Jhanlo Sangiao Ejek Paul Lumihi Jelang Pertarungan Di One: Winter Warriors II
Petarung pendatang baru di ONE Championship asal Filipina, umur 19 tahun Jhanlo “The Machine” Sangiao, anak dari pelatih legenda Team Lakay Mark Sangi
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Petarung pendatang baru di ONE Championship asal Filipina, umur 19 tahun Jhanlo “The Machine” Sangiao, anak dari pelatih legenda Team Lakay Mark Sangiao, akan bertarung melawan petarung senior Indonesia Paul “The Great King” Lumihi.
Kedua petarung tersebut akan berhadapan dikelas Bantam Weight pada laga bertajuk ONE: Winter Warriors II, laga yang direkam sebelumnya dari Singapore Indoor Stadium dan akan disiarkan secara tunda pada hari Jumat, 17 Desember 2021.
Sangiao datang dari tim bela diri yang sangat terkenal di Filipina, Team Lakay. Sementara Paul Lumihi adalah petarung veteran ONE Championship yang ingin membalikan keadaan terhadap karir MMA-nya. Intinya, banyak sekali hal yang dipertaruhkan dalam laga yang akan berlangsung tersebut.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan ONE Championship, Sangiao membagikan pendapatnya terhadap lawan yang akan dihadapinya.
“Saya pikir dia adalah petarung tertua yang pernah saya hadapi,” kata Sangiao yang lebih muda 14 tahun dari Paul Lumihi.
“Saya pernah melawan petarung yang lebih tua saat masih diamatir tetapi tidak pernah setua ini, waktu itu paling tidak umurnya 28 tahun-an. Saya merasa umur muda merupakan salah satu keunggulan yang saya miliki. Saya merasa lebih kuat, lebih muda dan saya yakin bisa kalahkan dia.”
Petarung Paul Lumihi (33) adalah mantan juara OPMM kelas Featherweight dengan pengalaman bertarung sangat banyak baik itu dilevel professional maupun amatir. Dia berpengalaman dalam ilmu bela diri seperti kung fu, taekwondo, wushu, Muay Thai dan lainnya. Tidak berlebihan apabila Paul Lumihi akan menjadi lawan yang paling berat bagi karir Sangiao yang sedang menanjak saat sekarang.
Melihat gaya masing-masing petarung, Sangiao meyakini akan memiliki beberapa keunggulan yang akan berbeda pada lagi kali ini.
“Berdasarkan apa yang saya lihat, dia lebih kepada petarung dengan gaya striking dan akan kesulitan apabila bertarung dibawah, baik itu dikunci saat dibawah atau mendapatkan kesulitan pada saat dibawah. Tetapi apapun itu, bagaimana nanti pertarungan akan terjadi, saya akan mengalahkannya. Tapi tentunya, saya juga tidak mau terlalu percaya diri,” kata Sangiao.
“Tentu saya petarung dengan gaya striking yang lebih baik. Tampaknya saya memiliki banyak kelebihan dari segi apapun. Saya lebih muda, lebih bertenaga dan saya juga latihan dengan beberapa petarung striking terbaik dunia. Seperti juara dunia Joshua Pacio, latihan dengan Danny Kingdad dan tentunya latihan bersama dengan petarung paling mematikan di ONE yaitu Kevin Belingon.”
Menjadi salah satu anggota Team Lakay, tentu membuat Sangiao memiliki akses terhadap beberapa petarung bertalenta dan berpengalaman di ONE Championship. Seperti mantan juara dunia kelas Lightweight, Eduard “Landslide” Folayang, mantan juara dunia kelas bantamweight, Kevin “The Silencer” Belingon dan sang juara dunia bertahan kelas strawweight Joshua “The Passion” Pacio dan masih banyak lagi lainnya.
“Makanya saya merasa lebih baik dari dia dalam hal striking,” kata Sangiao.
Sama apa yang dirasakan Paul Lumihi yang memiliki kesempatan juga akan memenangi pertarungan ini. Tapi apapun keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing petarung, semua tergantung bagaimana memanfaatkan semangat dan rencana bertarungnya (game plan). Bagi sang “The Machine” muda, dia akan mengharapkan sesuatu yang tak terduga, dan akan memaksimalkan segala kesempatan yang ada.
“Apapun bisa terjadi, tapi yang pasti saya ingin memaksimalkan kelebihan-kelebihan atau bonus yang saya miliki baik itu menang melalui submission atau KO. Pada saat kesempatan itu ada, saya tidak akan melewatkannya dan akan saya ambil,” kata Sangiao.
ONE: Winter Warriors II adalah acara laga terakhir ONE Champinship tahun 2021. Pada pertarungan utama akan berhadapan ranking nomor 2 kelas flyweight Danny “The King” Kingad melawan rangking 4 Kairat “The Kazakh” Akhmetov.