Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Profil Hero Tito & Awal Karier, hingga Prestasinya, Widodo: Ia Sosok yang Pekerja Keras

Profil Hero Tito, petinju asal Malang yang menghembuskan nafas terakhirnya kemarin, Kamis (3/3/2022). Ini awal karier & prestasi, hingga kronologi.

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Profil Hero Tito & Awal Karier, hingga Prestasinya, Widodo: Ia Sosok yang Pekerja Keras
Tangkapan layar instagram.com/herotheliontito
Tangkapan layar unggahan akun Instagram @herotheliontito. Hero Tito adalah pentinju asal Malang yang pernah mencicipi gelar juara dunia WPBF (World Professional Boxing Federation) kelas ringan. 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka menyelimuti dunia tinju Tanah Air. Petinju nasional asal Malang, Jawa Timur, Hero Tito menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (3/3/2022) sore.

Kabar tersebut terkonfirmasi dari promotor Hero Tito, Armin Tan saat dikonfirmasi Tribunnews.

"Ya, benar, tadi (Kamis) jam 16.45," kata Armin Tan saat dikonfirmasi mengenai kabar meninggalnya Hero Tito.

Hero Tito meninggal di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta kemarin sore.

Baca juga: Miliki Jiwa Sosial Tinggi, Hero Tito Gemar Berbagi Sembako seusai Menang Tanding

Malam harinya jenazah langsung di berangkatkan ke Malang melalui jalur darat untuk dimandikan dan dikubur.

"Pukul 19.00 WIB ini diberangkatkan ke Malang, lewat jalur darat sesuai permintaan keluarga," kata Armin Tan kepada Surya Malang pada Kamis (3/3/2022) malam.

"Permintaan keluarga dimandikan di Malang," jelasnya.

James Mokoginta sesaat memukul KO Hero Tito, Minggu (27/2/2022)
James Mokoginta sesaat memukul KO Hero Tito, Minggu (27/2/2022) (Dok. Armin Tan)
Berita Rekomendasi

Sosok Hero Tito

Hero Tito merupakan petinju Tanah Air yang sudah mengikuti berbagai gelaran Nasional dan Internasional.

Ia merupakan atlet tinju yang penuh semangat juang untuk meraih prestasi di mata sang pelatih yang tak lain juga pamannya, Widodo.

Widodo pernah berpesan kepada Hero, jika sampai usia 35 tahun atlet tinju kebanggan Malang Raya itu tidak mendapatkan juara nasional atau internasional, maka ia disarankan untuk berhenti.

"Pada waktu itu saya sudah anisipasi, kalau usia 35 tidak juara nasioal atau internasional, kamu jangan tinju. Ternyata juara WPBF Internasional waktu itu di Timor Leste. Menang KO ronde ketiga dengan Thailand," kenang Widodo, dikutip dari Surya Malang.

Widodo bahkan menyandingkan Hero Tito degan Daud Yordan, petinju asal Kalimantan Barat yang sangat bertalenta.

Baca juga: Hero Tito Meninggal Dunia, Klub BRI Liga 1 Arema FC Sampaikan Ucapan Duka Cita

"Kelasnya sama dengan Daud 'Cino' Yordan. Hero Tito seorang petinju muda dengan sarat talenta," katanya.

Semangat juang dari sosok almarhum juga dikenang oleh sang kakak, Siswanto.

"Ia sosok yang semangat, kerja keras, dan ini masih bangun rumah. Masih separuh jalan," kata Siswanto.

Pada laga terakhirnya, Hero Tito mengambil keputusan untuk kembali ke ring tinju tidak hanya sekedar mencari kemenangan.

Ia ingin menang untuk menambah biaya renovasi seperti yang disampaikan oleh Siswanto.

"Dia itu tanding buat cari uang untuk renovasi rumah. Renovasinya belum selesai," ucap Amir Tan, promotor tinju Hero Tito saat dikonfirmasi Tribunnews, Senin (28/2/2022).

Baca juga: Sosok Hero Tito di Mata sang Pelatih: Selevel Daud Yordan dan Petinju Sarat Talenta

Awal Karier dan Prestasi Hero Tito

Hero Tito mengawali langkahnya terjun ke dunia tinju ketika berusia 12 tahun.

Ia mengikuti jejak sang ayah dan kakaknya.

Prestasi pertama berhasil ia dapatkan di kelas tinju amatir di ajang Kejurda.

Hero meraih medali emas di kelas Layang Ringan 45 Kg yang menjadi kebanggannya.

Karier tinju amatir Hero Tito selanjutnya banyak dilalui di Kalimantan seblum akhirnya pulang dan memilih jalur profesional.

Dia menjalani debut profesionalnya pada 28 Februari 2004.

Puncak kariernya ketikaa pada rentang usia 23-29 tahun.

Berbagai ajang nasional hingga internasional yang dia ikuti berhasil dimenangkan.

Bahkan pada tahun 2016 Hero Tito pernah memenangkan Kejuaraan Tinju Dunia Sabuk Emas Xanana, divisi kelas ringan WPBF International (World Profesional Boxing Federation) di Timor Leste pada November 2016.

Kala itu, dia menang technical knock-out (TKNO) melawan petinju asal Thailand, Thongchai Kunram dengan pukulan uppercutnya.

Sementara di tingkat nasional Hero sudah empat kali tercatat sebagai juara nasional di kelas bulu maupun kelas ringan.

Pada tahun 2012 dan 2013, Hero berhasil menjadi juara nasional dua kali berturut-turut di kelas bulu (57,1 kg).

Pada 2016 dan 2017, petinju berusia 35 tahun itu kembali menjadi juara nasional, namun di kelas yang berbeda yaitu kelas ringan junior (58,9 kg).

Kronologi Meninggalnya Hero Tito

Hero Tito melakoni duel tinju pada acara Holywigs Sport Sho di Jakarta pada Minggu (27/2/2022).

Dia bertarung menghadapi petinju veteran, James Mokognita untuk memperebutkan gelar kelas ringan Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) lewat 10 ronde.

Pada menit ke-2, ronde ke-7, Hero Tito mendapat pukulan uppercut dari James Mokognita hingga membuatnya tergeletak di atas matras.

Hero sempat bangkit untuk duduk. Akan tetapi, dia kembali tergeletak beberapa detik kemudian dan dinyatakan knock-out (KO), lalu mendaat penanganan dari tim medis.

Hero sempat koma dan dirawat di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta.

Namun, Hero dinyatakan meninggal dunia setelah lima hari mendapat perawatan di rumah sakit, Kamis (3/3/2022) sore.

Biodata Hero Tito

Nama: Heru Purwanto

Nama ring: Hero Tito

Julukan: The Lion Tito

Tempat lahir: Malang, Jawa Timur

Tanggal lahir: 27 September 1986

Kelas: Ringan

Debut Pro: 28 Februari 2004

Gaya: Ortodoks dan counter boxer

Rekor tinju: 45 laga, 27 menang (11 KO), 16 kalah (6 KO), 2 seri

Postur: 171 cm/61 kg

Prestasi internasional: Juara WPBF International (World Profesional Boxing Federation) kelas ringan

Prestasi nasional: Juara nasional 2013 kelas bulu 57,1 kg (KTI), Juara nasional 2012 kelas bulu 57,1 kg (KTPI), Juara nasional 2017 kelas ringan junior 58,9 kg (KTI), Juara nasional 2016 kelas ringan junior 58,9 kg (ATI).

(Tribunnews.com/Sina, Pravitri Retno W/Abdul Majid, Surya Malang/Benni Indo, Kompas.co/Mochamad Sadheli)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas