Rahmat Erwin Abdullah Termotivasi Ucapan sang Ayah yang Gagal Tampil di Olimpiade
Lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdullah sukses menyumbang medali perunggu di Olimpiade 2020 Tokyo.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdullah sukses menyumbang medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.
Rahmat yang tak diunggulkan di kelas ini justru mampu memberikan kejutan dengan tampil terbaik di Grup B kelas 73kg dengan membukukan angkatan total 342kg (snatch 152kg dan clean&jerk 190kg di Tokyo International Forum, Jepang, Rabu (28/7/2021).
Raihan ini dikatakan Rahmat bukan hanya menggenapi ambisi pribadi tapi juga turut mewujudkan mimpi sang ayah, Erwin Abdullah.
Seperti diketahui, Erwin Abdullah kini menjadi pelatihnya dan turut mendampingi Rahmat di Tokyo.
Erwin Abdullah yang merupakan mantan lifter nasional pernah memiliki kesempatan tampil di Olimpiade 2004 Athena.
Akan tetapi, mimpi itu harus terkubur karena meskipun telah lolos kualifikasi tapi dokter tim tidak mengizinkannya tampil karena tengah menderita cedera punggung.
“Saya masih ingat terus kata-kata bapak. ‘Mat, kamu mau rasain yang pernah bapak rasain di Olimpiade. Soalnya, bapak belum sempat bertanding.’ Itu selalu diulang terus sama bapak akhir-akhir ini,” cerita Rahmat.
“Saat itu, aku bilang gini. Aku mau rasain yang nggak pernah bapak alami yakni bertanding di Olimpiade. Kini, saya tak cuma melakukannya di Olimpiade 2020 Tokyo, tetapi juga pulang membawa medali,” sambungnya.
“Ayah tidak bisa bertanding di Olimpiade 2004 Athena karena waktu itu badannya sedikit tidak enak dan diperiksa dokter lalu dilarang bertanding,” jelas Rahmat.
Rahmat mengaku terinspirasi menjadi lifter angkat besi karena termotivasi kedua orang tuanya yang juga lifter nasional.
Dia selalu mendengar cerita Erwin Abdullah dan istrinya, Ami AB saat tampil di berbagai kejuaraan internasional.
“Saya dan istri memang suka bercerita kepada Rahmat tentang perjalanan kami berdua saat menjadi atlet. Tampil di berbagai event internasional di luar negeri. Ya, itu yang menjadi inspirasi Rahmat untuk menjadi lifter angkat besi,” kata Erwin Abdullah.
Perjuangan Rahmat di Olimpiade Tokyo ini cukup berat. Dia sempat mengalami cedera paha belakang saat melakukan pemanasan menjelang angkatan clean&jerk. Meski demikian, perjuangan Rahmat terbayar lunas.
Bahkan, ia mempertajam rekor angkatan terbaiknya. Sebelumnya, Rahmat memiliki angkatan snatch terbaik 148kg dan clean&jerk 187kg.
Dengan penambahan beban 7kg di kedua jenis angkatan itu, Total Angkatan Rahmat yang tadinya 335kg naik menjadi 342kg.
Setelah ini, Rahmat pun berjanji akan terus berusaha untuk meningkatkan prestasinya.
“Saya akan selalu berusaha untuk tampil lebih baik. Multievent internasional selanjutnya mungkin ada SEA Games Vietnam yang masih menunggu jadwalnya, kemudian Asian Games 2022 Hangzhou dan juga Islamic Solidarity Games 2022. Dan, saya juga ingin tampil lagi di Olimpiade 2024 Paris,” pungkasnya.