Kejuaraan Menembak ISSF Grand Prix Rifle/Pistol Terapkan Sistem Bubble
ISSF Grand Prix Rifle/Pistol yang diadakan di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta pada 8-18 Februari 2022 bakal menerapkan protokol kesehatan ketat.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Harian PB Perbakin, Siswanto mengatakan kejuaraan menembak internasional, ISSF Grand Prix Rifle/Pistol yang diadakan di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta pada 8-18 Februari 2022 bakal menerapkan protokol kesehatan ketat.
Protokol kesehatan wajib diterapkan mengingat kejuaraan diadakan di tengah pandemi Covid-19.
“Yang terpenting di sini kesiapan kami dalam penerapan protokol kesehatan karena bagaimanapun ini sangat penting dan kami melaksanakan ini sangat ketat. Kami juga sudah koordinasi berkali-kali dengan negara peserta,” kata Siswanto saat ditemui Tribunnews di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Kamis (3/2/2022).
Mengenai protokol kesehatan, PB Perbakin sebagai penyelenggara menerapkan sistem bubble yang pernah digunakan pada Olimpiade Tokyo 2020.
Nantinya para peserta baik atlet maupun ofisial hanya bisa beraktivitas di area yang sudah ditentukan; Hotel dan Venue.
“Jadi mereka karantina dulu di negara masing-masing. Di sana mereka PCR dulu habis PCR di sana tiba di sini turun dari pesawat mereka dipisahkan, orangnya dan senjatanya. Orangnya kami tes PCR lagi,” kata Siswanto.
“Setelah dari Bandara kan sudah dipisahkan langsung dibawa ke Hotel Mulia. Ketika tiba di Hotel Mulia mereka tidak boleh kemana-mana sampai hasil PCR keluar. Kalau hasilnya negatif mereka hanya bisa keluar Hotel. Lapangan Tembak saja,” lanjut dia.
“Itu pagar juga sudah kami bobol jadi mereka tidak bisa jalan keluar. Jadi langsung masuk ke sini. Areanya Hotel Mulia sama lapangan tembak saja. Ini kami pakai sistem bubble seperti Olimpiade Tokyo,” jelasnya.
Tak berhenti sampai di situ, nantinya per dua hari sekali para peserta dan semua yang terlibat dalam ajang ISSF Grand Prix Rifle/Pistol akan kembali menjalani pemeriksaan covid-19 dengan metode swab antigen dua hari sekali.
Hal ini dilakukan guna menjaga para peserta agar terhindar dari pemaparan Covid-19.
“Setelah dua hari di sini kami cek lagi antigen terus nanti kami kasih gelang tanda bahwa dia tidak boleh kemana-mana. Itu setiap dua hari sekali kami cek. Termasuk atlet kita, pengurus. Jadi kalau istilah pagar, ya kami pager rapat supaya tidak bisa kemana-mana,” pungkasnya.