MotoGP 2023: Marc Marquez Bisa Bunuh Karier Rider Lain jika Ngotot Ugal-ugalan saat Balapan
Menurut Carlo Pernat, Marc Marquez bisa membunuh pembalap lain jika tetap mempertahankan gaya balapnya yang agresif dan ugal-ugalan.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Manajer Enea Bastianini sekaligus pengamat MotoGP 2023, Carlo Pernat memberikan komentar pedas perihal gaya balap yang dimiliki Marc Marquez.
Menurut Carlo Pernat, gaya balap Marc Marquez yang ugal-ugalan bisa membuat karier rider lain bisa berakhir cepat.
Apa yang disampaikan oleh pria yang pernah menjadi tangan kanan Valentino Rossi ini merujuk kepada insiden kecelakaan yang terjadi pada MotoGP Portugal 2023.
Tepatnya saat balapan di Sirkuit Portimao, Marc Marquez menjadi biang kerok kecelakaan saat dirinya menyeruduk pembalap RNF Aprilia, Miguel Oliveira.
Baca juga: Starting Balapan MotoGP Argentina 2023: Alex Marquez Pole, Pecco Bagnaia Gemas-gemas Cemas
Ya, Marquez tak bisa mengendalikan laju motor RC213V ketika melintas di tikungan 3 Sikruit Algarve dan menyeret dua rivalnya.
Jorge Martin (Pramac Racing) dan korban yang paling parah yakni Miguel Oliveira (RNF MotoGP Team) harus gigit jari.
Dari insiden tersebut, peraih delapan gelar juara dunia tersebut mendapatkan sanksi berupa double longlap penalty.
Marquez yang dianggap sebagai biang keladi kecelakaan itu harus menjalani hukuman tersebut saat dia kembali ke lintasan balap.
Aksi ugal-ugalan Marquez dalam balapan itu memang telah mengundang kemarahan dari tim dan para pesaingnya.
Tidak sedikit pihak yang merasa bahwa hukuman tersebut masih terlalu ringan dibandingkan efek bahaya yang ditimbulkan.
Di sela-sela gelaran MotoGP Argentina 2023, Carlo Pernat kembali memberikan komentarnya soal aksi Marquez.
Sebelumnya, pria asal Italia tersebut menilai bahwa hukuman yang diberikan kepada rekan Joan Mir itu sangat ringan.
Saat diwawancari dengan Tuttosport, Pernat ingin rider asal Spanyol tersebut dijatuhi sanksi berat.
Dalam kesempatan yang sama, Pernat hanya mengatakan sanksi tegas harus diberikan alih-alih fokus pada jenis hukuman.
Dia berharap lebih dari sekadar longlap penalty, Marquez pantas mendapatkan hukuman start dari urutan paling belakang atau diskualifikasi untuk satu seri.
"Setiap orang dapat melakukan apa yang mereka inginkan, tetapi mengajukan sanksi yang akan diberikan saat mereka kembali menunjukkan ketidak sportifan Honda dan Marquez," terang Carlo Pernat, seperti yang dikutip dari laman Motosan.
"Saya harap kali ini Dorna tidak menerima permainan apa pun, karena jika keputusannya bersifat politis dan tidak sportif, lebih baik tetap di rumah," sambung manajer Enea Bastianini tersebut.
Menurut Pernat, gaya balap yang ugal-ugalan sudah menjadi ciri khas atau kebiasaan dari pembalap berusia 30 tahun itu.
Lebih lanjut, Pernat menilai Marc Marquez bisa membunuh seseorang jika dia tidak menghentikan atau mengubah gaya balapnya yang brutal.
"Dia biasa membalap seperti ini sebelumnya, saya mengerti bahwa dia memiliki motor kesepuluh yang memaksanya melakukan sesuatu yang lain," ucap Pernat.
"Tapi sebelumnya dia tidak terlalu benar melakukannya dan sekarang dia menjadi berani."
"Dia harus bertahan dengan apa yang dia miliki, jika dia terus seperti ini dia akan membunuh seseorang," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Giri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.