Cabor Bulutangkis Olimpiade Tokyo Usai, Sektor Ganda Indonesia Bakal Ada Perubahan
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PBSI, Bambang Roedyanto memberi bocoran tentang perubahan yang akan terjadi di sektor ganda.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Sektor bulutangkis menjadi salah satu tumpuan Indonesia dalam ajang Olimpiade Tokyo 2021 kali ini.
Hasil akhir yang diperoleh wakil Tim Merah Putih di cabor bulutangkis pun berbanding lurus dengan harapan seluruh bangsa.
Bulutangkis berhasil mempersembahkan masing-masing satu medali emas dan perunggu di Olimpiade Tokyo 2021.
Baca juga: Pebulu Tangkis Putri Myanmar, Thet Htar Thuzar Unggah Ucapan Perpisahan dengan Olimpiade Tokyo
Medali emas dipersembahkan oleh pasangan ganda putri terbaik tanah air, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Pasangan yang akrab dipanggil GreyAp ini sukses menghempaskan ganda putri China dalam dua game langsung.
Sementara itu, medali perunggu di cabor bulutangkis disumbang oleh Anthony Ginting.
Ginting yang turun di sektor tunggal putra berhasil mengalahkan pebulu tangkis kuda hitam asal Guatemala, Kevin Cordon.
Baca juga: Teka-Teki Jalan Hendra Setiawan Pasca Olimpiade Tokyo, Pensiun Sebelum 2024?
Pada gelaran Olimpiade Tokyo kali ini, sektor bulutangkis seakan menampilkan dua sisi yang tak bisa dipisahkan.
Di satu sisi, rentetan medali memang berhasil dipersembahkan.
Di sisi lain, faktor usia dan chemistry juga menjadi isu.
Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu memang tak mengalami masalah dari sisi komunikasi.
Bahkan bisa dikatakan, keduanya adalah salah satu pemain ganda yang memiliki komunikasi terbaik.
Hal yang menjadi masalah bagi ganda ranking enam dunia ini adalah faktor usia.
Greysia Polii yang bakal sudah berusia 34 tahun barangkali sudah menyiapkan langkah untuk undur diri dari dunia bulutangkis.