Pesan Eks Direktur F1 ke Honda di MotoGP 2023: Jangan Suka Copas Teknologi Tim Lain
Mantan manajer Suzuki Ecstar, Davide Brivio meminta Honda untuk tak hanya meniru pengembangan teknologi tim lain agar lekas membaik di MotoGP 2023.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
![Pesan Eks Direktur F1 ke Honda di MotoGP 2023: Jangan Suka Copas Teknologi Tim Lain](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pembalap-repsol-honda-marc-marquez-saat-membuntuti-francesco-bagnaia.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Direktur Balap Alpine F1 Team, Davide Brivio meminta Honda untuk lebih inovatif di MotoGP 2023.
Davide Brivio yang juga pernah menangani Suzuki Ecstar menyebut Honda tak cukup hanya sekadar mengcopas atau meniru teknologi dari tim lain.
Davide Brivio menilai bahwa keberanian insinyur Honda melakukan eksperimen di MotoGP 2023 merupakan kunci untuk keluar dari situasi pelik.
Baca juga: MotoGP 2023: Sambut Ulang Tahun ke-30, Marc Marquez Dihantui Rapor Merah Para Legenda
![Pembalap Spanyol Suzuki Ecstar Joan Mir merayakannya dengan Manajer Tim Davide Brivio (kiri) setelah memenangkan kejuaraan dunia MotoGP pada akhir Grand Prix Valencia di sirkuit Ricardo Tormo di Valencia pada 15 November 2020.
LLUIS GENE / AFP](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pembalap-suzuki-ecstar-joan-mir-dengan-manajer-tim-davide-brivio-usai-juara-dunia-motogp-2020.jpg)
Honda, memang mengalami degradasi performa dalam tiga tahun terakhir.
Bukan hanya masalah pengembangan RC213V saja yang terkesan jalan di tempat.
Namun cedera yang mendera Marc Marquez juga menjadi masalah lain penambah duka Honda di MoToGP.
Puncaknya di edisi 2022, pabrikan berlogo sayap tunggal mengepak ini tak memetik kemenangan sama sekali sepanjang musim.
Prestasi terbaik pembalap Honda diukir Marc Marquez saat finis sebagai runner-up.
Davide Brivio menyebut MotoGP merupakan olahraga balap yang menuntut adanya terobosan baru di setiap musimnya. Hal ini tercermin dari Ducati.
"MotoGP sekarang adalah lingkungan yang jauh lebih berteknologi, dan Anda harus menggunakan teknologi baru,” buka Davide Brivio, dikutip dari laman Motosan.
Dia menyebut Suzuki menjadi satu-satunya tim Jepang yang sudah bisa beradaptasi dengan evolusi di MotoGP.
Namun sayang, pabrikan Hamamatsu tersebut memutuskan memilih hiatus dari MotoGP dengan finansial yang menjadi masalah utamanya.
"Bukan situasinya yang harus berbuah. Namun tim itu sendiri wajib mengikuti perubahan dengan adaptasi cepat," sambung Davide Brivio.
Dia kemudian menggunakan Honda sebagai contoh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.