Turnamen Badminton Bagi Petani Digelar Di GOR Billy Masaran Sragen Sediakan Hadiah Jutaan Rupiah
Pengusaha nasional Billy Haryanto menggelar turnamen badminton bagi para petani. Turnamen berhadiah jutaan itu digelar di GOR Billy di Masaran, Sragen
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha nasional Billy Haryanto menggelar turnamen Badminton bagi para petani. Turnamen berhadiah jutaan itu digelar di GOR Billy di Masaran, Sragen, Jawa Tengah, muali Rabu tanggal 12 Oktober 2022.
Puluhan petani dari Sragen dan Karanganyar turut serta dalam turnamen yang juga disponsori oleh Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, M Fadil Imran.
"Ini bentuk apresiasi kami kepada para petani yang stabil menjaga produktivitas padi dalam tiga tahun belakangan ini. Karena mereka Indonesia bebas dari beras impor," ungkap Billy Haryanto, Kamis (13/10/2022).
Selain itu, Billy mengatakan turnamen ini juga bertujuan mempererat tali silaturahmi antar petani se-Solo Raya. Ke depan, kata Billy, turnamen badminton bagi para petani ini akan digelar secara rutin.
"Tantangan ke depan berat, ada ancaman krisis pangan global. Mudah-mudahan petani kita bisa menjaga produktivitasnya," ujar Billy Haryanto.
Billy Haryanto mengakui bahwa dalam tiga tahun belakangan Indonesia sudah tak lagi mengimpor beras medium seiring dengan pasokan dalam negeri yang melimpah.
Berdasarkan survei Kementan dan Badan Pusat Statistik per Maret 2022, cadangan beras nasional mencapai 9,11 juta ton. Atas prestasi itu Indonesia diganjar penghargaan oleh Internasional Rice Research Institute September lalu.
Meski diganjar penghargaan, Billy mengatakan sebetulnya ada persoalan di beras. Persoalannya, kata dia, pasar Indonesia belakangan dibanjiri oleh beras selundupan asal Vietnam. Beras ini, kata dia, masuk secara ilegal melalui Batam lalu menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.
"Beras selundupan ini yang merusak harga beras. Dijual lebih murah dari beras di pasaran," kata Billy Haryanto.
Karenanya, Billy Haryanto meminta kepada Satgas Pangan agar segera menindak beras selundupan ini. Menurut Billy, negara dirugikan oleh beras selundupan ini karena tidak mendapatkan bea masuk.
"Jangan sampai ada pembiaran terhadap beras ilegal ini," tutur Billy Haryanto.