Sejarah Malaysia Open, Turnamen Badminton yang Sudah Digelar Sebelum Negeri Jiran Merdeka
Inilah sejarah dari Malaysia Open, turnamen bulu tangkis tahunan yang sudah digelar sejak 1937 sebelum Negeri Jiran merdeka.
Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Inilah sejarah dari Malaysia Open, turnamen bulu tangkis tahunan yang sudah digelar sejak 1937.
Jelang Malaysia Open 2023, menarik dibahas tentang sejarah di baliknya.
Seperti yang diketahui, Malaysia Open 2023 akan digelar pada 10-15 Januari mendatang di Axiata Arena, Kuala Lumpur.
Lantas, seperti apa sejarah dari Malaysia Open?
Baca juga: Langganan Finalis, Kans Apriyani/Fadia Rusak Dominasi China di Malaysia Open 2023
Sejarah Malaysia Open
Dikutip dari bwfbadminton.com, Malaysia Open digelar pertama kali pada 1937.
Malaysia Open diadakan sebelum Negeri Jiran tersebut merdeka.
Mengingat Malaysia baru merdeka pada 31 Agustus 1957.
Turnamen ini diadakan tahunan dan diselenggarakan oleh Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM).
Dalam sejarahnya, Malaysia Open telah diselenggarakan di beberapa kota, seperti Johor, Sabah, Sarawak, Penang, Pahang.
Dan pada tahun ini, Malaysia Open akan diadakan di Kuala Lumpur.
Beberapa Kali Batal Digelar
Meski merupakan turnamen tahunan, Malaysia Open juga beberapa kali batal digelar.
Dikutip dari Kompas.com, Malaysia Open batal digelar lantaran adanya Perang Dunia II pada 1942-1946.
Tak hanya itu, Malaysia Open kembali absen digelar pada 1969-1982.
Dua edisi Malaysia Open juga batal digelar akibat pandemi Covid-19, yakni pada 2020 dan 2021.
Baca juga: Malaysia Open 2023: Jumpa Febriana/Amalia di 32 Besar, Ganda Putri Prancis Bicara Optimisme
Naik Level
Sebelumnya, Malaysia Open menjadi salah satu dari 12 turnamen BWF World Super Series pada 2007.
Pada 2018, BWF kemudian mengklasifikasikan Malaysia Open sebagai salah satu dari lima turnamen Super 750.
Dan saat ini, Malaysia Open 2023 telah naik ke level Super 1000.
Mulai tahun 2023 hingga 2026, Malaysia Open berstatus turnamen Super 1000.
Malaysia Open akan bergabung sebagai salah satu dari empat turnamen Super 1000, selain All England, Indonesia Open, dan China Open.
(Tribunnews.com/Isnaini Nurdianti)(Kompas.com/Kevin Topan)