tidak profesional dan bertindak diskriminatif. Ia juga meminta BWF memberikan keterangannya.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Zainudin Amali yang menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia mengecam BWF atas tindakannya terhadap Tim Indonesia.
BWF memberikan putusannya bahwa Tim Indonesia tidak bisa melanjutkan langkahnya di turnamen bergengsi All England 2021 ini.
Keputusan ini diambil berdasarkan aturan otoritas Inggris menyusul temuan kasus Covid-19 pada pesawat yang membawa Marcus/Kevin Cs. Kontingen Indonesia sendiri telah tiba di Inggris sejak, Sabtu (13/3/2021) lalu.
Dengan temuan kasus tersebut, maka pemerintah dan otoritas kesehatan Inggris memberitahu sejumlah anggota tim Indonesia untuk melakukan isolasi selama 10 hari sejak kedatangan mereka.
Baca juga: UPDATE All England 2021, Dubes RI Sarankan Penyelenggara Tiru Protokol Liga Inggris
Baca juga: Soal Polemik All England 2021, Dubes RI untuk Inggris: PBSI-nya Inggris Harus Maaf ke Tim Indonesia
Akibat aturan yang diberlakukan itu, maka BWF menarik kontingen Indonesia dari turnamen All England 2021.
Tak sampai disitu, BWF dan Badminton England selaku panitia turnamen pun tidak memberikan bantuan terhadap para wakil Indonesia yang berlaga di Arena Birmingham.
Keputusan BWF dan Badminton England mungkin bisa dimaklumi karena perintah karantina sudah menjadi peraturan di Inggris Raya dan tidak dapat diganggu gugat.
Akan tetapi, informasi yang kurang transparan dan kontroversi lain membuat para pemain Indonesia merasa diperlakukan tidak adil.
Dengan polemik ini, Menpora Zainudin Amali mengecam BWF tidak transparan, tidak profesional dan bertindak diskriminatif.
Kecaman yang dilontarkan tersebut berani dilontarkan Zainudin Amali karena memiliki cukup bukti.
Ia juga meminta BWF untuk memberikan keterangan dengan transparan serta memberikan perlakukan yang adil terhadap Tim Indonesia.
Baca juga: Bamsoet Minta Kemenlu-KBRI Kawal Dipaksa Mundurnya Tim Bulutangkis Indonesia dari All England 2021
"Kita diperlakukan tidak baik, bayangkan tim kita sudah bertanding dan kemudian dihentikan.
"Bahkan sesudah keluar arena harus jalan kaki, seharusnya disiapkan satu bus, naik lift hotel pun tidak bisa.
"Ini penyampaian langsung dari teman-teman Tim Indonesia yang berada di sana. Ini sesuatu diskriminatif.
"Penilaian saya, BWF tidak profesional ya, tidak transparan dan diskriminatif, itu boleh ditulis.
"Karena cukup bukti untuk saya berani mengatakan itu. Oleh karena itu, saya sangat kecewa atas perlakukan tersebut.
"BWF tidak boleh buang badan untuk berlindung dengan aturan di Inggris," ujar Zainudin Amali dikutip dari YouTube Kemenpora RI.
Dubes RI Sarankan Penyelenggara Tiru Protokol Liga Inggris
Duta Besar RI untuk Inggris, Desra Percaya terkait keputusannya menarik paksa Tim Indonesia dari All England 2021.
Desra Percaya menyarankan penyelenggara All England 2021 terutama BWF untuk meniru kompetisi Liga Inggris yang nampak lebih terstruktur dalam penanganan kasus Covid-19.
Ia pun mencontohkan kasus Covid-19 yang menjangkiti klub Manchester City pada beberapa waktu lalu.
Tim Indonesia sendiri sebelum berangkat mengikuti turnamen All England 2021 juga sudah melakukan vaksinasi program dari pemerintah.
Baca juga: Nelangsa Pebulutangkis Indonesia di All England 2021: Diusir, Pulang Jalan Kaki, Siap-siap Tagihan
Baca juga: BWF Minta Maaf, Mengaku Ikut Stres atas Keputusan yang Paksa Indonesia Mundur dari All England 2021
"Di Inggris ini kan ada Premier League, prakteknya yang pernah terjadi di tim Manchester City.
"Kalau satu pemain positif Covid-19, bukan berarti timnya tidak boleh bermain.
"Faktanya, kalau satu pemain positif Covid-19 tersebut melakukan isolasi mandiri.
"Kemudian yang lainnya, tetap bermain sesuai jadwal dan saya yakin tim itu akan melakukan tes PCR," ujar Desra Percaya dalam press conference yang dikutip YouTube KBRI London TV.
Lebih lanjut, Desra juga tidak ingin akibat permasalahan ini mengganggu hubungan bilateral antara Indonesia dengan Inggris.
"Jangan lupa Badminton ini dari Inggris, tapi ratusan juta penggemar salah satunya dari Indonesia.
"Saya juga katakan, saya tidak mau isu ini mempengaruhi hubungan bilateral yang sudah berjalan baik," ungkap Desra.
(Tribunnews.com/Ipunk)
Ikuti Berita All England 2021