Pembenahan Sirkuit Mandalika, Dirut PT PP Sebut Material Kerikil dari Palu Dapat Persetujuan FIM
 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sirkuit Mandalika yang akan menggelar MotoGP seri kedua pada 18-20 Maret mendatang sempat mendapatkan masukan dari beberapa pembalap MotoGP yang telah menjajalnya pada tes pramusim 11-13 Februari lalu.

Salah satunya mengenai adanya aspal yang mengelupas di beberapa titik. Dorna dan FIM pun langsung mengarahkan kepada MGPA dan ITDC untuk segera membenahi.

Pengaspalan ulang di beberapa titik yang telah ditentukan FIM menjadi masukan yang harus dilakukan.

Baca juga: Serba-serbi Sirkuit Mandalika usai Tes MotoGP 2022: Ragam Pesona & Red Bull Ring Kearifan Lokal

“Jadi  saran dan keharusan dari FIM sendiri untuk buat beberapa tempat jadi lebih baik, perbaikan ini ada macam-macam bisa dengan lapisan, penambalan dan berbagai macam cara,” kata Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria.

“Kemudian PT PP ingin memberikan yang terbaik karena lintasan ini bukan hanya sekali pakai saja,” sambungnya.

Seperti diketahui, PT PP merupakan kontraktor yang membuat Sirkuit Mandalika dan mereka kembali ditugaskan untuk pembenahan beberapa area yang dinilai masih kurang standar.

Sementara itu, Direktur Utama PT PP, Novel Arsyad menjelaskan secara teknis bagaimana pihaknya akan membenahi bagian lintasan yang dinilai kurang layak.

“Jadi yang kami lakukan tidak tanggung-tanggung, pertama kami akan lakukan pengelupasan aspal pada luar teratas kurang lebih 4 cm dan langsung kami bersihkan untuk dilakukan aspal ulang itu terjadi di beberapa tempat tidak seluruh lintasan yang ada di sana,” terang Novel.

‘Hal-hal yang sudah dapat persetujuan dari FIM lokasinya dan di situ kami lakukan yang terbaik walaupun yang terjadi di beberapa titik karena demi safety bahwa sirkuit MotoGP ini tidak cuma sekali tapi terus setiap tahun akan dipakai tidak hanya MotoGP, ada superbike dan lainnya yang memanfaatkan sirkuit ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, Novel menjelaskan salah satu material yang berasal dari Palu yakni batu pecah atau kerikil sudah mendapatkan persetujuan dari FIM.

Hal itu sekaligus menyangkal mengenai adanya kabar bahwa material dari Indonesia tidak sesuai standar sehingga membuat aspal terkelupas.

Begitu juga dengan kerikil yang berada di pinggir lintasan guna melindungi para pembalap saat terjatuh.

“Jadi gravel terkait untuk pengaspalan itu sudah berdasarkan spesifikasi yang ada. Untuk gravel yang pengaspalan kami ambil khusus dari Palu sesuai standar dan kami minta pengecekan, pengetesan sampai oke sesuai standar yang ada baru kami masukan ke kapal tongkang dan berangkat,” terang Novel.

“Satu lagi saya tambahkan untuk gravel atau kerikil yang ada di pinggir lintasan kalau ada pembalap yang jatuh itu pun sudah dengan gravel terbaik, paling tidak kemarin sudah terbukti ketika pas tergelincir itu gravelnya mengcover dengan baik dan ini satu kelebihan yang sudah kami lakukan tim MGPA dan FIM,” pungkasnya.