Mesin Overheat, Peluang Menang Sean Gelael dan WRT #31 Lenyap Seketika
Perjuangan Team WRT #31 kembali nihil kemenangan, walau semua potensi itu ada. Kegagalan di 6 Hours of Monza pada Minggu
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perjuangan Team WRT #31 kembali nihil kemenangan, walau semua potensi itu ada. Kegagalan di 6 Hours of Monza pada Minggu (10/7/2022) tak mencerminkan kecepatan mobil dan tiga pebalap mereka.
Balapan seri keempat FIA World Endurance Championship (WEC) di Sirkuit Monza, Italia itu dimulai dengan normal. Sean Gelael melakukan start dari posisi 8 kelas LMP2.
Dari dua stint yang ia lakukan, Sean menyerahkan kendali pada Rene Rast saat posisi lomba ada di P6. Walau Sean sempat menerima penalti berhenti di pjt selama 10 detik akibat status unsafe release pada pitstop pertama, ia tetap punya kecepatan sehingga berhasil naik posisi.
Setelah Rene, kemudi kemudian berpindah lagi ke Robin Frijns yang masih ada di P6. Namun sebuah insiden yang dialami pebalap GTE-Am, Henrique Chaves membuat Safety Car masuk ke trek.
Jarak pun menjadi dekat dan Frijns memanfaatkan kondisi itu untuk menyusul satu per satu lawan. Sampailah dia di P4, bahkan P3, dengan jarak dengan P1 tak sampai dua detik alias rapat.
Berbekal kecepatan mobil dan Robin, jarak dari P3 ke P1 itu bisa dengan mudah terpangkas atau bahkan membuat kondisi terbalik. Artinya, Robin ada di depan.
Namun selepas masuk pit, Robin terlihat melambat dan bahkan keluar trek. Dia pun masuk pit lagi. Ditemukanlah selang air ke radiator yang bocor sehingga membuat mesin mobil overheat.
Perbaikan pun dilakukan dan butuh waktu lama, sehingga ketika berhasil kembali melanjutkan lomba WRT #31 sudah tertinggal lebih dari 10 lap dari pebalap terdepan. Di bagian akhir, Sean memperlihatkan kelasnya dengan konsisten membuat lap time kompetitif walau kondisi mobil tak lagi prima.
Dan berbekal tenaga dan kemampuan mobil yang ada itulah mereka finis di P12. Ini berarti pada dua balapan beruntun, setelah sebelumnya 24 Hours of Le Mans, WRT #31 gagal memaksimalkan potensi yang ada.
"Ini tentu hasil yang disayangkan. Kami akan tetap bekerja keras dan kita lihat apa yang terjadi di dua balapan terakhir," ujar Sean.
"Kami punya kecepatan, itu tak diragukan lagi. Tapi dua hari ini membuat saya frustasi karena gagal memaksimalkannya," kata Robin.
"Balapan yang berat, tapi kami punya kans dan memang memburu kemenangan. Tim pun sudah bekerja dengan baik. Sangat disayangkan," tambah Rene.
Balapan dimenangkan oleh Realteam by WRT #41, di mana JOTA #38 finis sebagai runner-up dan bertahan di puncak klasemen LMP2.
Sementara itu, Ketua Umum IMI, Bambang Soesatyo turut hadir dalam acara nonton bersama di KFC Naughty by Nature, Senopati, dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Bamsoet itu tetap bangga dengan Sean dan berharap di dua seri selanjutnya Sean bisa kembali naik podium.
Bamsoet meyakini Sean bisa tampil maksimal di dua seri terakhir, keyakinan itu timbul setelah dirinya sempat menyaksikan perjuangan Sean pada balap di Le Mans.
“Ya rasa dan beberapa teman hadir langsung (Le Mans) melihat bagaimana kemampuan Sean melewati lawannya memang dahsyat. Bangga mempunyai pembalap nasional yang telah membawa nama kita ke kancah dunia dan Le mans ini merupakan balapan bergengsi di dunia dari sekian seri. Ini sudah lim seri kita lewati, ini seri keenam, besok seri ketujuh di Fuji dan terakhir di Bahrain. Mudah-mudahan Sean kembali naik podium,” ungkap Bamsoet.
Klasemen LMP2
1. JOTA #38 - 95 poin
2. United Autosportd #23 - 76 poin
3. Realteam by WRT # 41 - 68 poin
4. Prema Orlen #9 - 68 poin
5. WRT #31 - 53 poin