Malaysia Open 2021 Ditunda, PBSI Gelar Simulasi Pertandingan untuk Olimpiade Tokyo
Gelaran Malaysia Open 2021 yang mengalami penundaan membuat PBSI harus memutar otak untuk mempersiapkan atlet untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Keputusan BWF menunda gelaran Malaysia Open 2021 membuat PBSI harus kembali memutak otak.
Sebab, Malaysia Open 2021 sebelumnya direncanakan bakal digunakan sebagai ajang pemanasan sebelum turun di Olimpiade Tokyo.
Bagi beberapa pebulu tangkis, Malaysia Open 2021 juga digunakan untuk meraih poin sebanyak-banyaknya agar bisa tampil di Olimpiade Tokyo mendatang.
Penundaan Malaysia Open 2021 ini bisa dibilang cukup mengejutkan.
Baca juga: Malaysia Open 2021 Resmi Ditunda, Olimpiade Tokyo Ikut Terdampak
Lantaran baru Selasa (4/5/2021) lalu, BWF merilis hasil drawing Malaysia Open 2021.
BWF dan BAM (PBSI-nya Malaysia) beralasan laju kasus Covid-19 yang semakin menjadi di negara tetangga Indonesia itu membuat keduanya sepakat menunda turnamen.
Sebelum membuat keputusan ini, BWF dan BAM telah berupaya keras membuat beberapa regulasi untuk menjamin keberlangsungan ajang badminton ini.
Pada akhirnya kedua belah sepakat menunda turnamen Malaysia Open 2021 adalah keputusan paling bijak.
Baca juga: Malaysia Open 2021, Media Jiran Cemas Wakil Mereka Langsung Dibabat Habis Marcus/Kevin Cs
"Penyelenggara turnamen Persatuan Bulu Tangkis Malaysia (BAM) dan BWF telah sepakat untuk menunda gelaran Malaysia Open 2021," tulis BWF dalam rilis resminya.
"Segala upaya telah dilakukan penyelenggara dan BWF untuk membentuk lingkungan turnamen bulu tangkis yang aman untuk semua kontestan."
"Namun, perkembangan situasi terkait Covid-19 akhir-akhir ini tak memberi banyak pilihan selain menunda turnamen," ujarnya.
Penundaan ajang yang berlabel Super 750 itu membuat beberapa pebulu tangkis Indonesia was-was dengan posisi mereka di kualifikasi untuk Olimpiade Tokyo.
Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja misalnya, mereka semakin di ujung tanduk karena baru saja terkempar dari 8 besar dan terancam gagal lolos Olimpiade Tokyo.
Selain itu, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo pun jadi tidak bisa merasakan atmosfer pertandingan lagi.
Padahal Marcus/Kevin tahun ini baru turun satu kali melahap turnamen internasional, yakni di All England Open 2021.
Itu pun hanya sempat mencicipi babak pertama karena tim Indonesia saat itu dipaska mundur dari All England Open 2021.
"Saya pastinya menyayangkan," ungkap Kabid Binpres PBSI, Rionny Mainaky, dikutip dari Badminton Indonesia.
"Bukan hanya karena Hafiz/Gloria, sekarang semua pemain Indonesia hanya memiliki satu turnamen (Singapura Open 2021, 1-6 Juni) untuk mengejar poin ke Olimpiade."
"Tetapi secara garis besar tim Indonesia tidak punya turnamen pemanasan yang cukup jelang ke Olimpiade Tokyo. Juga untuk mempelajari kekuatan lawan," sambungnya.
Tapi Rionny memahami situasi pandemi Covid-19 yang terjadi di Malaysia saat ini. Menurut Rionny, keselamatan dan kesehatan pemain adalah yang paling utama.
""Keinginan kami untuk main di sana sebenarnya sangat besar. Tetapi kesehatan bagi pemain memang tetap yang paling utama," ujar Rionny Mainaky.
Kini PBSI tengah mempersiapkan alternatif lain demi membuat persiapan para pemain pelatnas terus mengalir menuju Olimpiade Tokyo, sebagaimana dikutip dari laman Sportfeat.
Rionny sudah merencanakan pertandingan simulasi sebagai ajang pemanasan menuju pesta akbar olahraga empat tahunan tersebut.
Baca juga: PROFIL Goh Liu Ying, Atlet Cantik yang Dipercaya Bawa Bendera Malaysia di Olimpiade Tokyo
"Saya berharap Hafiz/Gloria bisa berjuang maksimal, mati-matian di Singapura nanti. Karena hanya di sana kesempatannya. Semoga turnamennya bisa dilaksanakan dan mereka bisa lolos ke Olimpiade," ucap Rionny Mainaky.
"Tadi saya sampaikan, dengan tersisa satu turnamen sebelum Olimpiade, maka sebenarnya tidak cukup untuk turnamen pemanasan."
"Maka dari itu saya akan mengadakan pertandingan simulasi setiap sektor sebagai ajang uji coba. Termasuk nanti rencananya tim Olimpiade akan menjalani karantina di pelatnas dengan latihan yang terpisah," pungkasnya.
Berita terkait Malaysia Open 2021 lainnya
(Tribunnews.com/Guruh) (Sportfeat/Nestri Yuniardi)