Eko Yuli Irawan Angkatan Keduanya Gagal Hanya Raih Medali Perak
Eko Yuli Irawan sebelum meraih medali Perak di ajang Olimpiade Tokyo 2020 mencoba membuka peluang meraih emas dengan menaikkan beban menjadi 177 kg
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Lifter senior andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan sebelum meraih medali Perak di ajang Olimpiade Tokyo 2020 mencoba membuka peluang meraih emas dengan menaikkan beban menjadi 177 kg setelah Li Fabin sukses melakukan angkatan 172 kg.
Sayangnya, angkatan kedua ini gagal, sama juga pada angkatan ketiga dengan beban yang sama.
Dengan hasil itu, Li Fabin merebut medali emas dengan meraih total angkatan 313 kg.
Sedangkan medali perunggu direbut lifter Kazakhstan, Igor Son dengan total angkatan 294 kg.
Ini merupakan medali kedua yang disumbangkan cabang olahraga angkat besi bagi kontingen Indonesia.
Sebelumnya, lifter putri Indonesia, Windy Cantika Aisah membuat kejutan.
Atlet 19 tahun itu merebut medali perunggu pada penampilan perdananya.
Lifter China, Hou Zhihui, mendapatkan emas dengan total angkatan 210 kg.
Sementara medali Perak direbut oleh wakil India, Chanu Saikhom Mirabai dengan total angkatan 202 kg.
Seperti diketahui, Eko Yuli Irawan tampil di cabang olahraga angkat besi Olimpiade 2020 Tokyo.
Pada penampilannya yang keempat, Eko kembali mempersembahkan medali perak dengan total angkatan 302 kg.
Dengan medali perak itu, Eko Yuli bukan hanya menyamai prestasi yang diraih pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Namun, Ia juga mencatat sejarah satu-satunya atlet Indonesia yang meraih medali pada empat penampilan beruntun di Olimpiade.
Sebelumnya, Eko Yuli meraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008, dan Olimpiade London 2012.
Bertanding di Tokyo International Forum Hall, Jepang, Minggu (26/07/2021), Eko Yuli Irawan yang berada di puncak starting list melakukan angkatan pertama untuk Snatch 137 kg.
Pada angkatan kedua, Atlet 32 tahun itu mencoba menaikkan beban menjadi 141 kg.
Namun, dia gagal melakukannya, begitu juga pada angkatan ketiga dengan beban yang sama.
Angkatan Snatch Eko ini terpaut 4 kg dari rival terberatnya, Li Fabin dari China.
Li Fabin sempat gagal pada angkatan pertama dengan beban 137 kg.
Namun, dia berhasil mengulanginya pada angkatan kedua.
Li Fabin juga sukses melakukan angkatan ketiga ketika menambah beban seberat 4 kg menjadi 141 kg.
Di angkatan Clean and Jerk, Eko sukses melakukan angkatan pertama dengan beban 165 kg.
Berita ini sudah tayang di: https://superball.bolasport.com/read/332805727/olimpiade-tokyo-2020-tambah-medali-untuk-indonesia-eko-yuli-irawan-cetak-sejarah?page=all
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.