TRIBUNNEWS.COM - Hasil final All England 2022, pasangan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana keluar sebagai pemenang dari sektor ganda putra, Minggu (20/3/2022) malam.

Bagas/Fikri mengalahkan ganda putra unggulan 2 dunia milik Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dua set langsung, 21-19 dan 21-13.

Ini capaian menarik nan bersejarah, bagaimana tim debutan berhasil menjuarai All England.

Apalagi Bagas/Fikri meraih ini di umur yang muda, Bagas Maulana 23 tahun dan Shohibul Fikri 22 tahun.

Jalannya Pertandingan

Bagas/Fikri mengambil inisiatif serangan sejak set pertama dimulai.

Ganda putra debutan di All England ini berhasil meraih 3 poin beruntun atas Ahsan/Hendra.

Namun Daddies, julukan Ahsan/Hendra tidak mau kalah.

Pengembalian cock yang kurang sempurna dari Fikri membuat Daddies mengejar dua angka, skor 3-2.

Laga kian menarik, Hendra sempat melakukan kesalahan dengan pengembalian yang kurang sempurna.

Sementara Fikri berhasil menempatkan cock di ruang kosong yang sulit dijangkau Daddies, skor 7-4.

Rally panjang terjadi dengan total 46 pukulan pada skor 7-6.

Bagaimana Bagas/Fikri melepaskan smash beruntun, tetapi masih bisa dikembalikan Daddies.

Puncaknya, pengembalian yang kurang sempurna dari Fikri karena mengenai net.

Perlahan namun pasti, Daddies sukses menyamakan kedudukan menjadi 8-8.

Namun Bagas/Fikri kembali unggul menjadi 10-8 berkat pengembalian dan penempatan yang cermat dari pasangan muda Indonesia ini.

Hingga akhirnya menutup interval pertama dengan skor 11-9 untuk keunggulan Bagas/Fikri.

Setelah interval pertama, kedua pasang Indonesia ini silih berganti melakukan serangan.

Masing-masing smash dari Bagas/Fikri dan Daddies sukses menyumbang poin.

Smash Ahsan yang mengarahkan cock ke tengah di antara Bagas dan Fikri jadi sulit diantisipasi hingga menyamakan kedudukan 14-14.

Sejauh ini setidaknya Bagas/Fikri main dengan ngotot, bagaimana mereka mengajak permainan dengan tempo cepat.

Menghadapi situasi tersebut, Ahsan/Hendra menunjukkan kualitas mereka, ketenangan dalam menghadapi serangan Bagas/Fikri sukses mereka lakukan.

Smash Hendra bisa dikembalikan Fikri, namun sebuah pengembalian di depan net terjalu jauh untuk dijangkau.

Skor 16-16 kedua tim.

Jelang poin-poin krusial, penampilan keduanya semakin atraktif.

Bila Bagas/Fikri menuntut permainan cepat, Ahsan/Hendra mengandalkan kesalahan demi kesalahan pasangan muda ganda putra Indonesia ini.

Skor 19-19.

Hingga akhirnya, smash keras Fikri menutup set pertama dengan kemenangan untuk debutan All England ini.

Di awal set kedua, Bagas/Fikri masih menuntut permainan cepat dari serangan-serangan yang mereka gencarkan.

Mereka memaksa Daddies melakukan keslaahan dalam pengembalian bola.

Tapi, Daddies membalikkan keadaan, mereka menggempur Bagas dengan dua smash keras yang berujung poin.

Skor 2-4 untuk Ahsan/Hendra

Ahsan/Hendra bahkan mampu menambah poin demi poin dari permainan rally panjang.

Skor 3-6 untuk Daddies.

Juara All England 2019 itu sempat unggul 8-4 atas Bagas/Fikri.

Namun, keunggulan tersebut justru memancing Daddies melakukan kesalahan, sementara Bagas/Fikri terus menekan untuk mendapatkan poin.

Mereka berhasil menyamakan kedudukan menjadi 8-8 bahkan menyelesaikan interval kedua dengan skor 11-8.

Waktu interval kedua berjalan lebih lama, hal itu karena Ahsan sempat mendapat perawatan medis.

Tapi, Ahsan masih mampu melanjutkan permainan.

Bagas/Fikri tampak nyaman dalam melakukan serangan. 

Mereka berhasil membuat Ahsan atau Hendra melakukan kesalahan.

Ahsan pengembalian yang tidak sempurna, begitu juga dengan Hendra melalui backhandnya.

Skor 14-9 untuk keunggulan Bagas/Fikri.

Kerjasama apik dari Bagas/Fikri membuat mereka kian jauh meninggalkan Daddies, 18-12.

Pengembalian kurang sempurna dari Ahsan dan Hendra menghasilkan bola tangggung yang kemudian dilahap dengan smash keras Bagas dan Fikri.

Hingga akhirnya, mereka berhasil memenangkan set kedua dengan skor akhir 21-13.

(Tribunnews.com/Sina)