Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Pengorbanan Kontingen Jakarta Berlaga di PON Papua: Rela Tidak Bertemu Keluarga Selama di TC PPOP

Ratusan atlet DKI Jakarta yang akan berlaga di PON XX Papua, rela untuk tidak bertemu keluarganya selama menjalani masa latihan di Pusat Pelatihan

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Pengorbanan Kontingen Jakarta Berlaga di PON Papua: Rela Tidak Bertemu Keluarga Selama di TC PPOP
wartakota
Gde Sardjana, wakil ketua umum KONI DKI Jakarta dan juga pembina Wushu DKI Jakarta 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan atlet DKI Jakarta yang akan berlaga di PON XX Papua, rela untuk tidak bertemu keluarganya selama menjalani masa latihan di Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) Ragunan, Jakarta Selatan. 

PPON menjadi salah satu lokasi pemusatan latihan bagi para atlet DKI Jakarta yang akan berlaga di kompetisi olahraga multievent empat tahunan tersebut.

Setidaknya, 250 hingga 300 atlet DKI Jakarta telah menjalani pembinaan di pemusatan latihan tersebut selama hampir dua bulan. 

Dalam kurun waktu tersebut, para atlet DKI Jakarta tidak diperkenankan untuk meninggalkan area pemusatan latihan, demi mengantisipasi kemungkinan tertular virus Covid-19. 

Demikian disampaikan oleh Satgas Covid-19 PPON, Gde Sardjana saat berbincang dengan Tribunnews.com di Kantor KONI DKI Jakarta, Selasa (14/9/2021). 

"Para atlet kontingen DKI tidak ketemu keluarga juga. Sekalipun dia izin keluar (PPOM), harus kembali dengan menunjukkan hasil PCR tadi," jelas Gde.

Berita Rekomendasi

"Jadi salah satu pengorbanan para atlet untuk bisa berada di PON itu merelakan untuk berpisah sementara dengan keluarga," imbuh dia. 

Gde menjelaskan, pemusatan latihan diperlukan para atlet Ibu Kota demi mempersiapkan diri sebaik-baiknya menyambut PON XX Papua

Kontingen DKI Jakarta, kata Gde, bertekad membawa kembali gelar juara umum PON, yang pada 2016 silam direbut provinsi lain. 

"Kita harus terus mensiasati agar bagaimana atlet itu tetap berlatih untuk menghadapi PON." 

"Karena adanya PPKM, PPOP di Ragunan, yang sebenarnya digunakan untuk para pelajar, sementara ini dimanfaatkan untuk atlet-atlet pelatda PON," ujar Gde. 

*Aturan Ketat Bagi Para Atlet DKI yang Ada di PPOP Ragunan*

Ada sejumlah aturan ketat berkaitan dengan pencegahan penularan Covid-19 bagi para atlet DKI yang berada di pemusatan latihan PPOP Ragunan. 

Pertama, para atlet yang berada di PPOP Ragunan harus sudah divaksin dua dosis lengkap. 

Kemudian, demi memastikan area pemusatan latihan tersebut tetap menjadi zona hijau, alias aman dari Covid-19, tidak sembarangan orang diperbolehkan masuk.

"Orang sembarangan tidak masuk begitu saja tanpa izin, tanpa dicek kondisi kesehatannya. Apalagi ke ruang atlet tidak boleh orang luar," ujar Gde. 

Para atlet maupun pelatih yang berada di PPOP Ragunan, bila mendapatkan kiriman barang, tidak bisa langsung menyentuh barang tersebut. 

Barang-barang yang dikirimkan kepada para atlet di PPOP Ragunan, harus disemprot disinfektan, demi memastikan aman dari virus Covid-19.

"Jadi semuanya ada prosedur dan SOP," tegas Pembina Tim Wushu DKI Jakarta tersebut.

Gde menjelaskan, aturan-aturan berkaitan dengan pencegahan penularan Covid-19 tersebut, diterapkan secara ketat demi melindungi para atlet DKI Jakarta jelang gelaran PON XX Papua.

"Jangan sampai di sana, tempat atlet berlatih, jadi klaster. Apalagi dalam waktu dekat menghadapi PON itu, memang harus kita jaga dari kemungkinan-kemungkinan adanya penyebaran virus," kata dia. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas