Anthony Ginting Ciptakan Antitesa Permainan Momota, Ilmu Lawan Akhirnya Tertangkal Oleh Hal Ini
Berkali-kali kalah menghadapi pebulutangkis nomor dua dunia itu, Ginting rupanya sudah bisa belajar menangkal kemampuan Momota.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Anthony Ginting Ciptakan Antitesa Permainan Momota, Ilmu Lawan Sudah Terbaca
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gheovano Alfiqi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penampilan impresif kembali ditunjukkan tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting di babak semifinal Piala Thomas 2022.
Licin bagai belut, Anthony Sinisuka Ginting seolah mampu menciptakan antitesa bagi permainan solid khas dari tunggal putra Jepang, Kento Momota.
Semua trik dan kemampuan Momota seperti bisa ditangkal oleh Ginting meski sempat keteteran dan kehilangan satu game.
Ginting akhirnya mampu menang dalam rubber game dengan skor 21-13, 14-21, 21-12 dan menyumbang poin pertama untuk tim Indonesia partai pertama semifinal Thomas Cup 2022.
Baca juga: Hasil Semifinal Thomas Cup, Ginting Mandi Keringat Tundukkan Momota, Indonesia Ungguli Jepang 1-0
Baca juga: Cukur Filipina 4-0, Kans Timnas Indonesia U-23 ke Makin Besar: Penentuan di Laga Kontra Myanmar
Seusai laga, Anthony Ginting mengungkapkan rasa bahagianya bisa kembali menyumbang poin bagi Indonesia.
“Puji Tuhan bisa nyelesaikan pertandingan dengan baik dan tidak cedera. Senang bisa mempersembahkan angka kemenangan bagi Indonesia di babak semifinal yang sangat penting ini,” ujar Ginting di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat (13/5/2022).
Atlet usia 25 tahun itu menuturkan, telah menekan permainan Momota dari awal sehingga bisa unggul 21-13.
“Saya coba langsung menekan dia dari awal. Serangan saya juga lebih sabar, karena tahu Momota itu susah dimatikan,” ujarnya.
Baca juga: Hasil Perempatfinal Thomas Cup, Ginting Trengginas, Zhao Jun Main Alot, Indonesia Ungguli China 1-0
Namun, Ginting berada di posisi tidak nyaman saat gim kedua yang mengakibatkan skor 14-21.
“Gim kedua, posisi lapangan menentukan hasil. Banyak dalam posisi tidak enak tetap saya paksakan menyerang. Ini malah menjadi bumerang bagi saya,” tuturnya.
Gim ketiga, Ia mengaku harus mendapatkan poin lebih banyak sebelum pindah lapangan dan lawan mulai menyusul angka.
Ginting rupanya sudah mampu membaca semua kemampuan Momota.