TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tengah mematangkan program Grand Desain Olahraga Nasional.

Salah satu tujuannya agar prestasi olahraga Indonesia bisa lebih baik dalam jangka waktu beberapa tahun kedepan.

Menpora menjelaskan saat ini sudah ada Grand Design Olahraga Nasional yang telah disusun Kemenpora bersama para pakar, akademisi, praktisi olahraga, yang merupakan tindaklanjuti dari arahan Presiden Joko Widodo dalam melakukan review total olahraga prestasi.

Di dalam Grand Design Olahraga Nasional tersebut, pemerintah menetapkan Olimpiade sebagai target utama dan setiap olimpiade diharapkan ada perbaikan peringkat olimpiade dunia.

Untuk Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia menargetkan peringkat 40 atau meningkat dari raihan saat Olimpiade Rio De Janeiro 2016 lalu.

“Tapi tidak boleh jadi beban dan saya dari awal tidak membuat beban itu di satu atlet, di satu pasangan. Tetapi ini adalah tugas seluruh kontingen, tugas seluruh dari 28 orang yang berangkat,” kata Menpora Zainudin Amali.

Lebih lanjut, untuk pembinaan atlet, dalam Grand Design Olahraga Nasional bakal melakukan pembinaan dan mencari talenta-talenta atlet dari seluruh Indonesia.

Menurut Menpora, tidak boleh lagi prestasi olahraga lahir by accident tapi harus by design.

Hal itu hanya bisa dicapai dengan memperbaiki pengelolaan dan manajemen olahraga dan itu sudah tertuang dalam Grand Design Olahraga Nasional. Salah satunya bekerjasama dengan penyedia big data.

“Kita bekerjasama dengan penyedia big data, untuk bisa memantau data di seluruh Indonesia. Saya sebut saja dengan PT Telkom, karena mereka yang ada datanya dan dari situ kita akan lihat mana potensi-potensi mana talenta-talenta,” beber Menpora.

Selain itu, dalam Grand Design Olahraga Nasional, pemerintah juga akan membangun atau menguatkan sentra-sentra pembinaan olahraga di berbagai daerah,

“Di Grand Design Olahraga Nasional itu ada 10 sentra yang ada di seluruh Indonesia sesuai dengan karakteristik olahraga yang menonjol di daerah itu. Nanti kita akan jaring sebanyak mungkin para talenta-talenta kita dari dasar,” ujarnya.

Dalam upaya itu, Kemenpora akan bekerjasama dengan Kemendagri karena menaungi kabupaten/kota dan provinsi dan juga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek, sekitar 250.000 atlet dan talenta akan dijaring di tahap awal.

“Jadi ini yang kita lakukan, karena terus terang selama ini pembinaan kita itu tidak terdesain dengan bagus. Karena prestasi-prestasi yang ada itu by accident. Nah stop, kita tidak boleh lagi mendapatkan prestasi by accident harus by design,” pungkasnya.