Pejabat BWF Janjikan Laga Bulutangkis Seru di Olimpiade Tokyo 2020, Ini Alasannya
Sekjen BWF berjanji cabang bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2020 akan menyuguhkan kualitas laga yang luar biasa dengan level pemain yang sedemikian rupa
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Cabang Olahraga (cabor) bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2020 akan menjadi salah satu yang paling disorot.
Kehadiran pemain bulutangkis top dunia di Olimpiade Tokyo 2020 seakan menjadi jaminan mutu pertandingan yang tak akan mengecewakan.
Negara-negara dengan kultur bulutangkis kuat pun tak menahan diri untuk mengirim atlet terbaiknya.
Indonesia sebagai salah satu raksasa badminton dunia mempunyai wakil di seluruh nomor pertandingan cabor tepok bulu ini.
Baca juga: Setelah Absen 16 Bulan, Tiongkok Siap Tancap Gas di Sektor Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020
Baca juga: 5 Hal yang Jadi Biang Keladi Keributan di Bulutangkis Inggris Jelang Olimpiade Tokyo 2020
Demikian pula dengan Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan yang mengirim nama-nama terbaik di setiap nomor.
Untuk itu, Sekjen BWF, Thomas Lund berani berjanji tinggi soal cabang bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2020.
Menurutnya, bulutangkis akan menjadi salah satu cabang paling menarik untuk disaksikan.
BWF juga sama sekali tak khawatir dengan tingkat kompetisi yang ada di setiap nomor.
Baca juga: Tim Bulutangkis Indonesia Tiba di Jepang Langsung Jalani Tes Saliva, Hasilnya Negatif Semua
Pasalnya, kekuatan di setiap sektor hampir merata dan membuka peluang bagi peserta manapun untuk jadi juara.
"Itu akan menjadi sebuah kompetisi yang fantastis," ungkap Thomas Lund dikutip dari laman Firstpost.
"Terutama dengan level pemain yang akan bertanding nantinya," sambungnya.
Dengan hasil drawing yang sudah keluar, para penikmat Olimpiade Tokyo 2020 bisa mulai menerka nasib jagoannya masing-masing.
Untuk menjamin keseruan yang ada, Thomas Lund mengatakan BWF bekerja ekstra keras untuk membangung lingkungan yang sehat.
Hal itu dilakukan sembari memastikan tingkat kompetisi yang ada tak akan terpengaruh.
"Saya pikir kami sudah mempersiapkan diri dengan baik," ujar Lund.
Sementara itu, pebulutangkis asal Tiongkok, Chen Long akan menjadi satu-satunya peraih medali emas dari Olimpiade Rio yang akan mempertahankan medalinya di cabang bulutangkis.
Hal itu terjadi lantaran para juara di sektor lain memutuskan tak ikut serta, tak masuk kualifikasi atau bahkan pensiun.
Di nomor tunggal putri, Carolina Marin merupakan juara bertahannya.
Namun, ia tak bisa tampil di Olimpiade Tokyo karena mengalami cedera lutut.
Cerita yang sama terulang di nomor ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Di nomor ganda campuran, pemegang medali emas Olimpiade Rio adalah dari Indonesia.
Diketahui, peraih medali tertinggi di nomor tersebut adalah pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Namun, pasangan andalan Indonesia itu sudah tak lagi berkecimpung sebagai atlet bulutangkis lantaran memutuskan pensiun.
Berita terkait bulutangkis lainnya
(Tribunnews.com/Guruh)