Mental Baja Rehan/Lisa saat Kalahkan Peraih Medali Perak Olimpiade: Teror Penonton Tak Buat Melempem
Ganda campuran Indonesia Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati menunjukkan mental bajakalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying Malaysia Open 2023.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Pasangan ganda campuran Indonesia Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati menunjukkan mental baja saat tampil di babak pertama Malaysia Open 2023 melawan pasangan tuan rumah Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.
Tampil dihadapan ribuan pendukung pasangan Malaysia, Rehan/Lisa mampu menampilkan permainan apik dan menyingkirkan Soon/Goh.
Bertanding di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Rehan/Lisa mampu menang melalui drama tiga gim 18-21, 21-15, 21-7 dalam tempo 58 menit.
Hasil itu seakan menjadi kado pahit bagi Goh Liu Ying yang menutup karir bulutangkis dengan kekalahan.
Ya, laga melawan Rehan/Lisa adalah laga terakhir Goh Liu Ying sebagai atlet profesional. Pebulutangkis berusia 33 tahun ini telah memutuskan untuk gantung raket.
Pasangan ganda campuran peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 ini didukung penuh oleh suporter Malaysia yang menjadi tuan rumah.
Namun hasil itu belum mampu membuat Chan Peng Soon/Goh Liu Ying menang dari ganda campuran Indonesia.
Baca juga: Malaysia Open 2023: Nasib Berkebalikan Rehan/Lisa dan Rinov/Pitha di Ganda Campuran
Alih-alih melempem karena sorakan penonton, Rehan/Lisa malah justru tampil ganas dengan melibas wakil tuan rumah.
Seusai pertandingan, pasangan yang menjuarai Hylo Open 2022 ini mengaku tak gentar dengan teror dari penonton.
"Saya tidak takut dengan teror dan sorakan penonton sebanyak apapun yang datang ke stadion. Saya daripada latihan fisik dengan disuruh lari mengelilingi lapangan, saya lebih suka turun bertanding saja melawan pemain yang didukung penontonnya," ujar Rehan, dikutip dari Djarum Badminton.
Hal yang sama juga dikatakan Lisa. Atlet berusia 22 tahun ini mengungkapkan, kunci keberhasilannya dalam memenangkan pertandingan adalah kesabaran.
Rehan/Lisa sempat kalah di gim pertama, namun setelah itu justru tampil apik. Di gim berikutnya, keduanya bermain lebih sabar dan tak ingin buru-buru untuk mengambil skor.
"Selama ini saya juga tidak takut menghadapi bintang hebat di lapangan atau pemain yang didukung penuh penontonnya seperti tadi. Jadi kalau cuma sorakan, rasanya tidak berpengaruh kepada permainan," Lisa, menimpali komentar partnernya.
"Di gim kedua, kami main lepas dan lebih enak. Tadi kami hanya main sabar saja, siapa yang sabar akan dapat poin," kata Lisa.
Baca juga: Rekap Hasil Malaysia Open 2023 Hari Ini: Laju Sempurna Ganda Putra Warnai Kejayaan Tim Indonesia
Pada gim ketiga, Rehan/Lusa makin percaya diri. Mereka bahkan sudah unggul 11-4 di interval sebelum menuntaskannya dengan kemenangan menjadi 21-7.
Diakui, salah satu penyebab pasangan Indonesia ini kehilangan poin di set pertama adalah karena menyesuaikan lapangan.
Seperti yang banyak disampaikan oleh atlet lainnya, angin di lapangan cukup kencang, sehingga perlu adaptasi yang tepat.
"Pada awalnya, saya sempat ragu-ragu. Karena angin yang berhembus, kondisinya berbeda dengan saat latihan," ujar Rehan.
Laga ini seakan menjadi pengalaman penting bagi Rehan dan Lisa yang bertanding melawan pasangan yang pernah meraih medali perak Olimpiade.
"Bicara tentang pengalaman, lawan memang tidak bisa dibohongi. Meski lawan sempat tidak latihan bareng, pola-pola permainannya masih sama. Performa mereka masih bagus, maklum mereka ganda peraih perak Olimpiade," puji Rehan.
"Hanya karena lawan sempat berpisah, ada celah yang bisa kami tembus. Dan itu kami manfaatkan sebaik mungkin," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Tio)