Tak Kapok Kecelakaan, Marc Marquez Tetap Ngegas di Setiap Tikungan MotoGP 2023
Musim MotoGP 2023, Marc Marquez menyadari setiap risiko balapan, tapi tetap ingin balapan sesuai gayanya demi juara duni MotoGP
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, menyadari risiko yang ia ambil untuk setiap balapan MotoGP.
Pria yang dijuluki The Baby Alien ini memang terkenal dengan keberanian alias sikap nekatnya melakukan manuver tajam di setiap tikungan.
Namun tak bisa dipungkiri, hal itu justru mengantarnya meraih delapan kali juara dunia sepanjang kariernya.
Berkaca pasca-kecelakaan pada 2020 dan membuatnya cedera parah, Marc Marquez seakan sadar.
Ia harus mengasah mentalnya demi mendapatkan performa terbaik pada balapan MotoGP 2023.
Marc tengah berfokus untuk mengatur psikis, tepatnya manajemen risiko dalam setiap balapan.
Crash atau kecelakaan tentunya menjadi sorotan agar tak terulang lagi kesekian kalinya.
Baca juga: 5 Barang Wajib Marc Marquez di MotoGP 2023 - Mulai Krim Wajah hingga Topi agar Makin Kece
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan media GQ, Marc mengaku tengah menjalan program pelatihan mental.
"Salah satu latihan mental yang saya latih ketika saya pergi berlatih adalah untuk mengukur risikonya," ungkap pembalap Spanyol ini dikutip dari Paddock.
Seiring dengan hal itu, Marc ternyata membutuhkan saran tim untuk memberitahunya setiap risiko dalam balapan.
“Orang-orang yang menemaniku selalu harus memberitahuku 'Marc, hati-hati di sini', atau 'Marc, hati-hati di sana'. Itu adalah sesuatu yang banyak saya kerjakan akhir-akhir ini, karena saya merasa sulit untuk melihat risikonya, dan jika kadang-kadang itu adalah titik kuat, pada kesempatan lain itu juga merupakan titik lemah,” ungkap dia.
Di sisi lain, Marc tetap ingin mengambil risiko di setiap tikungan seeperti ciri khas gaya balapnya.
Ia menegaskan, akan menanggung setiap risiko yang diambilnya kendati harus berhadapan dengan kecelakaan.
"Saya akan terus mengambil risiko yang sama di trek, saya akan selalu menanggung risiko ini," papar kakak kandung Alex Marquez.
Gaya Balapan Marquez
Mengutip BolaSport.com, pembalap LCR Honda, Takaaki Nakagami, mengungkapkan hal yang membuat gaya balap Marc Marquez susah ditiru oleh para rekan dan kompetitor-kompetitornya.
Tidak bisa dipungkiri, Marc Marquez masih menjadi patokan para kompetitor-kompetitornya di kelas utama MotoGP menyusul banyaknya prestasi yang ditorehkan bersama Repsol Honda.
Sejak naik ke kelas tertinggi pada 2013, Marc Marquez telah menancapkan dominasinya dalam beberapa musim terakhir dan meraih gelar juara dunia sebanyak enam kali.
Karena hal itulah, Marc Marquez menjadi pembalap yang sering dijadikan rujukan terutama dalam hal data-data balapnya oleh para rekan dan bahkan rival-rivalnya.
Tidak hanya sebatas data, para kompetitor juga penasaran dengan gaya balap yang selalu ditunjukkan oleh rider berjuluk Baby Alien itu dalam menggeber ganasnya RC213V.
Dalam sebuah kesempatan, pembalap LCR Honda yakni Takaaki Nakagami, turut memberikan pandangannya terkait gaya balap yang dimiliki oleh Marc Marquez.
Takaaki Nakagami menyebut bahwa gaya balap Marc Marquez sangat sulit ditiru oleh para pembalap lain karena dia mempunyai beberapa hal.
Gaya Marc Marquez susah ditiru karena dia memiliki kemampuan dalam mengelola gerak tubuh dan keahlian memainkan bukaan gas.
Lebih jauh lagi, bagi Takaaki Nakagami sulit menjelaskan kemampuan yang dimiliki oleh pembalap asa Spanyol tersebut.
"Saya memikirkan cara dia menggunakan tubuhnya saat mengendarai motor," kata Takaaki Nakagami, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
"Tidak mudah untuk melakukan hal itu atau bahkan dijelaskan karena mengombinasikan kendali gas dengan pergerakan tubuhnya saat di atas motor," tuturnya menambahkan.
