Di Balik Piala Thomas, Andreas Sangat Senang Smash Jonatan Christie Gagal Dibendung Li Shi Feng
Andreas Adi Siswa sangat kegirangan saat melihat bola smash silang Jonatan Christie ke sisi kanan pertahanan Li Shi Feng tidak berhasil dibendung
Editor: Toni Bramantoro
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Andreas Adi Siswa sangat kegirangan saat melihat bola smash silang Jonatan Christie ke sisi kanan pertahanan Li Shi Feng tidak berhasil dibendung, pada partai ketiga babak final Piala Thomas di Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021) kemarin.
Andreas adalah ayah dari pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie.
Pada partai ketiga babak final Piala Thomas, Jojo, sapaan akrab Jonatan, memainkan laga penentu bagi Indonesia.
Bila dia mengalahkan Li Shi Feng, maka Indonesia akan menjadi juara Piala Thomas.
Sebaliknya, bila kalah, asa China membalikkan kedudukan terbuka lebar.
Beruntung smash silang keras ke sisi kanan gagal dibendung, menambahkan satu poin yang menyudahi game 3 Jonatan Christie Vs Li Shi Feng dengan skor 21-14.
"Pas smash silang Jonatan masuk dan dia menang, saya merasa sangat senang," kata Andreas, mengenang momen kemenangan putranya, Jonatan Christie.
Andreas sempat bertutur panjang mengenai pertandingan Jonatan Christie melawan Anders Antonsen (Denmark) dan Li Shi Feng (China), saat ditemui Tribunnews.com di kediamannya, Jakarta, Senin (18/10/2021).
Andreas bersyukur Jojo berhasil memenangkan pertandingan melawan Anders Antonsen.
Dia menyebut pertandingan Jonatan Vs Antonsen yang memakan waktu mencapai 100 menit adalah pertandingan yang luar biasa gila.
"Kata yang tepat untuk match itu luar biasa. Pertandingan Antonsen sama Jonatan, pertandingan gila itu kalau saya bilang. Itu saja," ujar Andreas.
Sementara laga melawan Li Shi Feng, bagi Andreas merupakan momen pembuktian putranya untuk bisa tampil konsisten.
Andreas sebenarnya sempat meragukan Jojo yang akan melawan Li Shi Feng di final Piala Thomas.
Jojo, dari yang diamati Andreas, justru sering kalah melawan pemain-pemain yang belum pernah dihadapinya.
"Ketika lawan Li Shi Feng saya ragu, karena ini salah satu pemain yang belum pernah dihadapi Jonatan. Jonatan kalau lawan pemain yang belum dia kenal, suka kaget," ucap Andreas.
Setelah mengetahui Jojo akan bermain d final melawan Li Shi Feng, Andreas bergegas mencari data mengenai tunggal putra China tersebut.
"Saya langsung cari data tentang Li Shi Feng, saya lihat tipe mainnya rapi, tidak harus selalu menekan," tutur Andreas.
"Saya bilang sama Jo, ini Li Shi Feng mainnya rapi. Jadi Jonatan saya dorong untuk adu rapi sama dia," imbuh dia.
Hingga akhirnya, Jojo mengandaskan perlawanan Li Shi Feng dalam tiga gim dengan skor kemenangan 21-14, 18-21, dan 21-14.