Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua klub SGS Bandung yang juga legenda hidup pebulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat turut menceritakan permasalahan dirinya dengan Fajar Alfian yang merupakan jebolan klub SGS Bandung.

Taufik sempat merasa geram lantaran Fajar selalu mengejar bonus kepada dirinya lantaran pasangan ia bermain, Muhammad Rian Ardianto selalu dikasih bonus dari klubnya, Djarum.

Fajar pun sempat melontarkan sindiran soal bonus tersebut.

“Selamat bro @rianardianto @marcusfernaldig atas prestasi juara Thomas dari clubnya pribadi. Salut,” tulis Fajar dalam instastorynya pada 25 Januari lalu.

“Asian Games, World Champ, terakhir Thomas Cup (dapat bonus semua). Club kita kapan ya Ting? @sinisukaanthony,” lanjutnya.

Tahu hal itu, Taufik justru mempersilahkan Fajar untuk pindah klub.

Akan tetapi perpindahan Fajar ke klub barunya harus sesuai ketentuan atau aturan dari PP PBSI mengenai biaya transfer.

Dalam aturan PP PBSI, Fajar harus membayar minimal sebesar Rp 2 miliar.

“Kalau atlet mau pindah ya silahkan saja kalau dia (Fajar) bisa lebih berprestasi lagi, yang penting dia harus bahagia dan berprestasi lagi. Jangan Cuma perkara dia emosi, dia marah terus pindah,” kata Taufik di STC Senayan, Jakarta, Kamis (14/4/2022).

“Tapi ya ada transfernya karena kalau PBSI pusat ada aturannya. Jadi ranking 1-5 berapa, 5-10 berapa. Kalau tidak salah, Fajar kalau mau pindah itu di peraturan harus (bayar) minimal 2 M, karena ranking dia 7 kalau naik lagi rankingnya ya jumlahnya naik lagi,” jelasnya.

Taufik juga menambahkan biaya tersebut bisa saja meningkat tergantung pihaknya (SGS Bandung).

Lebih lanjut, bila Fajar benar pindah dan memenuhi syarat administrasi tersebut, uang tersebut bisa dipakai untuk pembinaan klub SGS Bandung.

“Uang segitu ya banyak banget kami bisa buat cari atlet lagi, buat pembinaan lagi,” pungkasnya.