Wembley Jadi Venue Laga Tyson Fury vs Dillian Whyte, 94 Ribu Penonton Bakal Padati Stadion
Pertandingan tinju dunia yang mempertemukan Tyson Fury dan Dillian Whyte akan dihadiri setidaknya 94 ribu penonton yang akan memadati Wembley
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Tinggal hitungan hari laga tinju dunia antara Tyson Fury melawan Dillian Whyte akan dihelat.
Tepatnya, duel Fury dan Whyte akan tersaji pada Minggu (24/4/2022) sekira pukul 04.00 WIB.
Laga yang mempertemukan dua petinju kelas berat ini bakal memperebutkan sabuk juara dari badan tinju WBC.
Selain itu, Tyson Fury dan Dillian Whyte merupakan sama-sama orang Inggris.
Baca juga: Cari Gara-gara dengan Mike Tyson, Pemuda Ini Rasakan Bogem Mentah Si Leher Beton
Alhasil, venue pertandingan yang akan menjadi saksi pertarungan ini juga cukup spesial.
Laga ini bakal digelar di stadion yang bisa dikatakan paling prestisius di tanah Inggris, yaitu Wembley.
Meski bakal dihelat di tempat yang prestisius, pihak Dillian Whyte sempat kecewa berat.
Petinju berjuluk The Body Snatcher ini tak puas dengan perlakuan promotor laga tinju ini, Frank Warren, kepadanya.
Baca juga: Jadwal Tinju Dunia: Dillian Whyte Bertekad Kalahkan Tyson Fury dan Rebut Gelar WBC
Pihak Warren nampak kurang menganggap Whyte dalam saga tinju dunia ini.
Sang promotor dianggap hanya mengekspos Tyson Fury kepada publik.
Whyte pun bersiap memberikan jawaban menohok kepada Warren.
Menurutnya, dirinya juga ikut andil dalam membuat laga tinju ini masuk ke dalam buku sejarah.
"Ini bukan hanya pertunjukan Tyson Fury saja," ungkap Whyte.
"Jika Fury adalah seorang bintang, dia tidak pernah menjual habis tiket laganya melawan Deontay Wilder. Itu adalah fakta."
"Laga tinju ini bisa terjual habis karena saya dan Tyson Fury."
"Mari jujur soal itu. Ini adalah pertunjukan Tyson Fury dan Dillian Whyte," sambungnya.
Namun, ia tak mau berkubang dalam masalah tersebut.
Whyte menegaskan dirinya merupakan petinju profesional.
Alhasil, ia akan memenuhi segala kewajibannya dalam pertarungan ini.
"Saya adalah seorang ksatria dan petarung. Kita bisa berdansa nanti tapi tidak akan berjalan satu arah saja," ujar Whyte.
"Ada beberapa hal yang perlu dikoreksi. Itu karena saya adalah orang yang disiplin."
"Jika Anda ingin saya bekerja, baiklah saya akan melakukannya."
"Saya sudah menjalani enam sampai tujuh laga pay-per-view dan selalu bekerja keras," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Guruh)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.