TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi dijadwalkan akan menyambut para pembalap MotoGP pada tanggal 16 Maret 2022.

Jika melihat tanggalnya, para pembalap akan datang ke Istana dahulu sebelum berangkat ke Sirkuit Mandalika, Indonesia.

"Nanti tanggal 16 Maret, Bapak Presiden akan menerima rombongan pembalap MotoGP yang berkenan hadir ke Jakarta," jelas Erick Thohir.

Untuk bisa menyukseskan pertemuan tersebut, Erick Thohir menjelaskan bahwa semua pihak sudah mempersiapkan dan berkonsultasi dengan Istana.

"Untuk kedatangan pebalap sampai hari ini kami masih berkonsultasi dengan pihak Istana, agendanya nanti seperti apa."

MotoGP Mandalika akan berlangsung selama tiga hari, yakni pada 18-20 Maret 2022, ini merupakan race kedua setelah race pembuka di Sirkuit Losail Qatar, Minggu (6/3/2022).

Sebelumnya, meski ada beberapa kritik dari para pembalap, Sirkuit Mandalika sukses melangsungkan sesi tes pramusim pada 11-13 Februari 2022.

Sementara itu, kritik para pembalap terhadap kualitas aspal langsung dijawab oleh pihak Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dengan melakukan pengaspalan ulang di beberapa bagian.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi dijadwalkan akan menjamu Marc Marquez dkk sebelum memulai balapan di Sirkuit Mandalika, Lombok, Minggu (20/3/2022).

Informasi tersebut disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, saat konferensi pers persiapan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 pada Minggu (6/3/2022). 

"Nanti tanggal 16 Maret, Bapak Presiden akan menerima rombongan pembalap MotoGP yang berkenan hadir ke Jakarta," ujar Erick Thohir. 

Menurut Erick, ada beberapa nama yang akan mengikuti pertemuan dengan presiden tersebut.

Mereka adalah pembalap yang memiliki banyak penggemar di Indonesia.

"Ada nama-nama besar yang memiliki banyak fans di Indonesia," tuturnya.

Nama pembalap yang akan bertemu dengan Presiden RI adalah Marc Marquez, Maverick Vinales, Joan Mir, Andrea Dovizioso, Francesco Bagnaia, dll.

Menurutnya, MotoGP Mandalika menjadi salah satu kesempatan emas untuk mempromosikan bahwa Indonesia bisa menyelenggarakan event kelas dunia.

"Kami hanya mendorong bahwa ini kesempatan yang luar biasa untuk Indonesia bisa mempromosikan event yang sangat besar."