Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Jelang Olimpiade Tokyo 2020, Chen Long Curhat Susahnya Jadi Pemenang Medali Emas

Tunggal putra China, Chen Long, mengungkapkan suka duka menjadi peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 lalu.

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Jelang Olimpiade Tokyo 2020, Chen Long Curhat Susahnya Jadi Pemenang Medali Emas
Tribunnews/Irwan Rismawan
Pebulu tangkis tunggal putra Tiongkok, Chen Long meluapkan kegembiraan usai mendapatkan poin saat melawan pebulu tangkis Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk pada Kejuaraan Dunia Total BWF World Championship 2015 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2015). Chen Long menang dengan skor 21-17 dan 21-18. Tunggal putra China, Chen Long, mengungkapkan suka duka menjadi peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 lalu. 

TRIBUNNEWS.COM - Pebulu tangkis asal China, Chen Long, bakal berpartisipasi di ajang Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.

Chen Long datang ke Olimpiade Tokyo 2020 dengan status yang tak main-main.

Tunggal putra andalan Negeri Tirai Bambu itu datang ke Olimpiade Tokyo dengan menyandang status juara bertahan nomor tunggal putra.

Ia pun berkenan membagi isi hatinya terkait perjalanan karier bulutangkisnya pasca-jadi juara di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu.

Pebulu tangkis tunggal putra Tiongkok Chen Long mengembalikan bola ke pebulu tangkis Malaysia Lee Chong Wei pada Kejuaraan Dunia Total BWF World Championship 2015 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (16/8/2015). Chen Long berhasil mempertahankan gelar juara dunia usai mengalahkan Lee Chong Wei dengan skor 21-14, dan 21-17. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Pebulu tangkis tunggal putra Tiongkok Chen Long mengembalikan bola ke pebulu tangkis Malaysia Lee Chong Wei pada Kejuaraan Dunia Total BWF World Championship 2015 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (16/8/2015). Chen Long berhasil mempertahankan gelar juara dunia usai mengalahkan Lee Chong Wei dengan skor 21-14, dan 21-17. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Kisah Inspirasi Kisona Selvaduray, Sejak Dini Sudah Dididik Ala Militer oleh Sang Ayah

Pebulu tangkis berusia 32 tahun itu mengakui kariernya meningkat setelah menyabet medali emas di olimpiade.

Ia mengaku banyak lawan yang menjadikannya target utama untuk dikalahkan saat berjumpa di setiap turnamen.

Hal itu membuatnya mau tak mau semakin meningkatkan kemampuan olah shuttlecock-nya.

Berita Rekomendasi

Jika ia menelan kekalahan, maka sang lawan akan terasa sangat bangga.

Baca juga: Berstatus Debutan di Olimpiade Tokyo 2020, Anthony Ginting Langsung Pasang Target Tinggi

Maklum saja, lawan-lawan yang bisa mengalahkannya bakal mendapat cap penakluk jawara olimpiade.

Di sisi lain, tekanan bakal semakin keras menghantam pebulu tangkis berpostur 187 sentimeter itu.

"Setelah memenangkan medali emas di Olimpiade Rio, saya menjadi sasaran dari kebanyakan atlet lainnya," ungkap Chen Long dikutip dari laman Twitter BWF.

"Kemenangan saya itu membuktikan bahwa saya adalah yang terbaik di dunia."

"Dan saya memenangkan medali paling prestisius yang diperebutkan empat tahun sekali," sambungnya.

Hal itulah yang membuat lawan-lawan Chen Long semakin menggebu untuk mengalahkannya.

Pebulu tangkis tunggal putra Tiongkok, Chen Long meluapkan kegembiraan usai mendapatkan poin saat melawan pebulu tangkis Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk pada Kejuaraan Dunia Total BWF World Championship 2015 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2015). Chen Long menang dengan skor 21-17 dan 21-18. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Pebulu tangkis tunggal putra Tiongkok, Chen Long meluapkan kegembiraan usai mendapatkan poin saat melawan pebulu tangkis Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk pada Kejuaraan Dunia Total BWF World Championship 2015 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2015). Chen Long menang dengan skor 21-17 dan 21-18. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) (Tribunnews/Irwan Rismawan)

"Itulah mengapa musuh yang saya hadapi selalu ingin mengalahkan saya," ujar Chen Long.

"Kemenangan atas diri saya adalah bonus bagi mereka."

"Sedangkan kekalahan adalah hal yang wajar didapat oleh mereka," lanjutnya.

Meski demikian, ia tak surut tekad untuk mempertahankan medali emasnya di Olimpiade Tokyo 2020 nanti.

Ditambah lagi, Chen Long akan menjadi satu-satunya peraih medali emas dari Olimpiade Rio yang akan mempertahankan medalinya di cabang bulutangkis.

Hal itu terjadi lantaran para juara di sektor lain memutuskan tak ikut serta, tak masuk kualifikasi atau bahkan pensiun.

Di nomor tunggal putri, Carolina Marin merupakan juara bertahannya.

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir melawan ganda campuran Cina Zheng Siwei/Huang Yaqiong pada pertandingan final turnamen Indonesia Masters 2019, di Istora Senayan Jakarta, Minggu (27/1/2019). Pada pertandingan tersebut Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal meraih gelar juara setelah kalah dengan skor 19-21 21-19 21-16. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir melawan ganda campuran Cina Zheng Siwei/Huang Yaqiong pada pertandingan final turnamen Indonesia Masters 2019, di Istora Senayan Jakarta, Minggu (27/1/2019). Pada pertandingan tersebut Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal meraih gelar juara setelah kalah dengan skor 19-21 21-19 21-16. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Namun, ia tak bisa tampil di Olimpiade Tokyo karena mengalami cedera lutut.

Cerita yang sama terulang di nomor ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Di nomor ganda campuran, pemegang medali emas Olimpiade Rio adalah dari Indonesia.

Diketahui, peraih medali tertinggi di nomor tersebut adalah pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Namun, pasangan andalan Indonesia itu sudah tak lagi berkecimpung sebagai atlet bulutangkis lantaran memutuskan pensiun.

Berita terkait bulutangkis lainnya

(Tribunnews.com/Guruh)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas