Bulutangkis Olimpiade 2021: Kompak Boyong Medali, Flandy Limpele Kenang Sosok Eng Hian
Flandy Limpele memuji Eng Hian yang mampu mengantarkan sektor ganda putri Indonesia meraih emas lewat Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Salah satu pemandangan menarik yang menghiasi panggung bulutangkis Olimpiade Tokyo 2021 soal keterlibatan pelatih asal Indonesia di beberapa negara.
Sebagaimana misal keterlibatan Flandy Limpele yang saat ini mendapatkan kepercayaan untuk menangani sektor ganda putra Malaysia.
Sosok pelatih ganda putra asal Indonesia mampu menunjukkan kualitasnya meskipun belum lama menjabat.
Keberhasilan pasangan Aaron Chia/Soh Woii Yik mendulang medali perunggu Olimpiade tak terlepas dari peran Flandy Limpele.
Flandy Limpele pun sangat senang bisa mempersembahkan medali perunggu tersebut dalam kapasitasnya sebagai seorang pelatih.
Baca juga: Hasil Bulutangkis Olimpiade 2021: Ahsan/Hendra Kalah, Drama Comeback Chia/Soh Berbuah Perunggu
Baca juga: Kalah di Olimpiade Tokyo 2020, Ahsan/Hendra: Kami Akan Terus Bermain, Kami Menantikan Piala Thomas
Kesenangan yang dirasakan Flandy Limpele juga menyinggung prestasi mantan rekan duetnya dulu, Eng Hian.
Pelatih berusia 47 tahun itu memuji Eng Hian yang mampu mengantarkan sektor ganda putri Indonesia meraih emas lewat Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Kekompakan menyumbangkan medali sebagai seorang pelatih menjadi hal yang membuat Limpele senang setelah Olimpiade Tokyo 2021.
"Senang melihat pasangan saya dan saya sukses sebagai pelatih di Olimpiade pada edisi yang sama," ujar Limpele dilansir The Star.
"Saya merasa senang untuknya, dia pun telah melakukannya dengan baik sebagai pelatih ganda putri," tambahnya.
Baca juga: Gaya Kepelatihan Flandy Limpele Tuai Pujian dari Aaron Chia/Soh Woii Yik
Lebih lanjut, Flandy mengaku komunikasinya dengan Eng Hian masih berjalan baik meski beda peran yang dijalani.
Ia pun tak sungkan berbagai kenangan soal keberhasilan menjadi ganda putra Indonesia yang menyabet medali perunggu Olimpiade Athena 2004 lalu.
"Kami tidak pernah kehilangan kontak meskipun kami berada di negara yang berbeda," jujur Flandy.
"Sebenarnya kami seperti keluarga, kami telah membangun persahabatan yang erat karena olahraga,".
"Saya kira titik terendah kami pada masa lalu justru telah membantu kami menjadi pelatih yang lebih baik sekarang," tukasnya.
Perlu diketahui bahwa sebelum Flandy dan Eng Hian meniti jalan karier sebagai pelatih bulutangkis.
Ternyata keduanya pernah tercatat sebagai andalan kontingen bulutangkis Indonesia tepatnya di sektor ganda putra.
Pasangan Flandy/Eng Hian mampu membentuk kemitraan yang solid ketika mewakili Indonesia di berbagai turnamen bulutangkis dunia.
Baca juga: Tampil Sensasional di Olimpiade 2021, Kevin Cordon Beri Petuah Usaha Tak Pernah Mengkhianati Hasil
Keduanya pernah dua kali merasakan atmosfer tekanan ketika bermain di panggung Olimpiade.
Ajang Olimpiade Sydney 2000 dan Athena 2004 menjadi dua gelanggang yang diikuti pasangan Flandy/Eng Hian.
Di Olimpiade Sydney, pasangan Flandy/Eng Hian harus tersingkir di babak perempat final.
Keduanya yang mendapatkan status unggulan ketiga malah dipaksa tumbang oleh pasangan Choong Tan Fook/Lee Wan Wah di babak tersebut.
Prestasi yang lebih baik didapatkan Indonesia kala pasangan Flandy/Eng Hian berlaga di Olimpiade Athena 2004.
Raihan medali perunggu menjadi salah satu prestasi terbaik keduanya ketika masih aktif bekerjasama sebagai duet ganda putra Indonesia pada awal 2000an silam.
Kini, lakon berbeda dijalani oleh Flandy dan Eng Hian yang memilih jalan sebagai pelatih di dua negara berbeda.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)