Atlet Putri Korea Dihujat karena Berambut Pendek, Padahal Raih 3 Medali Emas di Olimpiade 2021
Atlet panahan putri Korea Selatan di Olimpiade Tokyo 2021, An San, dihujat para pria negaranya karena berambut pendek.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Atlet panahan putri Korea Selatan, An San, dikritik pria dari negaranya karena berambut pendek.
Bahkan, An dituntut untuk meminta maaf dan mengembalikan tiga medali emas yang ia peroleh di Olimpiade Tokyo 2021.
Komentar bernada negatif tersebut dilontarkan para pria di akun Instagram pribadi An, @ssaaaann__22.
Mengutip situs resmi Olimpiade Tokyo 2021, An telah meraih tiga medali emas panahan untuk sektor individu, tim putri, dan tim campuran.
Alih-alih mendapat pujian, An justru dihujat oleh pria Korea Selatan karena penampilannya yang terkesan tomboy.
Baca juga: Pakai Jungkook BTS untuk Promosi RUU Tato, Politisi Muda Korea: Lepaskan Perban BTS!
Baca juga: Profil Heo Kwang Hee yang Kalahkan Atlet Badminton Nomor 1 Dunia, Kento Momota, di Olimpiade 2020
Mereka, para pria, menilai An feminis hanya karena penampilannya.
"Kami tidak melatih dan memberimu makan menggunakan uang pajak sehingga kamu bisa melakukan tindakan feminis," tulis seorang pria di akun Instagram An, dilansir AFP via France24.
Perundungan terhadap An ini justru memunculkan dukungan dari banyak pihak, seperti Jang Hye Yeong, anggota parlemen wanita.
Lewat akun Twitternya, ia mengatakan, "Bahkan jika Anda memenangkan medali emas Olimpiade dengan keterampilan dan kemampuan Anda sendiri, selama seksisme masih ada di masyarakat kita, Anda akan dihina dan diminta agar diambil medalinya hanya karena Anda berambut pendek."
"Kita menghadapi hari yang aneh, di mana panahan Korea saat ini menjadi yang terbaik di dunia, tetapi martabat nasional menurun drastis karena seksisme," imbuhnya.
Selain Jang Hye Yeong, warganet Korea mengunggah setidaknya 6.000 foto wanita berambut pendek di media sosial sebagai bentuk dukungan pada An San.
Di antara ribuan foto-foto tersebut, ada gambar aktris Goo Hye Sun dan anggota parlemen Ryu Ho Jeong (anggota parlemen termuda yang pernah dikritik karena mengenakan gaun saat bekerja).
Tak hanya itu, situs resmi Asosiasi Panahan Korea, dibanjiri setidaknya 1.500 pesan dukungan.
Dikutip dari Yahoo! News, Korea Selatan masih kental dengan kebencian terhadap wanita secara online karena gerakan anti-feminisme yang terus berkembang.
Perusahaan yang dituduh mendukung "feminisme ekstrem" diboikot para pelanggan pria, yang memaksa mereka meminta maaf pada publik.
Baca juga: Profil Lee/Wang yang Kalahkan The Daddies di Olimpiade 2021, Ternyata Idolakan Ahsan/Hendra
Baca juga: Profil Chen Long yang Kalahkan Ginting di Semifinal Olimpiade 2021, Idolakan Taufik Hidayat
Dang Dang We, dari kelompok hak laki-laki, mengadakan diskusi pada September 2019 untuk menyuarakan keprihatinan mereka tentang feminisme.
Pemimpinnya, Moon Sung Ho, percaya feminisme bukan lagi tentang kesetaraan gender.
"(Feminisme) adalah diskriminasi gender, lewat upaya kekerasan dan kebencian," katanya.
Diketahui, An San telah memenangkan medali emas di sektor individu pada Jumat (30/7/2021).
Kemudian ia kembali meraih medali emas di sektor tim campuran, berpasangan dengan Kim Je Deok pada Sabtu (31/7/2021).
An lagi-lagi mendapat medali emas saat satu tim dengan Kang Chae Young dan Jang Min Hee, Minggu (1/8/2021).
Ia memecahkan rekor poin panahan saat mencetak skor 680 dari total 720 untuk kualifikasi panahan individu putri.
Rekor sebelumnya dicatatkan oleh atlet dari Ukraina, Lina Herasymenko, pada Olimpiade Atlanta 1996.
An adalah orang Korea Selatan pertama yang memenangkan tiga medali emas sekaligus di Olimpiade.
Profil An San
Baca juga: 1.300 Sukarelawan Olimpiade Tokyo Menyanyikan 204 Lagu Kebangsaan, Termasuk Lagu Indonesia Raya
Baca juga: Hendra Setiawan Pamit dari Olimpiade, Pebulutangkis Singapura: Jangan Tipu Lo
An San adalah atlet panahan profesional dari Korea Selatan.
Dilansir situs resmi Olimpiade Tokyo 2021, An lahir pada 27 Februari 2001.
Saat ini, ia tengah menempuh di sebuah universitas khusus wanita di Gwangju.
An pertama kali mengenal olahraga panahan saat ia duduk di bangku sekolah dasar.
Awalnya, An bergabung dengan klub panahan yang baru didirikan di sekolahnya karena ingin mendapat makanan ringan.
Namun, karena hanya ada tim putra, ia dan orang tuanya pun meminta izin pada sekolah agar diperbolehkan bergabung.
An lolos mengikuti Olimpiade Tokyo 2021 setelah ia masuk tiga besar pada uji coba seleksi nasional.
Ambisinya memperoleh medali emas pada Olimpiade 2021 pun terpenuhi.
Ia adalah orang Korea Selatan pertama yang sukses meraih tiga medali emas sekaligus di Olimpiade 2021.
Baca juga: Live Streaming TVRI Final Olimpiade 2021, Greysia/Apriani vs Chen/Jia, Emas Pertama untuk Indonesia
Baca juga: Jadwal Angkat Besi Olimpiade Tokyo 2021 Sore Ini: Nurul Akmal Berpotensi Bawa Pulang Medali Emas
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.