Kemampuan itulah yang membuat penampilan Marc Marquez berbeda dari pembalap lainnya bahkan Takaaki Nakagami sendiri.
"Sebagai contohnya di Aragon, saya cepat pada sesi kualifikasi dibandingkan Marc Marquez pada musim 2019, namun dalam beberapa tahap dia juga lebih cepat," ucap Nakagami.
"Itu menunjukkan saya sebuah perbedaan, meski tidak mudah meniru Marc Marquez, saya rasa itu sudah jelas," tuturnya menambahkan.
Siap Berjuang
Tiga musim yang melelahkan sekaligus mengecewakan bagi pembalap Repsol Honda, Marc Marquez melakoni balapan MotoGP.
Terakhir mencatatkan namanya sebagai juara dunia delapan kali semua kelas MotoGP pada 2019, setelahnya Marquez hanya berlaku sebagai seorang penggembira.
Kecelakaan fatal yang ia alami dalam gelaran GP Spanyol 2020 membuat performanya menurun drastis, The Baby Alien menepi untuk cedera parah patah tulang lengan kanan.
Baca juga: Riang Hati Jack Miller Sambut MotoGP 2023, KTM Punya Cita Rasa Ducati
Dari tahun ke tahun pun kakak kandung Alex Marquez beberapa kali mengalami crash dan membuat cederanya kumat.
Tak hanya itu, loyonya performa mesin RC213V digadang-gadang juga tak mampu membantu sang pembalap untuk melejit.
Ia pun harus merelakan tiga gelar juara dunia untuk tiga pembalap berbeda lainnya karena kondisi tersebut.
Kini musim baru MotoGP 2023 tinggal menunggu waktu, Marquez menegaskan siap berperang.
Dia menyatakan ingin bersaing dengan pembalap lain untuk sebuah gelar juara dunia MotoGP.
Lebih jauh,ia mengusung misi bisa menyaingi bahkan membalap rekor Valentino Rossi dengan sembilan kali juara dunianya.
"Saya ingin berjuang untuk gelar , " katanya kepada Teledeporte.es.
Marquez menyebut, MotoGP 2023 adalah tantangan baru.
Sisi kelam setellah kecelakaan fatal baginya merupakan masa lalu.
"Sekarang saya telah melewatinya sisi lain, cedera, dll. Itu tidak mudah, karena cederanya keras.”
“Saya harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, untuk mencapai yang maksimal untuk berperang. Kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan , tes di Valencia tidak berjalan seperti yang kami harapkan. Tapi Honda adalah satu-satunya yang mampu bereaksi terhadap situasi seperti itu," ungkap dia.
Balas Kritikan Lorenzo
Marc Marquez, membalas kritikan Jorge Lorenzo terkait kariernya berkiprah di MotoGP.
Sebelumnya, Lorenzo menyingung sikap Marquez yang turut bertahan dengan Honda kendati memperoleh hasil minor bersama timnya.
Komentar Lorenzo itu untuk menyoroti persiapan The Baby Alien menyongsong balapan MotoGP 2023.
Marquez pun angkat bicara kepada sesama pembalap asal Spanyol itu.
Baginya, untuk menjadi yang terbaik saja tidaklah cukup.
“Dengan Jorge ada banyak rasa hormat, saya belajar banyak darinya,” jawab Marquez kepada DAZN.
“Bagi saya dia adalah referensi seperti Dani Pedrosa atau Valentino Rossi."
“Saya mampu bersaing melawan mereka dan saya berhasil menang melawan mereka, tetapi di atas segalanya untuk belajar, yang merupakan hal terpenting.
“Terkadang menjadi yang terbaik saja tidak cukup, tetapi Anda harus menjadi yang paling lengkap, paling cerdas, paling cepat."
"Dan semoga tim dan motor sejalan dengan perjuangan untuk kejuaraan dunia."
Lorenzo, di sisi lain percaya tentang kemampuan Marquez bisa merebut gelar juara dunia MotoGP.
Namun, ia menyatakan, Marquez harus memilih antara memenangkan gelar atau memilih uang.
Hal ini berkaca pada sikap Repsol Honda menghadiahi kontrak menguntungkan namun.
Adapun Marquez telah mengeluh tentang performa motor prototipe untuk musim 2023.
Kendati demikian, Marquez tetap dalam misi menyamai tujuh gelar kelas utama Rossi tahun ini.
Semuanya itu bergantung pada kondisi fisiknya sendiri, dan performa motornya, yang bisa dilihat pada tahun 2022.
(Tribunnews.com/Chrysnha)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.