Usai Para Pemain Jalani Simulasi Olimpiade Tokyo, Ini yang Disoroti Rionny Mainaky
Rionny Mainaky masih menyoroti beberapa hal usai anak asuhnya mengikuti Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar 16-17 Juni lalu di Pelatnas
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky masih menyoroti beberapa hal usai anak asuhnya mengikuti Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar 16-17 Juni lalu di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.
Catatan yang diberikan dan harus dievaluasi kembali yakni karena ada empat wakil Indonesia yang berlaga di Olimpiade nanti justru mengalami kekalahan di ajang simulasi.
Anthony Sinisuka Ginting, Gregoria Mariska Tunjung, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti takluk atas lawan-lawan yang merupakan rekan latihan di Pelatnas.
Hanya Jonatan Christie, Marcus Fernaldi/Gideon, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang mampu menghadirkan kemenangan.
“Secara keseluruhan ada yang bisa maksimal, ada yang belum. Karena mereka sambil latihan berat dan masuk ke simulasi, itu tidak mudah. Tapi yang saya lihat untuk tim Olimpiade sudah cukup siap, terutama untuk yang bisa mengeluarkan penampilan terbaiknya", ujar Rionny dalam pernyataan resminya, Senin (21/6/2021).
“Untuk yang kalah, mereka harus benar-benar melakukan evaluasi dengan pelatih. Ini kesempatan untuk cepat menyadari apa yang masih kurang untuk pertandingan di Olimpiade nanti," sambungnya.
Lebih lanjut, hal yang jadi catatan yakni minimnya mental bertanding anak-anak sehingga masih terlihat tidak lepas.
Untuk itu ia meminta kepada masing-masing pelatih di setiap sektor bisa kembali mengadakan pertandingan dengan sistem turnamen sehingga bisa mengasah aura bertanding para pemain.
“Kalau saya lihat kemarin itu kan uji coba. Saya lihat dari sisi fisik, teknik, dan gerakan sudah lumayan, tapi saya merasa belum dapat suasana bertandingnya. Masih canggung dan belum lepas,” kata Rionny.
“Nah pelatih harus jeli melihat ini. Makanya saya harapkan mereka untuk kembali mengadakan latih tanding sendiri, dua atau tiga kali, buat seperti di turnamen, ada umpire dan lain-lain karena kalau kita bikin lagi seperti kemarin sudah tidak ada waktu,” pungkasnya.