Kiat Para Pemain Muslim di Liga Primer Inggris Tetap Tampil Prima Saat Berpuasa
Para pemain muslim di Liga Inggris rata-rata tetap menjalani ibadah puasa di tengah aktivitas klub yang padat di kompetisi yang tengah berlangsung.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Toleransi umat beragama yang dijunjung tinggi oleh Premier League Inggris, membuat top liga Eropa ini dikenal sebagai liga paling ramah terhadap pemain muslim,
Kendati dalam Liga Primer Inggris tidak ada perubahan jadwal pertandingan sepak bola menjadi malam hari seperti yang dilakukan Liga Indonesia.
Menurut Mirror, liga Eropa ini memberikan jeda waktu para kapten tim dan pemain beragama Islam untuk berbuka puasa selama bulan Ramadan 1444 Hijriah.
"Seperti tahun sebelumnya, musim ini kapten klub dengan pemain Muslim bersepakat dengan ofisial pertandingan Premier League untuk melakukan jeda sebentar dalam pertandingan agar para pemain atau ofisial pertandingan dapat berbuka puasa," tulis keterangan resmi di laman resmi Liga Inggris.
Di tengah latihan tim yang intensif, para pemain muslim di Liga Premier Inggris harus menahan lapar dan haus selama 12 jam, mulai dari subuh sekitar pukul 04.00 sampai pukul 18.30 waktu setempat.
Meski sejumlah tekanan datang, namun hal tersebut tak lantas menyurutkan antusias pemain muslim liga Inggris dalam menyambut bulan Ramadan 2023.
"Saya selalu menyukai momen Ramadan meskipun sulit dipakai untuk bermain sepak bola karena Ramadan bisa jatuh di musim panas atau selama pramusim,” kata gelandang tengah Everton, Abdoulaye Doucoure, kepada BBC Sport.
Untuk menjaga stamina tubuh tetap prima selama melakukan latihan intens menjelang pertandingan akbar Liga Premier Inggris yang akan digelar sejak awal Maret kemarin.
Kepala Kedokteran Olahraga Crystal Palace, dr Zafar Iqbal membocorkan strategi para pemain muslim Liga Premier Inggris agar tetap tampil prima selama melakukan latihan.
Pertama berkomunikasi dan terbuka terhadap pelatih, dengan begini para pemain bisa mendapatkan dukungan dari manajer atau tim medis mereka, untuk memantau kesehatan pemain yang berpuasa.
“Tak sedikit dari para pemain muslim yang takut mengaku bahwa sebenarnya mereka berpuasa, karena mereka khawatir tidak akan dimainkan dalam pertandingan. Namun berkomunikasi dan terbuka adalah kunci agar mereka mendapat dukungan,” ujarnya.
Beruntung, sejauh ini manajer yang pernah bekerja sama dengan pemain muslim mendukung penuh para pemainnya dalam beribadah.
Selanjutnya pemain dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berlemak dan makanan tinggi gula, ini lantern kandungan dalam makanan tersebut akan membuat tubuh pemain terkejut dan mudah lemas.
Baca juga: Mengintip Tradisi Ramadan di Negeri Piramida, Gantung Lentera Jadi Simbol Kegembiraan
Sebagai gantinya mereka diwajibkan untuk mendapatkan asupan makanan bergizi tinggi seperti karbohidrat, berprotein tinggi dan berserat seperti buah dan kurma yang cepat untuk memberikan energi baru bagi pemain.
"Kita harus hati-hati, terutama selama Ramadan, agar pemain tidak mendapatkan lemak berlebih. Satu-satunya cara adalah memastikan mereka mengkonsumsi makanan yang tepat," kata Zafar Iqbal.
“Koki kami juga memberi mereka makanan untuk dibawa pulang seperti smoothies kurma, mereka pun harus mengkonsumsi air untuk hidrasi sebelum akhirnya makan makanan berat," tambah dokter Iqbal.
Selain menjaga pola makan, dokter Iqbal mengungkap kebiasaan para pemain yang memanfaatkan waktu senggang untuk istirahat termasuk jadwal tidur siang. untuk mempercepat pemulihan tubuh.
"Tidur siang membantu pemulihan. Kita tahu bahwa tidur adalah strategi terbesar dan terbaik untuk pemulihan karena membantu pertumbuhan dan perbaikan otot," kata Zafar Iqbal.
Meskipun latihan dapat disesuaikan dengan jadwal puasa, namun pertandingan tetap akan sesuai dengan jadwal yang sudah ada.
Baca juga: Hilal Tak Terlihat, Awal Puasa Ramadan Muslim India dan Bangladesh Diundur ke Jumat, 24 Maret 2023
Untuk mencegah pemain mengalami dehidrasi selama pertandingan berlangsung, biasanya para pelatih akan menyediakan Handuk dingin dan kolam untuk membantu memulihkan cairan tubuh yang hilang.
Sementara itu berbicara di area latihan klub setelah sesi latihan Gelandang Everton, Abdoulaye Doucoure mengaku beruntung bisa mengamalkan puasa Ramadan ditengah padatnya latihan untuk menyambut pertandingan Liga Premier Inggris.
"Ini adalah liga terbaik bagi pemain Muslim. Di Liga Primer Anda bebas untuk melakukan apa saja yang cocok dengan Anda, mereka tidak akan pernah melakukan apapun yang bertentangan dengan kepercayaan Anda dan ini bagus,” jelas Doucoure.
Selain Doucoure ada juga sejumlah pemain muslim dari klub West Ham, yakni Nayef Aguerd dan Kurt Zouma, yang juga menjalankan puasa Ramadan selama Liga Primer berlangsung.