TRIBUNNEWS.COM - Fabio Quartararo dari Monster Energy Yamaha saat ini memimpin perburuan gelar juara dunia MotoGP 2021.

El Diablo -julukan Fabio Quartararo- mengemas 206 poin, hasil lima kemenangan dan delapan kali podium.

Sedangkan pesaing terdekatnya adalah rider asal Suzuki Esctar, Joan Mir,

Joan Mir saat ini membukukan 141 angka. Uniknya, torehan poin juara dunia MotoGP 2020 diperoleh melalui empat kali podium, tanpa kemenangan sama sekali dari 12 race yag telah berlangsung.

Baca juga: Jadwal Tayang MotoGP 2021 Live Trans7: Debut Vinales di Aragon Bak Pertama Kali Masuk Sekolah

Baca juga: Jadwal MotoGP 2021 & Jam Tayang Trans7 - Tak Sanggup Lawan Quartararo, 3 Rider Ini Berebut Runner-up

Berbagai skenario terus bermunculan terkait siapa rider yang bakal menyandang status tertinggi di MotoGP musim ini.

Namun melihat tren performa plus tabel klasemen saat ini, pertarungan gelar juara dunia diprediksi berppusat pada Fabio Quartararo vs Joan Mir.

Joan Mir bahkan beberapa waktu lalu melontarkan psywar mengenai kondisi Quartararo yang berada dalam tekanan hingga diprediksi melakukan banyak kesalahan di sisa balapan.

Namun dari skenario yang tercetuskan, Fabio Quartararo diklaim memiliki peluang paling tinggi untuk meraih gelar juara dunia MotoGP 2021.

Skenario Fabio Quartararo Raih Gelar Juara Dunia MotoGP 2021

1. Absen di Dua Balapan

Fabio Quartararo bakal mengemas 306 poin dari empat kemenangan yang diraih secara beruntun.

Sedangkan Joan Mir yang dipukul rata bisa meraih posisi dua dalam empat seri bakal mengemas 221 angka.

Selisih poin kedua pembalap adalah 85 poin.

Dengan dua balapan tersisa (empat telah berlangsung), praktis Joan Mir tak bisa mengejar margin angka Quartararo.

Joan Mir hanya bisa memangkas 50 poin dari dua seri tersisa.

Artinya, sekalipun Quartararo absen dalam dua race, ia masih bisa juara lewat keunggulan 35 angka.

2. Absen di Tiga Balapan Sisa

Pun sama halnya jika Fabio Quartararo meraih tiga kemenangan beruntun, maka El Diablo sudah cukup untuk bisa mengamankan titel gelarnya.

Fabio Quartararo dengan tiga kemenangannya akan mengemas 281 poin.

Seperti skenario awal, Joan Mir yang menduduki posisi kedua akan mengemas 201 poin dari tiga race.

Margin kedua rider adalah 80 poin.

Dengan tiga balapan tersisa, sekalipun rider andalan Suzuki itu meraih kemenangan dan El Diablo tak bisa meraih poin ataupun absen sekalipun, Quartararo masih unggul lima poin.

3. Quartararo Konsisten Finis Kedua, Joan Mir Podium Utama

Fabio Quartararo masih bisa meraih gelar juara dunia MotoGP 2021 meski di sisa balapan mengakhiri race di urutan kedua.

Sekalipun Joan Mir, meraih straight enam kemenangan, maka perolehan poin rider asal Spanyol itu belum bisa melewati Quartararo.

Pasalnya, El Diablo dengan tambahan 120 poin akan mengemas 326 angka.

Sedangkan Joan Mir, maksimal dengan tambahan 150 poin membukukan angka 291.

Kedua rider masih berjarak 35 poin alias lebih dari satu kemenangan.

4. Finis di Urutan Ketiga dalam 6 Balapan Tersisa

Skenario terakhir adalah Quartararo konsisten finis di urutan ketiga dalam enam balapan sisa.

Sesuai regulasi, pembalap yang finis di urutan ketiga bakal membukukan 16 poin.

Praktis dengan koleksi angka Quartararo saat ini, 206, plus maksimal 96 poin yang diraih dari enam balapan sisa tersebut, maka jumlah poin El Diablo adalah 302 angka.

Koleksi poin tersebut masih belum bisa terlewati Joan Mir, sekalipun selalu meraih kemenangan di sisa enam balapan.

Pasalnya, Joan Mir masih tertinggal dengan 11 poin.

Aturan penghitungan poin dari tahun 1993 hingga sekarang:

Juara 1: 25 poin

Juara 2: 20 poin

Juara 3: 16 poin

Tempat ke-4: 13 poin

Tempat ke-5: 11 poin

Tempat ke-6: 10 poin

Tempat ke-7: 9 poin

Tempat ke-8: 8 poin

Tempat ke-9: 7 poin

Tempat ke-10: 6 poin

Tempat ke-11: 5 poin

Tempat ke-12: 4 poin

Tempat ke-13: 3 poin

Tempat ke-14: 2 poin

Tempat ke-15: 1 poin

Meskipun demikian, ini masih bersifat skenario, berkaca pada klasemen maupun performa pembalap.

Dengan enam seri MotoGP 2021 tersisa, berbagai kemungkinan masih bisa saja tersaji.

*Catatan: Skenario ini dibuat tanpa memasukkan seri Argentina yang belum memiliki waktu pengganti 

(Tribunnews.com/Giri)

Ikuti berita terkait MotoGP